Nasional, gemasulawesi - Pengamat politik Indonesia, Adi Prayitno, menilai bahwa dalam waktu dekat akan terjadi reshuffle kabinet dalam pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Penilaian ini muncul setelah pernyataan dari Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, yang mengungkapkan bahwa ada beberapa menteri di kabinet Prabowo yang masih kurang seirama dalam menjalankan tugasnya.
Sufmi Dasco Ahmad menyatakan bahwa dirinya memang mendengar keluhan terkait hal tersebut, meski ia belum mengetahui secara pasti siapa sosok menteri yang dimaksud.
Ia pun menegaskan bahwa keputusan sepenuhnya berada di tangan Presiden Prabowo Subianto, yang kini sudah menjalani 100 hari pemerintahan dan memiliki dasar untuk mengevaluasi kinerja para menterinya.
"Memang saya dengar keluhan sedikit-sedikit tentang masih ada yang kemudian kurang seirama," jelas Dasco pada Kamis, 6 Februari 2025.
Pernyataan tersebut kemudian mendapat perhatian publik, mengingat reshuffle kabinet merupakan salah satu hal yang kerap terjadi dalam pemerintahan.
Menyoroti pernyataan Dasco, Adi Prayitno melalui akun X resminya, @Adiprayitno_20, mengunggah ulang pernyataan tersebut dan menyatakan bahwa reshuffle kabinet kemungkinan besar akan segera dilakukan.
"Wah mestinya reshuffle tinggal menghitung hari kalau begini," tulis Adi Prayitno pada Kamis, 6 Februari 2025.
Cuitan ini pun langsung menjadi sorotan warganet, dengan berbagai tanggapan yang beragam.
Sejumlah warganet memberikan respons terhadap prediksi Adi Prayitno. Sebagian besar menilai bahwa reshuffle memang diperlukan demi memastikan efektivitas pemerintahan Prabowo Subianto.
Salah satu tanggapan yang muncul datang dari akun @pka*** yang menuliskan, "Jika Pak Prabowo ingin negeri ini menjadi lebih baik, sebaiknya Menteri2 dan/atau Pejabat setingkat Menteri diganti jika tidak seirama dgn Presiden."
Pendapat ini sejalan dengan kekhawatiran publik bahwa keberhasilan suatu pemerintahan sangat bergantung pada kesolidan para menteri dalam menjalankan visi dan misi presiden.
Jika ada pihak yang tidak berjalan dalam satu arah, maka efektivitas kebijakan pun berpotensi terganggu.
Hal ini menjadi alasan utama mengapa isu reshuffle kabinet sering menjadi perhatian dalam dinamika politik nasional.
Di sisi lain, ada pula warganet yang bersikap lebih skeptis terhadap kemungkinan reshuffle kabinet dalam waktu dekat.
Beberapa pengguna media sosial menilai bahwa isu ini lebih bersifat spekulatif dan masih bergantung pada pertimbangan internal Presiden Prabowo. (*/Risco)