Bikin Heboh! Pengangkatan PPPK Mundur ke 2026, CPNS Jadi Oktober 2025, Begini Kata Menteri PANRB

Keputusan pemerintah dan DPR mengundur pengangkatan PPPK ke 2026 mengejutkan banyak pihak, simak penjelasan resmi Menteri PANRB.
Keputusan pemerintah dan DPR mengundur pengangkatan PPPK ke 2026 mengejutkan banyak pihak, simak penjelasan resmi Menteri PANRB. Source: Foto/Dok. Humas MenPANRB

Nasional, gemasulawesi – Keputusan pemerintah dan DPR RI untuk menunda pengangkatan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) hingga tahun 2026 tengah menjadi sorotan dan ramai di media sosial.

Dalam rapat kerja yang digelar di Gedung DPR RI, Jakarta belum lam aini, disepakati bahwa pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) akan dilakukan pada Oktober 2025, sementara PPPK baru bisa diangkat pada Maret 2026.

Perubahan jadwal ini mengejutkan banyak pihak, terutama para tenaga honorer yang sudah lama menanti kepastian status mereka. 

Sebelumnya, pengangkatan PPPK diperkirakan berlangsung lebih cepat, tetapi pemerintah menegaskan bahwa langkah ini diambil agar proses seleksi dan penataan ASN bisa berjalan lebih terstruktur.

Baca Juga:
Jembatan Cidadap di Sukabumi Ambruk Diterjang Banjir, Akses 2 Desa Terputus, Polda Jabar Beberkan Kondisi Terkini

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Rini Widyantini, menegaskan bahwa keputusan ini tetap berpegang pada amanat Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023 tentang ASN. 

"Kami ingin memastikan bahwa seluruh proses penataan pegawai non-ASN dilakukan dengan pendekatan yang menyeluruh. Penundaan ini bukan tanpa alasan, tetapi demi memastikan tidak ada lagi ketidakseimbangan dalam birokrasi," ujar Rini, dikutip pada Jumat, 7 Maret 2025.

Keputusan ini tak lepas dari permintaan Komisi II DPR RI agar pemerintah memastikan tidak ada lagi pengangkatan tenaga non-ASN di instansi pusat maupun daerah. 

Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Bahtra Banong, menegaskan bahwa penyelesaian status pegawai non-ASN harus dilakukan secara bertahap dan sistematis agar tidak menimbulkan masalah baru.

Baca Juga:
TNI AL Gagalkan Pengiriman Pakaian Bekas Ilegal dari Malaysia, 167 Karung Ballpress Senilai Rp 1,3 Miliar Diamankan

Pemerintah telah menyelenggarakan seleksi CASN pada tahun 2024 dengan total formasi 1.266.081, terdiri dari 248.970 untuk CPNS dan 1.017.111 untuk PPPK. 

Seleksi CPNS dimulai sejak Agustus 2024, PPPK Tahap 1 pada September 2024, dan PPPK Tahap 2 pada Januari 2025. 

Dengan perubahan jadwal ini, maka tenaga honorer yang lolos seleksi PPPK harus bersabar lebih lama sebelum resmi diangkat.

Kebijakan ini menuai beragam respons. Beberapa pihak menilai langkah ini perlu untuk menjaga kualitas birokrasi, sementara sebagian lainnya mengkritik perubahan jadwal yang dinilai bisa berdampak pada kesejahteraan tenaga honorer. 

Baca Juga:
Dituding Sengaja Kebut Penanganan Kasus Hasto Kristiyanto, KPK Membantah: Indikator Terlalu Cepatnya itu Apa?

Meski begitu, pemerintah tetap berkomitmen untuk menuntaskan penataan pegawai non-ASN yang telah berlangsung sejak 2005 dengan sistem yang lebih rapi dan berkeadilan.

Ke depan, pemerintah bersama DPR RI akan terus memantau perkembangan dan mencari solusi terbaik agar proses transformasi ASN ini dapat berjalan lancar tanpa merugikan tenaga honorer yang telah lama mengabdi. (*/Shofia)

...

Artikel Terkait

wave

TNI AL Gagalkan Pengiriman Pakaian Bekas Ilegal dari Malaysia, 167 Karung Ballpress Senilai Rp 1,3 Miliar Diamankan

TNI AL sukses menggagalkan upaya penyelundupkan pakaian bekas dari Malaysia ke Indonesia melalui jalur di Kalimantan Barat

Bahlil Lahadalia Beri Tanggapan Begini usai Disertasi S3 Miliknya di Universitas Indonesia Perlu Perbaikan

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia memberikan tanggapan terkait keputusan Universitas Indonesia yang menyebut disertasi Bahlil perlu perbaikan

Tinjau Ulang Penyusunan Anggaran Pemda, Mendagri Sebut Ada 10 Daerah yang Sanggup Gelar PSU Pakai APBD

Mendagri RI Tito Karnavian mengabarkan bahwa ada 10 daerah yang mampu melakukan pemungutan suara ulang menggunakan APBD

Islah Bahrawi Nilai Menhut Raja Juli Lakukan Nepotisme usai Tempatkan Kader PSI di OMO Indonesia FOLU Net Sink 2030

Pegiat medsos, Islah Bahrawi menilai Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni telah melakukan nepotisme, begini komentar Islah

Dituding Sengaja Kebut Penanganan Kasus Hasto Kristiyanto, KPK Membantah: Indikator Terlalu Cepatnya itu Apa?

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membantah tudingan yang menyebut pihaknya dengan sengaja mempercepat penanganan kasus Hasto Kristiyanto

Berita Terkini

wave

Inilah Sinopsis Film Menuju Pelaminan, Film Berskala Nasional Pertama yang Menggunakan Pendekatan Produksi Virtual

Film Menuju Pelaminan adalah film komedi romantis yang akan datang, yang menggunakan pendekatan produksi virtual

Purbaya Hadapi Tantangan Pajak dan Kepercayaan Investor sebagai Menteri Keuangan Baru

Purbaya Yudhi Sadewa dihadapkan pada tantangan membangun kepercayaan investor global dan memperbaiki penerimaan pajak nasional.

Pemerintah Genjot Pembangunan Perikanan Tangkap di Indonesia Timur

KKP perkuat fasilitas perikanan tangkap di Papua, Maluku, dan NTT untuk tingkatkan produktivitas, pengelolaan, dan kesejahteraan nelayan.

Menlu Sugiono Pastikan Hak Pendidikan dan Penyelesaian Kasus Penembakan Staf KBRI Lima

Menlu Sugiono berjanji menjamin pendidikan anak almarhum Zetro dan kawal penyelidikan kasus penembakan di Peru.

KPK Ungkap Lobi dan Penyimpangan Kuota Haji 20.000 dari Pemerintah Arab Saudi

KPK selidiki lobi agen perjalanan haji, penyimpangan pembagian kuota haji tambahan hingga kerugian negara Rp1 triliun lebih.


See All
; ;