Nasional, gemasulawesi - Seorang Ahli Saraf Nutrisi dan juga pegiat media sosial Twitter, Dokter Tifa merasa heran dengan Wakil Presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka.
Kebingungan Dokter Tifa tersebut disampaikan oleh Dokter Tifa melalui unggahan di akun Twitter resminya @DokterTifa pada Senin 7 Oktober 2024.
Dokter Tifa merasa bingung dan heran dengan kondisi pertemanan Wapres terpilih, Gibran.
Menurut Dokter Tifa, Gibran Rakabuming Raka sudah terpilih menjadi Wapres RI mendampingi Prabowo Subianto, namun kenapa tidak ada teman Gibran yang mengaku bangga.
"Sudah mau jadi Wapres loh, si fufufafa ini. Kenapa tidak ada satupun teman SD, SMP, SMA, Juga teman kuliah di Singapore, Atau teman kursus Insearch di Australia," tulis Dokter Tifa di cuitan akun Twitternya.
Selain teman, Dokter Tifa bingung kepada tidak ada pihak guru hingga dosen Gibran yang bangga atas pencapaian Gibran terpilih menjadi Wapres RI.
"Yang nongol dengan bangga bilang: "Saya temennya fufufafa loh" Atau guru deh atau dosen deh. Kok ngga ada ya," lanjut cuitan dari Dokter Tifa sembari mengunggah ulang video yang menampilkan Gibran Rakabuming Raka di akun Twitter-nya.
Menanggapi cuitan Dokter Tifa tersebut, tampaknya banyak yang sependapat. Salah satu warganet menyebut harusnya ada pihak yang secara langsung menyampaikan rasa bangga jika ada rekannya yang sukses, namun hal itu tidak terjadi di Gibran.
"Naaah betul.. Pdhl sdh jd kebiasaan normal, jika ada salah satu teman kita jadi orang yang dianggap sukses, maka mereka teman2 sekolah / kuliah langsung bikin validasi mengenal diri si " Orang sukses " Itu." Tulis balasan dari akun @pip***.
Beberapa warganet juga ada yang menduga jika teman-teman Gibran justru merasa malu atas pencapaian Gibran.
"mungkin malu teman2 sd, smp, sma punya teman seperti fufua," tulis balasan dari akun Twitter @mas***.
"Sepertinya gak ada temen sekolah nya yang bangga bahwa alumninya ada yang jadi Wapres," tulis balasan lain dari akun Twitter @alf***.
Perlu diketahui bahwa naiknya Gibran jadi Wakil Presiden hingga terpilih cukup menimbulkan kontroversi. Pasalnya, pada waktu itu Gibran sebenarnya belum cukup umur, namun tetap maju jadi Wapres setelah aturan terkait umur calon diubah. (*/Risco)