Donasi Pakaian Bekas untuk Korban Banjir di Tanah Datar Sumatera Barat Menumpuk, Diduga Tak Layak Pakai dan Berakhir Jadi Sampah

Viral menumpuknya donasi pakaian bekas untuk para korban terdampak banjir di Sumatera Barat.
Viral menumpuknya donasi pakaian bekas untuk para korban terdampak banjir di Sumatera Barat. Source: Foto/Tangkap layar Instagram @fakta.indo

Sumatera Barat, gemasulawesi - Gunungan pakaian bekas hasil sumbangan bagi korban banjir di Parambahan, Tanah Datar, Sumatera Barat, menimbulkan kekhawatiran baru bagi para pengungsi.

Alih-alih membantu korban terdampak banjir, pakaian-pakaian tersebut justru menjadi tumpukan sampah karena banyak yang tidak layak pakai.

Dalam sebuah video yang diunggah oleh pengguna TikTok @dedetsaugia, terlihat jelas betapa parahnya kondisi pakaian-pakaian sumbangan untuk para korban terdampak banjir tersebut.

Baju-baju bekas tersebut berserakan di berbagai sudut, membentuk gunungan yang hampir mencapai atap rumah.

Baca Juga:
Momen Langka! Hutan Dibabat untuk Area Pertambangan, Warga dari Suku Togutil di Halmahera Timur, Maluku Utara Datangi Para Pekerja Proyek

Pengunggah video tersebut, yang juga seorang pengungsi, menyampaikan rasa frustrasinya terhadap kondisi sumbangan tersebut.

"Kalian ingin memberikan bantuan atau hanya ingin membuang sampah ke korban banjir? Kami menerima donasi berupa baju bekas, namun harap yang masih layak pakai. Jangan baju yang rencananya kalian buang terus kalian kirim ke sini,” ujar dedetsaugia dalam videonya yang diunggah, dikutip pada Senin, 27 Mei 2024.

Masalah ini menggambarkan situasi yang sering terjadi di banyak bencana alam, di mana niat baik para donatur tidak selalu diikuti dengan tindakan yang sesuai.

Banyak orang yang berniat membantu dengan mendonasikan pakaian bekas mereka, namun sering kali tidak memperhatikan kondisi barang yang disumbangkan.

Baca Juga:
Viral Keluhan Warga Lampung Selatan Soal Jenazah Kakaknya yang Ditahan di Kamboja Akibat Terkendala Biaya, Minta Bantuan Presiden Jokowi

Akibatnya, baju-baju yang seharusnya bisa membantu malah menjadi beban tambahan bagi para korban bencana.

Para pengungsi di Parambahan, yang sudah menghadapi tantangan besar akibat banjir, kini harus berurusan dengan tumpukan pakaian yang tidak bisa mereka manfaatkan.

Selain tidak layak pakai, pakaian-pakaian ini juga dinilai menambah beban lingkungan karena harus dibuang dan diurus lebih lanjut.

Situasi ini mengundang perhatian lebih luas tentang bagaimana seharusnya bantuan disalurkan.

Baca Juga:
Lontaran Material Mencapai Jarak Maksimal 300 Meter, Gunung Dempo di Sumatera Selatan Dikabarkan Mengalami Erupsi Hari Ini

Organisasi kemanusiaan dan lembaga sosial sering kali memberikan panduan tentang jenis sumbangan yang dibutuhkan, termasuk standar kelayakan pakaian yang akan didonasikan.

Penting bagi para donatur untuk mematuhi panduan ini agar bantuan yang diberikan benar-benar bermanfaat.

Melalui video ini, akun @dedetsaugia mengingatkan kita semua bahwa donasi bukan sekadar soal memberi, tetapi juga soal memperhatikan martabat dan kebutuhan mereka yang menerima.

Baju bekas yang disumbangkan harus dalam kondisi baik dan layak pakai, sehingga benar-benar bisa membantu para korban bencana dalam masa-masa sulit mereka.

Baca Juga:
Ibu Pegi Beberkan Pesan Sang Anak Usai Ditangkap, Sebut Dirinya Jadi Tumbal Orang-orang Penting dan Pejabat dalam Kasus Pembunuhan Vina

Hal ini lantas menimbulkan beragam pendapat pro dan kontra yang memadati kolom komentar, sebagaimana terlihat dalam unggahan di akun Instagram @fakta.indo.

