Nasional, gemasulawesi - Kasus perjudian online yang melibatkan seorang tersangka berinisial AK semakin memanas setelah polisi mengungkap fakta mengejutkan.
Meskipun AK tidak lolos seleksi sebagai tenaga pendukung teknis di Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) pada tahun 2023, dia tetap bisa bekerja di sana.
Hal ini terjadi berkat adanya perubahan dalam Standar Operasional Prosedur (SOP) di kementerian tersebut yang memberi kuasa kepada AK dan timnya untuk terlibat dalam pemblokiran situs-situs web.
Fakta ini mengungkapkan sebuah ironi, di mana seseorang yang gagal dalam seleksi bisa tetap bekerja di posisi strategis yang seharusnya membutuhkan kualifikasi yang lebih ketat.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, menjelaskan bahwa SOP baru yang diterapkan di Komdigi memungkinkan AK dan timnya untuk masuk dalam tim pemblokiran situs web.
"Setelah dilakukan pendalaman oleh penyidik, ternyata ada SOP baru yang memberikan kuasa kepada AK, dan timnya, sehingga mereka bisa masuk menjadi tim pemblokiran website di Kementerian Komdigi," kata Ade Ary saat dikonfirmasi pada Kamis, 7 November 2024.
Polisi kini tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan apakah ada pihak lain yang terlibat dalam pembuatan atau penetapan SOP baru yang memungkinkan AK bekerja di Komdigi dan mengelola situs judi online.
Ade Ary menambahkan bahwa pendalaman kasus ini masih berlangsung, dengan tujuan untuk memastikan siapa saja yang terlibat dan bagaimana prosedur yang berlaku di kementerian tersebut.
Kasus ini berawal dari pengungkapan 15 tersangka dalam jaringan perjudian online yang ternyata melibatkan oknum pegawai Komdigi.
Salah satu tersangka, AK, disebut sebagai pengendali utama yang mengelola bisnis judi online di wilayah Ruko Galaxy, Bekasi Selatan.
Dalam proses pemblokiran situs judi online, AK diketahui mengirimkan daftar situs tersebut kepada tersangka R untuk diproses.
Namun, situs-situs yang telah membayar sejumlah uang bisa dikeluarkan dari daftar pemblokiran setelah dilakukan proses tertentu.
Baca Juga:
Geger! Denny Cagur Diduga Terlibat Promosi Judi Online, Polda Metro Jaya Lakukan Penyidikan!
Sementara itu, Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra, mengungkapkan bahwa AK menggunakan akun telegramnya untuk mengelola situs-situs judi online yang terlibat dalam praktik ilegal tersebut.
Dengan adanya temuan ini, polisi berkomitmen untuk melakukan pendalaman lebih lanjut dan mencari tahu lebih banyak mengenai keterlibatan oknum pegawai Komdigi lainnya dalam jaringan perjudian online ini.
Pihak kepolisian juga mengimbau agar masyarakat lebih berhati-hati dalam memilih pekerjaan dan memastikan tidak terlibat dalam aktivitas ilegal seperti perjudian online. (*/Shofia)
Disclaimer : Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bila Anda menemukan aktifitas melanggar hukum atau lainnya segera laporkan atau menghubungi kantor kepolisian terdekat.