Nasional, gemasulawesi – Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, menyampaikan terima kasihnya kepada pemerintah Tajikistan atas sambutan dan kerja sama yang baik dengan Pemerintah Indonesia.
Menurut Basuki Hadimuljono, terlebih tahun 2024 adalah perayaan 30 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dengan Tajikistan.
Diketahui jika Menteri PUPR melakukan kunjungan kerja ke Tajikistan dalam rangka menghadiri The 3rd Dushanbe Water Action Decade Conference.
Dalam keterangannya hari ini, 11 Juni 2024, Menteri PUPR didampingi oleh Duta Besar RI untuk Republik Tajikistan dan Kazakhstan, Fadjroel Rachman, untuk melaksanakan pertemuan bilateral dengan Menteri Industri dan Teknologi Baru Tajikistan, Sherali Kabir.
Dalam pertemuan bilateral itu, Basuki Hadimuljono mengungkapkan apresiasinya terhadap Pemerintah Tajikistan atas pelaksanaan The 3rd Dushanbe Water Action Decade Conference.
Menurutnya, pertemuan ini adalah momentum yang baik untuk Indonesia dan Tajikistan untuk memperkuat kerja sama yang telah terjalin dan membuat kemajuan yang signifikan.
Baca Juga:
Meski Telah Ada Sebanyak 4990 Buah, Menkominfo Tegaskan Pembangunan BTS Tidak Dapat Dihentikan
“Terutama setelah kehadiran Perdana Menteri dan delegasi Tajikistan yang berdampak cukup besar pada WWF (World Water Forum) yang ke-10 di Bali beberapa waktu yang lalu,” katanya.
Dikutip dari Antara, Basuki menegaskan Pemerintah Indonesia membuka peluang kerja sama untuk bidang industri dan infrastruktur dengan Tajikistan.
Dia mengatakan di bidang industri, Pemerintah RI melalui Kementerian Perindustrian terbuka untuk meningkatkan interaksi bisnis, terutama di bidang pengembangan bidang pertambangan dan juga mineral.
“Kami akan melakukan koordinasi dengan Menteri Perindustrian untuk melakukan tindak lanjut kerja sama,” terangnya.
Disebutkan pada WWF di Bali, Perdana Menteri Tajikistan, Rasulzoda, telah melakukan pertemuan dengan Presiden Jokowi untuk menyatukan komitmen kedua negara dalam meningkatkan kerja sama.
Dikatakan jika itu termasuk dengan interaksi B to B atau antar bisnis dan penguatan kerja sama pada sejumlah bidang potensial, seperti infrastruktur dan industri.
“Pemerintah RI juga memberikan apresiasi untuk Tajikistan atas pengalamannya dalam mengembangkan dan merehabilitasi PLTA,” ujarnya. (*/Mey)