Mengejutkan! 200 Lebih Pulau Kecil di Indonesia Dijual dan Diprivatisasi, BRIN Sebut Mayoritas Ada di 2 Daerah Ini

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkap maraknya privatisasi dan jual beli sejumlah pulau kecil di Indonesia.
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkap maraknya privatisasi dan jual beli sejumlah pulau kecil di Indonesia. Source: Foto/Ilustrasi/Pixabay

Nasional, gemasulawesi - Kabar mengejutkan terkait privatisasi dan penjualan lebih dari 200 pulau kecil di Indonesia hingga tahun 2023 tengah menjadi perbincangan hangat.

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkapkan bahwa sebagian besar pulau kecil yang diprivatisasi berada di Jakarta dan Maluku. 

Kepala Pusat Riset Politik BRIN, Athiqah Nur Alami, mengungkapkan bahwa data ini diperoleh dari berbagai organisasi nirlaba dan menunjukkan dampak signifikan terhadap lingkungan dan masyarakat lokal.

Athiqah Nur Alami menjelaskan bahwa privatisasi pulau-pulau kecil ini telah mengakibatkan perubahan besar dalam struktur kepemilikan tanah di Indonesia. 

Baca Juga:
Geger! Sekelompok Relawan Ini Terlibat Cekcok dengan Sopir Angkot di Flayofer Cibinong Hingga Terluka, Begini Kronologi Lengkapnya

"Dari 200 pulau kecil yang dijual tersebut paling banyak berada di DKI Jakarta dan Maluku Utara," kata Athiqah.

Fenomena ini menunjukkan tren yang mengkhawatirkan dalam pengelolaan dan kepemilikan tanah di negara kepulauan ini.

Selain membahas isu privatisasi, Athiqah juga menekankan dampak negatif dari industri ekstraktif yang beroperasi di pulau-pulau kecil.

Industri seperti pertambangan, eksplorasi minyak dan gas, serta penangkapan ikan besar-besaran memiliki dampak yang merusak bagi masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil di Indonesia. 

Baca Juga:
Kritik Keras Petugas Damkar yang Lakukan Roum Tour dan Perlihatkan Alat-alat Rusak Hingga Viral, Wali Kota Depok Singgung Soal Etika Pegawai

Aktivitas industri ini sering kali mengakibatkan pencemaran lingkungan yang parah, termasuk pencemaran air dan udara, serta kerusakan ekosistem hutan dan pesisir.

Menurut Athiqah, industri ekstraktif dapat menyebabkan pulau-pulau kecil tenggelam, menambah kerentanan pesisir yang tidak hanya bersifat ekologis tetapi juga sosial, ekonomi, dan budaya. 

"Ini tidak hanya disebabkan oleh perubahan iklim, tetapi juga aktivitas industri ekstraktif," ungkapnya. 

Dia menambahkan bahwa masyarakat setempat merasakan dampak langsung dari kegiatan ini, dengan akses mereka untuk melaut menjadi semakin terbatas. 

Baca Juga:
Padahal Baru Pacaran 2 Bulan, Pria Ini Tega Bunuh Kekasihnya Secara Sadis, Begini Kronologi Kejadian dan Ancaman Hukuman yang Menjerat Pelaku

"Ruang hidup mereka terasa terampas," ujar Athiqah.

Sementara itu, industrialisasi di Indonesia juga mendapat perhatian. 

Proyek hilirisasi nikel di Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, dan Maluku Utara, serta pertambangan bijih besi dan emas di Sulawesi Utara, berpotensi mengganggu keseimbangan ekosistem pesisir. 

Athiqah menjelaskan bahwa pencemaran logam berat di sungai-sungai sekitar pabrik dan pencemaran udara akibat pertambangan nikel adalah dampak lingkungan yang serius. 

Baca Juga:
Usai Videonya Viral, Oknum Berseragam Diduga PNS Beli Bensin Rp10 Ribu di SPBU Pertamina Sambil Tertawa Akhirnya Minta Maaf, Akui Hal Ini

"Tidak hanya menyebabkan pencemaran air dan udara, tetapi juga kerusakan hutan serta penggusuran lahan petani akibat ekspansi tambang," katanya.

