Nasional, gemasulawesi - Pengamat politik Indonesia, Adi Prayitno, turut menyoroti laporan adanya pengurangan dana dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Program yang seharusnya membantu masyarakat dalam mendapatkan makanan bergizi tersebut dikabarkan mengalami pemangkasan anggaran, yang awalnya ditetapkan Rp10 ribu per porsi, namun diduga dipangkas menjadi Rp8 ribu.
Informasi mengenai dugaan praktik ini sebelumnya diterima oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Ketua KPK, Setyo Budiyanto, mengungkapkan bahwa pihaknya telah mendapat laporan mengenai adanya oknum yang berusaha mengurangi anggaran program tersebut untuk kepentingan pribadi.
Meski laporan tersebut masih perlu diverifikasi dan divalidasi lebih lanjut, KPK menilai bahwa hal ini merupakan masalah serius yang harus mendapatkan perhatian lebih.
"Saya sampaikan (pengurangan harga) berdasarkan informasi, informasi kan belum diverifikasi, belum divalidasi, baru informasi," jelas Setyo di Jakarta, Jumat, 7 Maret 2025.
Pengurangan anggaran ini menjadi kekhawatiran tersendiri karena dapat berdampak langsung pada kualitas makanan yang diberikan kepada masyarakat penerima manfaat.
Jika benar terjadi pemangkasan dana, maka bukan hanya jumlah porsi yang berkurang, tetapi juga kandungan gizi dalam makanan yang diberikan bisa menurun.
Adi Prayitno, dalam unggahannya di media sosial, mengaku terkejut dengan adanya dugaan penyunatan dana tersebut.
Ia mendesak KPK untuk bertindak cepat dalam mengusut dan menangkap pihak-pihak yang terlibat.
Menurutnya, program ini adalah hak rakyat yang tidak boleh diselewengkan untuk kepentingan pribadi.
"Ya ampun, KPK mesti gerak cepat. Itu hak rakyat. Baru aja mulai ini program makan bergizi gratis, sudah ada dugaan penyunatan begitu. Ungkap pelakunya bikin konfrensi pers macam tangkap koruptor kakap," tulis Adi Prayitno dalam unggahan Instagram resminya @adiprayitno.official pada Sabtu, 8 Maret 2025.
Baca Juga:
Bikin Heboh! Pengangkatan PPPK Mundur ke 2026, CPNS Jadi Oktober 2025, Begini Kata Menteri PANRB
Pernyataan Adi tersebut langsung menarik perhatian warganet, yang turut mengungkapkan kekhawatiran mereka terhadap keberlanjutan program MBG jika praktik pemotongan dana seperti ini terus terjadi.
Banyak yang menilai bahwa jika tidak segera ditindak, pemangkasan anggaran bisa semakin besar, mengurangi kualitas program secara keseluruhan.
"10 rb jadi 8 rb besok jadi 5 rb," tulis salah satu warganet dengan akun @san***, menyindir kemungkinan semakin berkurangnya dana program MBG jika tidak ada pengawasan yang ketat.
Selain itu, ada juga warganet yang meminta pemerintah lebih transparan dalam pengelolaan dana MBG dan memastikan bahwa program tersebut benar-benar berjalan sesuai dengan yang dijanjikan. (*/Risco)