Soal Jokowi yang Aktif Kampanyekan Beberapa Paslon di Pilkada Serentak 2024, Mahfud MD: Biarin Dong Dia Mau Berpolitik

Tangkap layar video yang menampilkan Mahfud MD sedang mengomentari peran Jokowi di Pilkada serentak 2024
Tangkap layar video yang menampilkan Mahfud MD sedang mengomentari peran Jokowi di Pilkada serentak 2024 Source: (Foto/YouTube/@Mahfud MD Official)

Nasional, gemasulawesi - Mantan Menko Polhukam RI, Mahfud MD, memberikan pandangannya terkait mantan Presiden RI ke-7, Joko Widodo atau Jokowi, yang aktif mengampanyekan sejumlah pasangan calon (paslon) dalam Pilkada serentak 2024.

Menurut Mahfud, tindakan Jokowi tersebut tidak seharusnya dipermasalahkan, meskipun sejumlah pihak menilai hal itu tidak benar atau tidak etis.

Komentar ini disampaikan oleh Mahfud melalui video di kanal YouTube resminya, Mahfud MD Official, pada Selasa, 10 Desember 2024.

Mahfud memulai dengan menyoroti hasil Pilkada Jakarta 2024, di mana paslon nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno, memenangkan pemilihan dengan perolehan suara terbanyak.

Baca Juga:
Soroti Aktivitas Jokowi Setelah Pensiun dari Jabatan Presiden Indonesia, Dokter Tifa: Malah Jadi Gelandangan

Ia menjelaskan bahwa kekalahan paslon nomor urut 1, Ridwan Kamil-Suswono, yang secara terbuka didukung oleh Jokowi, menunjukkan bahwa pengaruh politik Jokowi tidak lagi sekuat sebelumnya.

"Pak Jokowi secara lisan meng-endorse, Ridwan Kamil kalah, kan berarti sudah tidak ada hegemoni pak Jokowi lagi," ujar Mahfud.

Tidak hanya di Jakarta, Mahfud juga mencontohkan beberapa kekalahan paslon di daerah lain yang mendapat dukungan Jokowi.

Ia menyebut nama Faldo Maldini yang kalah di daerahnya, serta hasil serupa di Bandung, Karanganyar, dan Jambi.

Baca Juga:
Komentari Pertemuan Jokowi dan Ahmad Muzani, Umar Hasibuan ke Joko Widodo: Sudahlah Masuk Gerindra Saja

Menurut Mahfud, hal ini menjadi indikator bahwa Jokowi kini telah menjadi "orang biasa," dalam arti pengaruh politiknya tidak lagi signifikan seperti saat masih menjabat.

"Bukan hanya di Jakarta, Faldo Maldini di-endorse terang-terangan kalah, di kota Bandung di-endorse kalah, di Karanganyar di-endorse kalah, Gubernur Jambi minta dukungan di-endorse kalah juga," jelas Mahfud.

Mahfud menegaskan bahwa masyarakat tidak perlu terlalu khawatir atau berlebihan menanggapi langkah Jokowi dalam memberikan dukungan politik.

Selama tidak ada pelanggaran hukum, Jokowi memiliki hak untuk berpolitik dan menyatakan dukungannya.

Baca Juga:
Temui Jokowi Langsung di Solo, Sekjen Gerindra Ahmad Muzani Sampaikan Pesan Terkait Partainya, Begini Isinya

"Gak usah terlalu paranoid, ya biar dong dia mau berpolitik mau apa, sejauh tidak melanggar hukum, menggunakan hak politiknya untuk meng-endorse siapapun ya biarkan," tambahnya.

Pendapat Mahfud ini tidak hanya memberikan perspektif yang objektif, tetapi juga mengingatkan masyarakat untuk bersikap proporsional dalam menilai tindakan politik figur publik.

Analisis Mahfud yang mendalam mencerminkan pandangannya yang tetap tajam dalam membaca dinamika politik tanah air, meski dirinya kini berada di luar pemerintahan. (*/Risco)

...

Artikel Terkait

wave

Soroti Aktivitas Jokowi Setelah Pensiun dari Jabatan Presiden Indonesia, Dokter Tifa: Malah Jadi Gelandangan

Pegiat media sosial, Dokter Tifa mengomentari aktivitas yang dilakukan mantan Presiden RI ke-7, Jokowi setelah tidak lagi menjabat

Komentari Pertemuan Jokowi dan Ahmad Muzani, Umar Hasibuan ke Joko Widodo: Sudahlah Masuk Gerindra Saja

Umar Hasibuan memberikan komentar terkait pertemuan antara Presiden Indonesia ke-7, Jokowi dengan Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani

Temui Jokowi Langsung di Solo, Sekjen Gerindra Ahmad Muzani Sampaikan Pesan Terkait Partainya, Begini Isinya

Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani mengadakan pertemuan dengan Jokowi di Solo, Muzani menyampaikan perihal kongres Gerindra kepada Jokowi

Tujuan Pertemuannya dengan Prabowo Jadi Teka-teki, Jokowi Tegaskan Tidak Bahas Partai Gerindra Saat Bertemu Presiden

Tanggapan Joko Widodo terkait isu yang menyebut bahwa Jokowi dapat tawaran masuk partai Gerindra saat bertemu Prabowo di Kertanegara Jakarta

Geger! Enam Polisi yang Terlibat dalam Kasus Ferdy Sambo Dapat Kenaikan Pangkat dari Mabes Polri, Kok Bisa?

Kenaikan pangkat enam polisi yang terlibat kasus Ferdy Sambo memicu kontroversi publik. Mabes Polri buka suara.

Berita Terkini

wave

Nama Wagub Sulteng Terseret Dugaan Kasus Makelar Proyek RSUD Undata Palu, Renny Lamadjido: Saya Tegaskan Itu Tidak Benar

Wagub Sulteng Reny A Lamadjido bantah terlibat dalam kasus dugaan makelar proyek di RSUD Undata Palu yang melibatkan Indrawarti.

Menghadirkan Komedi yang Lebih Meledak dari Film Pertamanya, Inilah Sinopsis Film Agak Laen: Menyala Pantiku

Film Agak Laen akan mendapat bagian kedua berjudul Agak Laen: Menyala Pantiku, yang diklaim akan lebih kocak dari film pertamanya

Akun FB Anonim Ungkap Kuasa Staff Mengatur Proyek di RSUD Undata Palu, Indrawati: Itu Fitnah

Nama Indrawati diungkap akun FB anonim sebagai pengatur proyek di RSUD Undata, disebut sebagai penentu rekanan sekaligus pengumpul fee.

KLH Tegas Tangani Kasus Impor Limbah B3 PT Esun, Pastikan Penegakan Hukum dan Perlindungan Lingkungan

KLH tindak impor limbah B3 ilegal PT Esun di Batam, tekankan bahaya kesehatan, lingkungan, dan komitmen Konvensi Basel.

Forensik Ungkap Luka di Tubuh AR (8) yang Ditemukan Tewas di Kamar Kos Jakarta Utara

Polisi dan RS Polri ungkap hasil forensik kematian AR (8) di kos Penjaringan, dengan luka serius dan investigasi lanjutan.


See All
; ;