Susi Pudjiastuti Komentari Anggaran Rp 44 Triliun untuk Belanja ATK Kementerian: Bisa Beli 30 Susi Air

Potret Susi Pudjiastuti, yang baru-baru ini menyoroti anggaran untuk belanja ATK Kementerian
Potret Susi Pudjiastuti, yang baru-baru ini menyoroti anggaran untuk belanja ATK Kementerian Source: (Foto/Instagram/@susipudjiastuti115)

Nasional, gemasulawesi - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Susi Pudjiastuti, baru-baru ini menyoroti anggaran belanja alat tulis kantor (ATK) sebesar Rp 44,4 triliun yang dialokasikan oleh kementerian atau lembaga negara.

Anggaran fantastis ini pertama kali diungkapkan oleh Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, yang menyebutkan bahwa belanja tersebut telah menjadi perhatian Presiden Prabowo Subianto.

Menurut Dasco, Presiden berencana melakukan efisiensi anggaran di berbagai stakeholder guna mengurangi pengeluaran yang tidak perlu.

Menanggapi kabar tersebut, Susi Pudjiastuti menyuarakan kritiknya melalui cuitan di akun X resminya @susipudjiastuti pada Rabu, 8 Januari 2025.

Baca Juga:
Denny Siregar Pertanyakan Gizi di Menu Program Makan Siang Gratis: yang Bergizi Apanya ya, Apa Buahnya Doang?

Dalam cuitannya, Susi menyebutkan bahwa dana sebesar Rp 44 triliun memiliki potensi besar untuk dialokasikan pada hal-hal yang lebih produktif.

Ia bahkan memberikan ilustrasi tentang bagaimana uang tersebut dapat digunakan.

"Kira-kira bisa beli 30 susi air, 30 universitas, 100 SMA," tulisnya sembari membagikan ulang berita mengenai anggaran tersebut. Pernyataan ini pun mendapat perhatian luas dari warganet.

Sejumlah tanggapan dari warganet turut memperkuat kritik terhadap besarnya anggaran tersebut.

Baca Juga:
Tantang KPK Periksa Dugaan Korupsi Jokowi, Ray Rangkuti: Data Sudah Kita Serahkan, Penyidik Berani Nggak?

Salah satu komentar menyindir bahwa uang sebanyak itu bahkan cukup untuk membeli pabrik alat tulis dalam jumlah besar.

"Kayaknya kebeli tuh pabriknya sekalian.. Bahkan 20 pabrik sekaligus…" tulis akun @bjb***.

Komentar lain menyuarakan rasa bingung atas kebijakan pemerintah terkait pengalokasian anggaran. 

"Kacau bgt ya bu. Bingung liat pemerintah," tulis akun @faj***.

Baca Juga:
Amien Rais Komentari Penampilan Jokowi Usai Tidak Lagi Jadi Presiden: Aura Percaya Dirinya Sudah Lenyap

Ada pula warganet yang mempertanyakan detail alokasi dana tersebut. "Yang termasuk alat tulis itu apa aja ya, kok besar banget..." tulis akun @yis***.

Polemik ini menyoroti pentingnya efisiensi dalam penyusunan anggaran pemerintah. Pengalokasian dana negara seharusnya dilakukan dengan transparan dan mempertimbangkan prioritas kebutuhan masyarakat.

Anggaran sebesar Rp 44,4 triliun yang dialokasikan untuk belanja ATK dinilai tidak seimbang dengan manfaat langsung yang dapat dirasakan oleh rakyat.

Dengan efisiensi yang tepat, dana tersebut dapat dialihkan untuk program-program yang lebih berdampak, seperti pendidikan, kesehatan, atau infrastruktur yang lebih mendukung kesejahteraan masyarakat.

Kritik seperti yang disampaikan Susi Pudjiastuti dan warganet semestinya menjadi refleksi bagi pemerintah untuk lebih bijaksana dalam mengelola anggaran negara. (*/Risco)

...

Artikel Terkait

wave

Denny Siregar Pertanyakan Gizi di Menu Program Makan Siang Gratis: yang Bergizi Apanya ya, Apa Buahnya Doang?

Denny Siregar menyingung masalah kandungan gizi di dalam menu program makan bergizi gratis yang mulai dilaksanakan pemerintah

Tantang KPK Periksa Dugaan Korupsi Jokowi, Ray Rangkuti: Data Sudah Kita Serahkan, Penyidik Berani Nggak?

Ray Rangkuti memberikan tantangan kepada KPK untuk menyelidiki dugaan korupsi yang melibatkan mantan Presiden Indonesia, Jokowi

Amien Rais Komentari Penampilan Jokowi Usai Tidak Lagi Jadi Presiden: Aura Percaya Dirinya Sudah Lenyap

Amien Rais memberikan pandangannya mengenai penampilan dan kondisi Jokowi setelah tidak lagi menjabat sebagai Presiden Indonesia

Selain Program Makan Bergizi Gratis, Adi Prayitno Sebut Ada Satu Hal Penting di Sekolah yang Harus Didukung Pemerintah

Pengamat politik, Adi Prayitno mengapresiasi pemerintah Indonesia yang telah melaksanakan program makan bergizi gratis untuk siswa

Mahfud MD Tegaskan Jokowi Tidak Akan Masuk ke Kasus Hukum Karena Rilis dari OCCRP, Ternyata Begini Alasannya

Menurut penjelasan Mahfud MD, Jokowi tidak akan bisa masuk ke kasus hukum hanya karena rilis dari OCCRP yang menyebutnya tokoh terkorup

Berita Terkini

wave

TNI AL dan BI Resmi Lepas Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025 di Sulawesi Tengah

Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025 memastikan distribusi rupiah layak edar di wilayah 3T, wujud sinergi TNI AL dan BI.

Ribuan Ojol Gelar Aksi di DPR, 6.118 Personel Gabungan Dikerahkan Amankan Unjuk Rasa

Aksi ribuan pengemudi ojol di DPR/MPR dikawal 6.118 personel. Massa sampaikan tujuh tuntutan, termasuk revisi RUU.

Pemohon Minta MK Hapus Kolom Agama dari KTP dan KK

Pemohon minta hapus data agama di KTP dan KK karena risiko diskriminasi dan pelanggaran hak asasi warga.

KPK Ungkap Dugaan Korupsi Kuota Haji, Pansus DPR Soroti Pembagian Tambahan yang Menyimpang

KPK dan DPR mengusut dugaan korupsi kuota haji 2023–2024, termasuk jual beli kuota dan pelanggaran aturan pembagian.

KPK Benarkan Pengembalian Uang oleh Khalid Basalamah dalam Kasus Kuota Haji

KPK mengonfirmasi pengembalian dana oleh Khalid Basalamah terkait kuota haji, serta ungkap kerugian negara capai Rp1 triliun.


See All
; ;