Nasional, gemasulawesi - Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) RI, Mahfud MD, menyoroti keluhan para korban PT Istaka Karya dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan DPR RI.
Keluhan ini muncul dari para korban yang mengaku belum menerima pembayaran atas utang perusahaan yang telah mencapai Rp 786 miliar.
Dalam rapat tersebut, Yudan, salah satu perwakilan korban, menyampaikan bahwa berbagai upaya telah dilakukan, termasuk mengirim surat ke berbagai pihak, namun belum ada penyelesaian konkret dari pemerintah.
Yudan juga mengungkapkan bahwa para korban sudah mengalami berbagai kesulitan akibat tunggakan ini.
Beberapa dari mereka harus melelang rumah demi bertahan hidup, sementara yang lain bahkan sampai nekat mengakhiri hidupnya akibat tekanan finansial yang terus menghimpit.
Ia menambahkan bahwa kondisi ini sangat mengecewakan, terutama karena utang yang belum dibayar sudah berlangsung selama belasan tahun tanpa kejelasan.
Terkait situasi ini, Mahfud MD kemudian mengungkapkan pandangannya melalui media sosial.
Dalam sebuah cuitan di akun X resminya, @mohmahfudmd, pada Jumat, 7 Maret 2025, Mahfud memberikan pesan terbuka kepada Presiden agar memberikan perhatian lebih kepada rakyat yang menjadi korban kebijakan pemerintah terkait BUMN ini.
"Bapak Presiden, tolong kasihani rakyat yang seperti di video ini," tulis Mahfud MD dalam cuitannya, seraya mengunggah ulang video korban Istaka Karya yang berbicara dalam RDPU bersama DPR RI.
Lebih lanjut, Mahfud juga menyoroti ketimpangan dalam cara pemerintah menyikapi utang. Ia menilai bahwa ketika rakyat memiliki utang kepada negara, mereka akan dikejar dan asetnya disita tanpa ampun.
Namun, ketika negara memiliki utang kepada rakyat, sering kali proses penyelesaian justru ditunda atau bahkan diabaikan.
"Sering, jk rakyat yg berhutang pd negara maka dikejar, disita asetnya sampai telanjang. Tp sering juga, jika negara yg berhutang pd rakyat maka negara menunda lama atau tak mau membayar meski rakyat sdh berjuang," tulis Mahfud dalam lanjutan cuitannya.
Pernyataan Mahfud ini sontak menarik perhatian publik, terutama karena masalah yang dihadapi korban Istaka Karya telah berlangsung cukup lama tanpa solusi.
Beberapa pihak menilai bahwa pemerintah seharusnya lebih serius dalam menangani kasus ini, mengingat dampaknya yang sangat besar terhadap kehidupan banyak orang.
Meski demikian, hingga saat ini belum ada pernyataan resmi dari pihak pemerintah terkait respons terhadap cuitan Mahfud MD. (*/Risco)