Kupas Tuntas, gemasulawesi – Di Kecamatan Tambelan, Kepulauan Riau, terdapat sebuah tradisi unik dalam menyambut hari Lebaran yang disebut “Nyembah Berlari”.
Anak-anak Bengkalis punya tradisi unik dalam memeriahkan Lebaran Idul Fitri yang disebut “Nyembah Berlari”, di mana mereka berkunjung ke rumah-rumah warga dengan cara berlari atau berjalan cepat untuk bersilaturahmi secara cepat.
Baca Juga : Ini Nih 6 Fakta Laki-laki ISTJ yang Mencintai Tradisi
Tak seperti kunjungan silaturahmi biasa, anak-anak yang melakukan “Nyembah Berlari” tidak memasuki rumah warga yang dikunjungi.
Sebaliknya, mereka berdiri di teras dengan rasa harap dan tak sabar, menantikan hadiah-hadiah kecil yang disodorkan oleh tuan rumah tanpa ada beban atau syarat yang melekat.
Baca Juga : Tabrak Lari, Pengendara Mobil Rescue di Makassar Mengaku Salah
Setelah itu, dengan cepat mereka berpindah ke rumah-rumah warga lain untuk melanjutkan kunjungan mereka.
Biasanya, mereka menjelajahi rumah-rumah warga yang dekat Masjid Raya, Desa Batu Lepuk dengan semangat.
Baca Juga : BPBD Riau Tetapkan Status Siaga Darurat Banjir dan Longsor
Setelah memperoleh hadiah-hadiah kecil dari penduduk setempat, rombongan kecil tersebut melanjutkan petualangannya menuju perkampungan lain yang tak kalah menarik, seperti Desa Melayu, Teluk Sekuni, Desa Hilir, sampai Desa Kukup.
Anak-anak hanya membawa kantong kresek untuk mengumpulkan hadiah lebaran dari penduduk setempat.
Baca Juga : Ide Hadiah Ulang Tahun Yang Dapat Kamu Berikan Kepadanya Berdasarkan Zodiak
Ada hal menarik lainnya yang membuat ritual “Nyembah” dilakukan oleh anak-anak ini, yaitu mereka tidak akan mengunjungi rumah yang pernah mereka datangi sebelumnya.
Dalam kata lain, mereka akan terus menjelajahi wilayah Desa Batu Lepuk tanpa harus mengulangi kunjungan ke rumah yang sama setelah merasakan kekuatan ritual tersebut di kediaman penduduk sebelumnya.
Di dalam pakaian baru, sepatu baru, serta sandal baru, mereka berlarian dari satu rumah ke rumah lain di setiap kampung, tanpa ada panduan atau bimbingan dari siapa pun.
Penduduk setempat pun sudah menyiapkan berbagai macam hadiah lebaran seperti aneka kue, permen, snack, bahkan uang sedekah untuk diberikan kepada anak-anak.
Tradisi ini tentu menjadi momen yang sangat menyenangkan bagi anak-anak dan warga setempat, serta memperlihatkan semangat kebersamaan dan kerukunan di antara masyarakat Kecamatan Tambelan.
Tidak terdapat instruksi khusus untuk menjalankan Nyembah Belari ini seperti dalam suatu kompetisi.
Akan tetapi, acara ini dimulai pada saat sholat Idul Fitri selesai, menciptakan suasana yang unik dan tak tertandingi. (*/YN)
Editor: Muhammad Azmi Mursalim
Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di : Google News