Nasional, gemasulawesi – Kemarin, tanggal 9 November 2023, Mahkamah Konstitusi (MK) resmi menetapkan Suhartoyo atau Dr. Suhartoyo. S.H, M.H sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi yang baru menggantikan Anwar Usman yang kini hanya menjadi hakim konstitusi yang diberhentikan oleh Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK).
Suhartoyo diketahui lahir di tanggal 15 Oktober 1959 dan dia menjabat sebagai Hakim Konstitusi dari tanggal 7 Januari 1995.
Sebelum memulai kariernya sebagai Hakim Konstitusi, Suhartoyo merupakan seorang hakim yang berkarier di lingkungan peradilan umum.
Baca: Gantikan Anwar Usman, Suhartoyo Terpilih Jadi Ketua Mahkamah Konstitusi yang Baru
Dia terakhir kali bertugas di Pengadilan Tinggi Denpasar.
Suhartoyo diketahui lahir dan menghabiskan masa mudanya di Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
Dia menempuh pendidikan S1 di Universitas Islam Indonesia dengan mengambil jurusan hukum dan lulus di tahun 1983.
Suhartoyo melanjutkan pendidikan S2-nya di Universitas Tarumanegara dengan mendapatkan gelar Magister Ilmu Hukum yang didapatkannya di tahun 2003.
Pendidikan S3-nya diselesaikan oleh Suhartoyo di Universitas Jayabaya pada tahun 2014 dan mendapatkan gelar Doktor Ilmu Hukum.
Suhartoyo menikah dengan Sutyowati dan memiliki 3 orang anak dari pernikahannya tersebut.
Yang menarik adalah dalam suatu kajian ilmiah di sebuah jurnal yang diterbitkan di Desember 2018, Suhartoyo bersama Palguna dan Ahmad Syarifuddin Natabaya yang keduanya telah menjadi eks hakim MK diketahui merupakan hakim konstitusi yang paling cenderung berpihak pada pemerintah jika memutuskan sebuah perkara di MK.
Berdasarkan kajian tersebut, Suhartoyo dilaporkan berpihak kepada pemerintah dalam 52% kasus yang diadili oleh Mahkamah Konstitusi.
Selain itu, Suhartoyo juga tercatat sebagai salah satu dari 5 hakim yang sering mengeluarkan disetting opinion dengan kisaran 47% kasus.
Peringkat Suhartoyo di bawah Achmad Roestandi, Palguna dan Natabaya yang ketiganya telah menjadi mantan hakim konstitusi.
Dalam pengujian konstitusional, Suhartoyo menyatakan bahwa grasi sangat penting, untuk kepentingan negara terhadap besarnya beban politik yang ditanggung atas penghukuman terpidana yang mungkin ada kaitannya dengan tekanan rezim kekuasaan.
Selain itu, dia juga mengatakan grasi juga penting untuk kepentingan narapidana.
Suhartoyo diketahui diumumkan sebagai hakim konstitusi di konferensi pers yang diadakan oleh Mahkamah Konstitusi pada waktu selepas dzuhur tanggal 9 November 2023 oleh Wakil Ketua MK, Saldi Isra. (*/Mey)