Kupas Tuntas, gemasulawesi – Baru-baru ini, Mercedes-Benz, produsen mobil mewah terkemuka, menghadapi masalah serius terkait perangkat lunak pada dua model terbarunya, Mercedes S-Class dan EQS.
Perilaku mengemudi tertentu dapat memicu fenomena mengejutkan pada model Mercedes EQS dan S-Class 2022-2023.
Baca Juga : Mobil RI1 Mercedes Benz S600 Guard Sempat Nyangkut, Demi Tembus Jalan Rusak Lampung
Meski speedometer menunjukkan angka 0 mph, kendaraan sebenarnya tetap bergerak dengan kecepatan normal.
Masalah ini terkait dengan kegagalan perangkat lunak ESP yang dapat mengganggu keamanan pengguna.
Sebagai respons terhadap situasi ini, Mercedes telah mengumumkan penarikan sebanyak 7.558 unit di Amerika Serikat.
Baca Juga : Mobil Listrik Legendaris! VW Kombi Sekelas Mercedes Benz S Class, Harga Sama-sama Mewah!
Penarikan meliputi berbagai varian, seperti Mercedes EQS 450 dan EQS 580 2022, Mercedes S 580e 2023, serta Mercedes-Maybach S580 dan S680 2023.
Pabrikan mobil terlebih dahulu menyadari masalah ini pada bulan Januari 2022, ketika mereka menerima laporan lapangan pertama mengenai hilangnya fungsi sistem kontrol dinamis.
Baca Juga : Mercedes Benz CLS: Representasikan Kesuksesan dengan Kemewahan yang Ditawarkan, Harga Rp1.97 Miliar
Situasi ini menghadirkan tantangan yang signifikan, karena kendaraan kehilangan fitur penting seperti pengaturan gesekan akselerasi, distribusi elektronik gaya pengereman, dan bahkan sistem pengereman anti-lock.
Mercedes segera memulai penyelidikan intensif untuk mengatasi masalah ini, namun ternyata memperbaikinya menjadi tugas yang sulit.
Baca Juga : Tembus Produksi 500 ribu Unit Kuartal Pertama 2023, Mercedes Benz Luncurkan G-Class Retro, Apa Spesialnya?
Setelah mencapai titik buntu dalam penelitian mereka, pabrikan mobil Jerman ini memperkirakan bahwa mereka akan membutuhkan waktu hingga bulan Juli sebelum mereka benar-benar siap untuk mengatasi masalah tersebut.
Melalui serangkaian simulasi yang dilakukan di kondisi lapangan, para teknisi Mercedes berhasil mengidentifikasi serangkaian kesalahan yang dapat menyebabkan kegagalan sistem ESP.
Meskipun tidak ada kondisi yang spesifik yang ditetapkan sebagai pemicu pasti, kondisi-kondisi tertentu selama mengemudi diketahui dapat mengganggu rutinitas yang dilakukan oleh sistem tersebut.
Meski demikian, Mercedes telah menerima 96 laporan yang mungkin terkait dengan masalah ini, meskipun tidak ada yang mengakibatkan kecelakaan atau cedera.
Mulai dari tanggal 18 Juli, Mercedes akan menghubungi para pemilik kendaraan yang terkena dampak dan meminta mereka untuk mengunjungi dealer resmi agar pembaruan perangkat lunak dapat diinstal oleh teknisi yang dilatih oleh Mercedes.
Baca Juga : Mercedes AMG A35: Menggoda dengan Performa Buas, Berapa Konsumsi Bensinnya?
Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa kendaraan tersebut diperbaiki dengan benar dan tidak ada masalah yang muncul di masa depan. (*/YN)
Editor: Muhammad Azmi Mursalim
Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di : Google News