Nasional, gemasulawesi - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Zita Anjani, memberikan klarifikasi terkait kritik yang diterimanya dari netizen mengenai ketidakhadirannya dalam rapat paripurna.
Klarifikasi ini disampaikan Zita saat Rapat Peraturan Daerah (Raperda) tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Pemprov DKI Jakarta Tahun 2024-2044 dan penyampaian Raperda tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Tahun 2025-2045 di Gedung DPRD DKI Jakarta.
Kontroversi bermula dari unggahan di Instagram milik Zita yang memperlihatkan dirinya tengah berolahraga pilates dan bersantai di kafe sambil menikmati kue cokelat.
Unggahan ini diposting pada hari yang sama dengan rapat paripurna, menciptakan persepsi bahwa Zita memilih bersantai daripada menghadiri rapat penting tersebut.
Namun, dalam klarifikasinya, Zita menjelaskan bahwa aktivitas olahraga yang terlihat di unggahan tersebut sebenarnya dilakukan sebelumnya dan bukan aktivitas yang berlangsung secara real-time.
Unggahan tersebut baru dipublikasikan pada tanggal yang bersamaan dengan rapat paripurna, sehingga menyebabkan kesalahpahaman.
Dengan tulus Zita Anjani pun menyampaikan permintaan maaf yang sebesar-besarnya terkait masalah tersebut, serta atas ketidaknyamanan dan kesalahpahaman yang mungkin timbul akibat isu ini.
Tak lupa ia juga menyampaikan terima kasih atas perhatian dan kepedulian masyarakat serta warganet terhadap kegiatan dan tugas yang dijalankan oleh DPRD DKI Jakarta.
"Saya mohon maaf jika unggahan tersebut menyebabkan kesalahpahaman dan ketidaknyamanan. Terima kasih atas perhatian dan kritiknya. Ke depannya, saya akan lebih berhati-hati," kata Zita.
Sebelumnya, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta menjadi sorotan publik setelah Zita Anjani tidak hadir dalam rapat paripurna yang digelar.
Kegiatan penting tersebut hanya dihadiri oleh Wakil Ketua DPRD dari Fraksi PKS, Khoirudin, sementara kursi pimpinan lainnya, termasuk kursi Zita Anjani, terlihat kosong.
Ketidakhadirannya dalam rapat paripurna ini memicu kontroversi dan menjadi topik hangat di kalangan masyarakat serta warganet yang mempertanyakan komitmen dan tanggung jawab Zita sebagai anggota legislatif.
Pilihan Zita untuk melewatkan rapat paripurna demi kegiatan pribadi yang terlihat dalam unggahan media sosialnya menimbulkan kemarahan publik dan kritik terhadap komitmennya sebagai anggota legislatif.
Kritik ini menunjukkan betapa pentingnya transparansi dan kehadiran dalam rapat-rapat penting, terutama bagi seorang pejabat publik yang memiliki tanggung jawab besar terhadap masyarakat.
Zita Anjani menyatakan komitmennya untuk lebih berhati-hati ke depannya dan memastikan bahwa kesalahpahaman seperti ini tidak terulang.
"Saya akan memastikan untuk lebih berhati-hati dalam membagikan kegiatan pribadi di media sosial dan akan selalu mengutamakan tanggung jawab sebagai wakil rakyat," tambah Zita. (*/Shofia)