OKU, gemasulawesi - Kabar mengenai seorang bocah berusia 8 tahun tenggelam di Sungai Ogan viral dan menjadi sorotan.
Kejadian tragis ini terjadi di Sungai Ogan, Dusun 9 Desa Lubuk Batang Baru, Kecamatan Lubuk Batang, Kabupaten OKU, Sumatera Selatan.
Identitas bocah yang tenggelam di Sungai Ogan tersebut adalah Dimas, yang tinggal di Desa Lubuk Batang Baru.
Dimas dilaporkan hilang pada Rabu, 10 Juli 2024 sekitar pukul 19.00 WIB setelah ia pulang ke rumah untuk mengantarkan buah.
Namun, setelah tugasnya selesai, ia menyatakan keinginannya untuk mandi di Sungai Ogan, sebuah sungai lokal yang kerap menjadi tempat rekreasi bagi anak-anak di sekitar desa tersebut.
Menurut keterangan yang diterima dari Kapolsek Lubuk Batang, AKP Roly Irawan, S.E., Dimas tampaknya mengalami kesulitan di tengah sungai dan berteriak meminta tolong kepada temannya yang ada di sekitar.
Sayangnya, sebelum bantuan bisa tiba, Dimas tenggelam.
Teman-temannya segera memberitahu orangtua Dimas tentang kejadian tersebut.
Baca Juga:
Akan Melakukan Sejumlah Kegiatan, Presiden Jokowi Bertolak ke Lampung Hari Ini
Dan sejak saat itu, tim pencarian yang terdiri dari personel Polsek Lubuk Batang, Koramil beserta tim BPBD OKU dan warga sekitar mulai melakukan upaya pencarian secara intensif di sepanjang aliran sungai yang meliputi daerah tersebut.
Mereka melakukan penyisiran sungai dengan menggunakan peralatan yang ada dan juga melakukan pemanggilan terhadap masyarakat sekitar untuk bergabung dalam pencarian.
Berita tentang hilangnya Dimas segera menyebar luas di media sosial dan mendapat tanggapan beragam dari masyarakat.
Banyak yang mengekspresikan keprihatinan mereka atas kejadian ini, serta mengirimkan doa dan harapan agar Dimas segera ditemukan dalam keadaan selamat.
Perhatian terhadap kejadian ini tidak hanya terbatas pada lingkungan lokal, tetapi juga menarik perhatian nasional karena sifatnya yang tragis dan menggugah empati.
Pihak kepolisian, di bawah koordinasi Kapolsek Lubuk Batang, terus mengkoordinasikan upaya pencarian dengan menggunakan segala sumber daya yang ada.
Mereka tidak hanya mencari di sekitar sungai tetapi juga mengirim tim untuk menjelajahi daerah sekitar yang dapat dijangkau oleh Dimas.
Selain itu, mereka terus memberikan himbauan kepada masyarakat untuk tetap waspada terhadap keberadaan anak-anak mereka, khususnya saat beraktivitas di sekitar air, guna mencegah terulangnya kejadian serupa di masa mendatang. (*/Shofia)