Kupas Tuntas, gemasulawesi – Siapa yang tidak tergoda oleh pesona Jeep Wrangler? Kendaraan legendaris ini telah menguji keganasannya di jalanan terjal dan medan berat selama puluhan tahun.
Jeep Wrangler Rubicon, suatu fenomena yang tak bisa diabaikan dan telah mendapatkan sorotan luas akhir-akhir ini.
Baca Juga : Review Mobil Seharga 1,7 Miliar l Jeep Grand Cherokee SUV Premium dengan Fitur Melimpah
Dan tidak dapat disangkal, memamerkan Jeep Wrangler adalah hal yang patut dilakukan.
Dengan desain yang mengesankan dan menjadi ikon dari Jeep Wrangler, tidak jarang Jeep Wrangler diidentikkan dengan varian Rubicon, meskipun sebenarnya tidak semua Jeep Wrangler adalah Rubicon.
Baca Juga : Jelajahi Off-Road dengan Hemat Budget Bersama Jeep Cherokee XJ, Sang SUV Legendaris dengan Harga 100 Jutaan
Perjalanan Jeep Wrangler memasuki generasi kelima, dimulai dengan generasi keempatnya yang menggunakan kode bodi JK atau yang dikenal dengan sebutan Jeep Wrangler JK, yang diproduksi dari tahun 2006 hingga 2017.
Baca Juga : Jeep Cherokee: Mengintip Lima Generasi Legendaris, dari Klasik hingga Ikonik
Kemudian, pada tahun 2018, dunia disambut dengan generasi kelima Jeep Wrangler yang menggunakan kode bodi JL, atau biasa disebut Jeep Wrangler JP.
Dan generasi terbaru ini masih terus dijual hingga saat ini.
Baca Juga : Menjelajahi Aspal dengan Gagahnya Jeep Cherokee L, Simbol Mobil Keluarga Amerika
Menyoroti keunikan Jeep Wrangler adalah langkah yang bijaksana, karena keberanian dan kemampuannya yang luar biasa tidak bisa dilewatkan begitu saja.
Jeep Wrangler memang pantas untuk dipuja dan dipamerkan kepada dunia.
Bukanlah rahasia lagi bahwa banyak orang yang sering menyebut Jeep Wrangler, baik generasi JK maupun JL, dengan sebutan “Jeep Rubicon” secara umum.
Namun, perlu diingat bahwa tidak semua Jeep Wrangler sebenarnya adalah varian Rubicon.
Baca Juga : Sempat Viral! Ini Jeep Rubicon yang Miliki Banyak Fitur Mewah, Cruise Control Canggih!
Sementara itu, dalam generasi JL dari Jeep Wrangler, penawaran tipe dan varian menjadi semakin menarik.
Mengawali perjalanan dengan tipe Sport yang melambangkan semangat petualangan muda dan liar, menghantam jalan dengan penuh semangat.
Kemudian, hadir tipe Sahara yang memancarkan kesan elegan dan kelas, seakan membawa keanggunan kota ke alam bebas.
Namun, puncak kegagahan terletak pada tipe Rubicon, di mana keganasan dan kekuatan bertemu dalam harmoni sempurna, menantang batas-batas medan terjal dan menjelajahi dunia off-road dengan keberanian tak tergoyahkan.
Untuk membedakan tipe-tipe tersebut, cara yang paling mudah adalah melihat stiker yang terdapat di bagian samping kendaraan.
Stiker tersebut biasanya mencantumkan tulisan “Sport”, “Sahara”, atau “Rubicon”, sesuai dengan tipe mobilnya.
Namun, disayangkan banyak orang yang membeli stiker dengan tulisan “Rubicon” dan menempelkannya sendiri pada mobil mereka.
Praktik ini bisa dilakukan dengan membeli stiker tulisan “Rubicon” di dealer dengan harga sekitar Rp 300 ribu.
Namun, penting untuk diingat bahwa stiker tersebut hanyalah pernak-pernik dan tidak mengubah tipe sebenarnya dari Jeep Wrangler tersebut.
Jadi, untuk memastikan tipe mobil yang sebenarnya, perlu dilihat lebih dalam lagi pada spesifikasi dan fitur yang ada pada mobil tersebut.
Salah satu cara yang paling mudah untuk membedakan tipe Sahara pada Jeep Wrangler adalah melalui ciri khasnya yang memiliki bodi yang sepenuhnya dilapisi dengan warna yang seragam.
Misalnya, jika Anda melihat Jeep Wrangler Sahara berwarna putih, Anda akan melihat fender di atas ban dan bagian bodi atas belakang memiliki warna yang sama dengan bodi utamanya.
Namun, tipe Sport dan Rubicon memiliki perbedaan dalam hal ini.
Mereka menggunakan bahan plastik hitam pada fender di atas ban dan bagian bodi atas belakang, memberikan kontras yang mencolok dengan warna bodi utama.
Dalam pandangan yang lebih luas, Anda bisa mengatakan bahwa tipe Sahara “berpakaian penuh” dengan warna bodi yang seragam, sementara tipe Sport dan Rubicon lebih suka mengenakan “potongan hitam” untuk menambahkan sentuhan kesan yang lebih agresif dan kasar.
Tidak dapat dipungkiri, perbedaan ini memberikan kesan visual yang mencolok dan memudahkan dalam mengidentifikasi tipe Sahara dari jarak jauh.
Namun, tentu saja, perbedaan ini hanya salah satu dari banyak aspek yang membedakan tipe-tipe tersebut, dan perlu diingat bahwa spesifikasi dan fitur juga harus dipertimbangkan untuk memastikan tipe yang sebenarnya. (*/YN)
Editor: Muhammad Azmi Mursalim
Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di : Google News