Berita mengenai penjualan pulau-pulau kecil ini menjadi viral karena dampaknya yang luas terhadap lingkungan dan masyarakat. 

Hal ini menyoroti perlunya perhatian dan tindakan lebih lanjut dari pemerintah dan masyarakat untuk menjaga keberlanjutan ekosistem dan melindungi hak-hak masyarakat lokal. 

Penanganan serius terhadap privatisasi tanah dan aktivitas industri ekstraktif menjadi sangat penting untuk mencegah kerusakan lebih lanjut dan memastikan bahwa sumber daya alam Indonesia dikelola dengan bijaksana untuk kepentingan semua pihak. (*/Shofia)

...

Artikel Terkait

wave
Terkait Peta Batimetri, Peneliti BRIN Sebut Implementasinya Telah Dilakukan oleh Jepang

Peneliti BRIN, Yusuf Surachman Djajadihardja, menyebutkan implementasi Peta Batimetri telah dilakukan oleh Jepang.

Sebut Fenomena Biasa, BRIN Nyatakan Indonesia Aman dari Gelombang Panas yang Sekarang Melanda Beberapa Negara di Asia

BRIN menyatakan Indonesia aman dari gelombang panas yang sekarang ini diketahui sedang menyerang sejumlah negara di Asia.

Jadi yang Pertama di Indonesia, BRIN Akan Lakukan Investigasi Mendalam Angin Puting Beliung Rancaekek

Menurut laporan, BRIN dikabarkan akan melakukan investigasi mendalam peristiwa angin putting beliung yang terjadi di Rancaekek.

Heboh Dugaan Gas SO2 Akibat Erupsi Gunung Ruang Menyebar ke Seluruh Wilayah di Indonesia, Begini Tanggapan BRIN dan BMKG

Viral di media sosial terkait gas SO2 erupsi Gunung Ruang yang disebut menyebar ke seluruh wilayah, BRIN dan BMKG buka suara.

Gagal Konser Jakarta, Personil Bring Me The Horizon Keciduk Melukat di Bali

Fans BMTH masih merasa kecewa karena peristiwa pemberhentian konser BMTH di Jakarta dan menemukan foto Oliver sedang berlibur ke Bali.

Berita Terkini

wave

Janggal, Kejati Sulteng Belum Tetapkan Tersangka Dalam Kasus Dugaan Gratifikasi 500 Juta Tiga Proyek Jalan di Parigi Moutong

Sudah disita Kejati ratusan juta dana dugaan hasil gratifikasi, tapi anehnya belum ada tindaklanjut dari pihak kejaksaan.

Jadi Debut Bunda Corla di Layar Lebar, Inilah Sinopsis Mertua Ngeri Kali, Film Drama Komedi yang Lucu sekaligus Menyentuh Hati

Mertua Ngeri Kali adalah film drama komedi yang menghibur sekaligus menyentuh hati, dibintangi Bunda Corla yang kocak

Menyoroti Misteri dan Kepercayaan seputar Gunung Merbabu, Inilah Sinopsis Film Horor Kuncen

Kuncen adalah film horor yang akan hadir di bioskop November mendatang, membawa kisah seputar mitos di Gunung Merbabu

PT Bukit Asam Catat Produksi dan Penjualan Batu Bara Tumbuh, Optimis Hadapi Tekanan Pasar Global

PTBA mencatat produksi 35,90 juta ton hingga kuartal III-2025, didukung efisiensi, penjualan meningkat, permintaan pasar kuat.

Polresta Samarinda Tangkap 10 Tahanan Kabur, Polisi Terus Memburu Lima Buronan dan Tingkatkan Keamanan Sel

Polresta Samarinda berhasil menangkap 10 tahanan kabur, sementara lima lainnya masih diburu dengan penguatan sistem keamanan.


See All
; ;