Nasional, gemasulawesi - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral RI, Bahlil Lahadalia baru-baru ini menjadi sorotan warganet karena orasinya.
Diketahui bahwa Bahlil berpidato di acara konsolidasi Partai Golkar tim pemenangan pasangan Ahmad Luthfi dan Taj Yasin di Jawa Tengah pada Sabtu 5 Oktober 2024 lalu.
Pada acara tersebut, Bahlil tampak menyuarakan agar pada kader Partai Golkar termasuk Hipmi bisa memenangkan pasangan Luthfi dan Yasin di Pilkada Jateng.
Yang jadi sorotan warganet, Bahlil tampak menyuarakan untuk meraih kemenangan bagaimanapun caranya.
Baca Juga:
Tuntut Kenaikan Gaji dan Perbaikan Kesejahteraan, Ribuan Hakim di Indonesia Gelar Aksi Cuti Bersama
"Kalau ada potensi kalah kuat, buat caranya bagaimana menang.. Cara apapun lalukan, yang penting menang. Satu saja, jangan tabrak aturan." Ujar Bahlil di video tersebut dengan suara lantangnya.
Bahlil Lahadalia bahkan menambahkan, jikalau pun menabrak aturan, Bahlil meminta agar cara tersebut tidak ketahuan.
"Kalau nabrak aturan, yang penting jangan ketahuan," lanjut Bahlil Lahadalia.
Video Bahlil yang diunggah ulang oleh akun X @Mdy_Asrama1701 tersebut pun ramai jadi sorotan warganet.
Banyak yang menyebut bahwa Bahlil Lahadalia sudah kelewatan dalam memberikan arahannya kepada pada kader.
Bahlil dianggap meminta para kadernya untuk berbuat culas guna mendapatkan kemenangan.
"Kalian bisa bayangkan dia memberikan arahan kepada para kader untuk berbuat culas dan curang gila kader macam apa bisa masuk dipartai sprt ini...benar² sdh gila," balas akun X @erv***.
Video viral yang menunjukkan orasi Bahlil Lahadalia tersebut juga dikomentari oleh salah satu pegiat media sosial, Said Didu.
Menurut Said Didu, negeri akan rusak jika diatur oleh orang-orang yang membuang moral dan etikanya.
"Betapa rusaknya negeri ini diatur oleh orang2 yg membuang moral dan etika ke tong sampah," komentar Said Didu di akun Twitter @msaid_didu pada Senin 7 Oktober 2024, sembari mengunggah ulang video orasi Bahlil Lahadalia.
Menanggapi komentar dari Said Didu, warganet pun banyak yang setuju dengan apa yang dikatakan Said Didu.
"ketika negara dijalankan oleh preman," balasan dari akun @lum***.
"10 tahun dirusak.revolusi mental," tulis balasan lain dari akun X @end***.
"Seperti "monster peradaban" yng siap melumat moral dan etika," tulis balasan dari akun @wen***. (*/Risco)
