Populasi Burung Maleo Meningkat di Sulawesi Tengah

<p>Foto: Hewan endemik burung Maleo.</p>
Foto: Hewan endemik burung Maleo.

Gemasulawesi– Tercatat, dalam rentang waktu 2006 hingga 2020 terjadi kenaikan populasi burung Maleo di Libuun Sulawesi Tengah, hingga 70 ekor. Berkurangnya kegiatan pengambilan telur Maleo, dan disertai dengan menjaga habitat menjadi faktor utama pertumbuhan populasi.

“Kenaikan Maleo di Libuun dari data jumlah maksimal per tahun dari observasi dalam rentang waktu 2006-2020 adalah dari 28 ekor pada tahun 2006 menjadi 98 ekor di 2019/2020,” ungkap Peneliti Lembaga Ilmu dan Pengetahuan (LIPI) Mohammad Irham, belum lama ini.

Konservasi dinilainya berhasil menaikkan populasi burung Maleo di Sulawesi Tengah meningkat. Sebab, berdasarkan penelitian dilakukan Tasirin dan tim di dua lokasi di Tompotika, yakni Libuun dan Kaumksongi. 

Baca juga: Genjot Produktivitas, Buol Gunakan Peternakan Sapi Mini Ranch

Meskipun untuk wilayah Kaumosongi, Sulawesi Tengah, populasi burung Maleo tidak besar jumlahnya kata dia, namun ada kenaikan maksimal per tahun, yaitu mulai dari dua ekor di tahun 2014 akhir menjadi 6 ekor di tahun 2019.

Kegiatan konservasi di Tompotika berhasil mencatat kenaikan populasi burung Maleo berkunjung ke tempat penetasan, seiring dengan berhasilnya usaha konservasi bersama masyarakat untuk mengurangi sampai menghilangkan kegiatan pengambilan telur.

Hal ini menunjukkan bahwa secara umum faktor utama pendorong kepunahan satwa di habitatnya, adalah perburuan tidak terkendali dan melampaui kemampuan reproduksi dari satwa itu sendiri.

“Oleh karena itu, tidak heran saat ini fenomena ‘hutan sunyi’ dapat dijumpai dimana-mana,” tuturnya.

Kondisi ekosistem hutan saat ini masih cukup baik, tetapi sangat sulit untuk berjumpa satwa karena populasinya menurun akibat perburuan.

780 butir telur maleo ditanam dalam kandang penetasan semi alami

Diketahui, pada tahun 2019 lalu berdasarkan data di BKSDA Sulawasi Tengah, sebanyak 780 butir telur maleo ditanam dalam kandang penetasan semi alami di SM Pinjan Tanjung Matop, Tolitoli.

Dari jumlah itu menetas sebanyak 664 ekor serta, sedangkan jumlah anakan maleo yang dilepasliarkan ke habitanya sebanyak 570 ekor. Jumlah itu belum terhitung hingga akhir waktu musim bertelur.

Oleh International Union For Conservation of Nature (IUCN), spesies burung dengan nama latin Macrocephalon maleo itu dimasukkan masuk dalam kategori endangered atau terancam.

Sedangkan, Convention on International Trade in Endangered Spesies of Wild Fauna-Flora (CITIES), satwa endemik atau yang hanya ada di Pulau Sulawesi itu, masuk sebagai Appendix 1 berarti langka. (***)

Baca juga: Sambut HPS, DPUPRP Parigi Moutong Bangun Kandang Ternak

...

Artikel Terkait

wave

KemenPPPA Janji Bantu Asuh Anak Ditinggal Ortu Akibat Covid19

KemenPPPA menyebut berjanji untuk membantu proses asuh anak ditinggal Ortu akibat pandemi covid19, hak-haknya dapat terpenuhi.

Lagi, Lima Pasien Covid19 Meninggal Dunia di Parigi Moutong

Kembali lima pasien covid19 meninggal dunia di Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. Diduga ada kelalaian dari manajemen RSUD Anuntaloko Parigi.

34 WN China Masuk Indonesia Telah Penuhi Aturan Satgas Covid19

34 WN China masuk Indonesia melalui Bandara Soekarno Hatta, Kemenkumham klaim telah memenuhi aturan Satgas Penanganan covid19.

Fenomena Awan Lurus di Langit Pertanda Gempa, Ini Penjelasan BMKG

Sebagian masyarakat menduga bahkan percaya mitos awan lurus di langit dengan pertanda akan terjadi gempa. dugaan itu masih sangat spekulatif.

Gubernur Sulawesi Tengah Minta Pengurangan Mobilitas Masyarakat

Gubernur Sulawesi Tengah H Rusdy Mastura meminta pengurangan mobilitas masyarakat di luar rumah. Sesuai arahan Presiden Joko Widodo.

Berita Terkini

wave

Tiga Jasad WNI Korban Kecelakaan Helikopter di Tanah Bumbu Berhasil Teridentifikasi

Tim DVI Polda Kalsel identifikasi tiga WNI korban helikopter BK117 D3, sementara dua jasad lainnya masih menunggu kepastian.

Presiden Prabowo Lantik Menteri dan Wakil Menteri Baru Kabinet Merah Putih

Presiden Prabowo memberhentikan dan melantik menteri serta wakil menteri baru dalam Kabinet Merah Putih 2024—2029.

Kemenkeu dan BI Perkuat Skema Burden Sharing untuk Stabilitas dan Pertumbuhan Ekonomi

Kemenkeu dan BI terapkan burden sharing hati-hati, dukung perumahan rakyat dan koperasi, jaga stabilitas moneter serta dorong pertumbuhan.

Kemendagri Dorong Pengaktifan Siskamling dan Optimalisasi Peran Satlinmas

Kemendagri terbitkan surat edaran mendorong pengaktifan kembali siskamling dan perkuat peran Satlinmas demi keamanan dan ketertiban.

Indonesia-GCC Percepat Perundingan FTA, Target Rampung 2025

Indonesia dan GCC melanjutkan perundingan FTA putaran ketiga, bahas perdagangan, investasi, hingga ekonomi halal dengan target selesai 2025.


See All
; ;