Kupas Tuntas, gemasulawesi – Wuling Air EV dengan subsidi dan Mobil Low Cost Green Car (LCGC) bersaing ketat dalam perang harga, terutama saat pemerintah memberikan subsidi bagi kendaraan listrik, siapa yang menang?
Wuling Air ev, sebuah mobil listrik buatan Cikarang, telah mendapat “subsidi” dari pemerintah yang mengurangi harganya sebesar Rp 26 jutaan.
Mobil ini memenuhi kriteria pemerintah untuk mendapatkan insentif PPN (Pajak Pertambahan Nilai) karena memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 40,04%, yang memenuhi persyaratan TKDN minimal.
Baca Juga : Pakai Mesin Ini, Toyota Agya GR Sport 2023 Sudah Naik Kelas, Bukan Mobil LCGC Lagi!
Karenanya, mulai 1 April hingga Desember 2023, konsumen yang membeli Wuling Air ev hanya akan dikenakan PPN sebesar 1%, sedangkan sisanya sebesar 10% akan ditanggung oleh pemerintah.
Untuk memberikan gambaran lebih jelas, saat ini harga Wuling Air ev Standard Range di pasaran adalah Rp 243 juta.
Baca Juga : Wuling Air Ev Mobil Unik Bisa Menyala Tanpa Kunci, Kok Bisa?
Namun, dengan potongan dari pemerintah sebesar Rp 21 juta, maka harga jualnya menjadi sekitar Rp 222 juta.
Sedangkan untuk Wuling Air ev Long Range yang memiliki jangkauan hingga 300 km, saat ini dibanderol dengan harga sekitar Rp 299,5 juta.
Dengan adanya insentif PPN dari pemerintah, maka harga mobil listrik ini menjadi lebih terjangkau, yaitu sekitar Rp 273 jutaan.
Baca Juga : Mobil Listrik Terlaris Di Indonesia dan Thailand Tahun 2022
Meskipun demikian, jika dibandingkan dengan mobil-mobil di segmen LCGC, Wuling Air ev masih tergolong lebih mahal.
Pengamat otomotif Bebin Djuana, mengungkapkan saat ini, mobil LCGC tergolong mobil yang paling terjangkau di pasaran. Mobil Daihatsu Ayla 1.0 D M/T dijual dengan harga termurah sekitar Rp 112,8 juta.
Selain itu, terdapat beberapa model LCGC lainnya yang dijual dengan harga sekitar Rp 150 jutaan untuk varian terendahnya.
Baca Juga : Luhut Minta Wuling Pasarkan Mobil Listrik Paling Lambat Akhir 2022
Sebagai contoh, Toyota Agya yang dijual dengan harga paling terjangkau sekitar Rp 159,7 juta, dan Honda Brio Satya yang dijual dengan harga sekitar Rp 157,9 juta.
Sedangkan untuk kelas yang sedikit lebih besar, Toyota Calya hadir dengan varian termurah dijual sekitar Rp 163,8 juta.
Baca Juga : Wuling Motors Siapkan 300 Unit Air ev di KTT G20 Bali
“Jika kita ingin menawarkan mobil baru dengan harga Rp 250 juta, maka kita harus memastikan bahwa ada pasar yang membutuhkan mobil dengan harga tersebut,” ungkapnya.
Bebin mencatat, dengan insentif tersebut, 35.862 unit mobil listrik, termasuk Wuling Air ev dan Hyundai Ioniq 5, akan mendapat manfaat dari program tersebut.
Sayangnya, hingga tahun 2022, total penjualan kedua mobil listrik tersebut masih belum mencapai 10.000 unit.
Baca Juga : Wuling Kembali Memamerkan Koleksinya, Kali Ini Wuling Alvez
Hal ini menunjukkan bahwa adopsi mobil listrik di Indonesia masih tergolong rendah, meskipun pemerintah telah memberikan insentif untuk mendorong penggunaan mobil listrik. (*/YN)
Editor: Muhammad Azmi Mursalim
Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di : Google News