“Sebagai relawan yang pernah nyortir donasi pakaian layak pakai, kadang (mohon maaf) donatur memanfaatkan donasi ini kayak buang baju yang gak layak pakai. Dulu lebih dari 50 persen donasi yang diterima gak layak pakai. Kebanyakan sobek, gak ada kancing, dan warnanya bladus parah. Jadi gue bisa memaklumi kalo ada korban bencana yang nolak bantuan kayak gini. Mereka bukan pengepul sampah dari lemari donator,” tulis akun @cha***.

Namun ada juga yang menilai jika pengunggah video terlalu berlebihan dalam menginformasikan donasi pakaian tersebut.

“Di spill dong pak, pakaiannya setidak layak apa? Namanya pakaian bekas, kadang warna pudar, ada coretan, ada noda, ada robek sedikit. Selama fungsi pakainya ada, selama itu masih dapat digunakan,” ungkap akun @awa***. (*/Shofia)

...

Artikel Terkait

wave
625 Rumah Rusak, Presiden Jokowi Tinjau Lokasi Terdampak Banjir di Sumatera Barat, Ingatkan Pentingnya Pembangunan Sabo Dam Tambahan

Tinjau lokasi terdampak banjir lahar dingin di Sumatera Barat, Presiden Jokowi singgung soal pembangunan sabo dam tambahan.

Menyusul Dampak Bencana Banjir Lahar Dingin dan Longsor di Sumatera Barat yang Kian Meluas, Ini Sejumlah Langkah yang Akan Diambil BMKG

Menyusul bencana banjir lahar dingin dan longsor di Sumatera Barat, BMKG akan perkuat mitigasi dan sistem peringatan dini untuk cegah galodo

Lumpuh Total! Longsor Kembali Terjadi di Sitinjau Lauik Padang Sumatera Barat, Sebuah Truk Tangki Berwarna Biru Nyaris Tertimbun Material

Jalan Padang Solok kini lumpuh total akibat longsor yang menerjang tepatnya di Sitinjau Lauik, Padang Sumatera Barat. Tak ada korban jiwa.

Cepat Tanggap Atasi Bencana Banjir Bandang di Sumatera Barat, Gubernur Mahyeldi: Kami Tanggung Semua Biaya Perawatan Korban

Gubernur Mahyeldi mengungkap jika pihaknya siap menanggung seluruh biaya perawatan para korban terdampak banjir bandang.

Usai Lawatan dari Qatar, Menhan RI Prabowo Subianto Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Bandang di Sumatera Barat, Bawa Puluhan Truk

Bantu korban terdampak banjir bandang di Sumatera Barat, Menhan RI Prabowo Subianto bawa puluhan truk berisi bantuan logistik.

Berita Terkini

wave

Inilah Sinopsis Danyang Wingit Jumat Kliwon, Film Horor tentang Unsur Mistis dalam Budaya Jawa yang Dibintangi Celine Evangelista

Danyang Wingit Jumat Kliwon adalah film horor yang dibintangi oleh Celine Evangelista, berfokus pada unsur mistis dalam budaya Jawa

Janggal, Kejati Sulteng Belum Tetapkan Tersangka Dalam Kasus Dugaan Gratifikasi 500 Juta Tiga Proyek Jalan di Parigi Moutong

Sudah disita Kejati ratusan juta dana dugaan hasil gratifikasi, tapi anehnya belum ada tindaklanjut dari pihak kejaksaan.

Jadi Debut Bunda Corla di Layar Lebar, Inilah Sinopsis Mertua Ngeri Kali, Film Drama Komedi yang Lucu sekaligus Menyentuh Hati

Mertua Ngeri Kali adalah film drama komedi yang menghibur sekaligus menyentuh hati, dibintangi Bunda Corla yang kocak

Menyoroti Misteri dan Kepercayaan seputar Gunung Merbabu, Inilah Sinopsis Film Horor Kuncen

Kuncen adalah film horor yang akan hadir di bioskop November mendatang, membawa kisah seputar mitos di Gunung Merbabu

PT Bukit Asam Catat Produksi dan Penjualan Batu Bara Tumbuh, Optimis Hadapi Tekanan Pasar Global

PTBA mencatat produksi 35,90 juta ton hingga kuartal III-2025, didukung efisiensi, penjualan meningkat, permintaan pasar kuat.


See All
; ;