Penayangan Grafik pada Sirekap Dihentikan, Gerindra Sambut Positif Keputusan KPU

Ket. Foto: Gerindra Menyambut Positif Keputusan KPU untuk Menghentikan Penayangan Grafik pada Sirekap
Ket. Foto: Gerindra Menyambut Positif Keputusan KPU untuk Menghentikan Penayangan Grafik pada Sirekap Source: (Foto/X/@Gerindra)

Politik, gemasulawesi – Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani, menyambut positif keputusan KPU yang memilih untuk menghentikan penayangan grafik pada Sirekap.

Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani, menyatakan jika Sirekap hanya sebagai alat bantu penghitungan suara sementara dan bukan menjadi acuan utama KPU untuk menetapkan perolehan suara.

Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani, menyebutkan jika harus diakui jika tampilan data Sirekap memang sempat menyebabkan polemik dikarenakan akurasinya yang dianggap lemah.

Baca Juga:
Tentang Hak Angket Pemilu, Gerindra Sebut yang Dibutuhkan Masyarakat Adalah Lapangan Kerja

“Tidak masalah jika Sirekap tidak ditampilkan, karena KPU juga sedang melakukan rekapitulasi secara manual yang nantinya akan dijadikan acuan utama untuk penetapan suara hasil pemilu tahun 2024,” katanya.

Ahmad Muzani menerangkan jika di satu sisi, Sirekap mengakibatkan kehebohan dan Sirekap juga tidak menggambarkan hasil.

Ahmad Muzani menyampaikan jika bahkan di awal-awal menimbulkan masalah karena beberapa partai memperoleh suara yang melambung tinggi.

Baca Juga:
Rencana Lanjutkan Kebijakan Jokowi, Prabowo Ungkap Proses Transisi Pemerintahan Akan Berjalan Secara Moderat

“Atau beberapa caleg mendapatkan suara yang fantastis sehingga hal-hal tersebut yang akan menimbulkan masalah,” terangnya.

Di sisi lain, Bawaslu juga sempat mempertanyakan keputusan dan SOP KPU yang memilih untuk menghilangkan diagram dan perolehan suara pilpres tahun 2024 di Sirekap.

Rahmat Bagja yang merupakan Ketua Bawaslu, mendorong KPU untuk kembali menampilkan diagram dan juga grafik pada Sirekap.

Baca Juga:
Terkait Program Makan Siang Gratis, Demokrat Yakin Dana BOS Tidak Akan Dikorbankan

“Yang menjadi pertanyaan sekarang adalah apakah Sirekap memang diberhentikan sementara atau bagaimana, dan juga sistem yang telah dibangun seharusnya menampilkan informasi yang dimaksud,” ujarnya.

Rahmat Bagja menuturkan jika hingga sekarang belum ada penjelasan terkait telah berapa lama Sirekap dihentikan dan juga kenapa Sirekap tidak presisi.

“Seharusnya ada formulir DA dan DA1, serta ditampilkan sekecamatan, sehingga masyarakat dapat melihat perbedaannya,” ucapnya.

Baca Juga:
Fenomena Lonjakan Suara PSI, Peneliti Formappi Ajak Semua Pihak Hormati Langkah KPU dalam Proses Rekapitulasi

Lebih lanjut, Ketua Bawaslu tersebut menuturkan jika dalam konteks peniadaan diagram serta bagan perolehan suara, masyarakat perlu untuk dapat melihat model C1-plano.

Rahmat juga menegaskan KPU seharusnya menyertakan formulir D yang adalah hasil dari tingkat kecamatan.

Rahmat Bagja menekankan Bawaslu telah memberikan perhatian yang khusus dalam rapat pleno, termasuk dengan kinerja PPLN di daerah pemilihan masing-masing. (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave
Abraham Samad Sebut Film Dirty Vote Seribu Persen Kebenarannya, Terkait Dugaan Kecurangan Pemilu

Abraham samad meyakini Film Dirty Vote terkait kecurangan Pemilu seribu persen kebenarannya. Hal itu diungkapkannya pada siaran YT Speak UP

Terkait Pemilu Tahun 2024, Eros Djarot Sebut Kecurangan Telah Terjadi dari Awal

Hadir dalam siaran Youtube Abraham Samad, Eros Djarot menyebutkan jika kecurangan pemilu tahun 2024 telah terjadi sejak awal.

Sama Seperti Daerah Lainnya, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Pastikan Pilkada Jakarta Tetap Dipilih Secara Langsung oleh Rakyat

Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad, memastikan jika Pilkada Jakarta akan tetap dipilih secara langsung oleh rakyat.

Tanggapi Wacana Koalisi Besar, Anies Baswedan Sebut Proses Pemilu Belum Sepenuhnya Selesai

Merespons wacana koalisi besar, Anies Baswedan menyatakan jika proses pemilu tahun 2024 belum sepenuhnya selesai.

Usai Putusan MK, PKB Akui Pertimbangkan Banyak Aspek dalam Membahas Ambang Batas Parlemen

PKB menyebutkan jika mereka mempertimbangkan banyak aspek dalam melakukan pembahasan ambang batas parlemen.

Berita Terkini

wave

Kapolres Parigi Moutong AKBP Hendrawan Agustian: Kami Akan Turunkan Tim Menyisir PETI Desa Tombi

Kapolres Parigi Moutong, AKBP Hendrawan Agustian, sebut akan turunkan tim untuk menyisir PETI di Desa Tombi.

Buntut Dugaan Pungli di PETI Desa Tombi, Polres Parigi Moutong Akan Panggil BPD dan Pemerintah Desa Setempat

Dugaan Pungli pemerintah desa Tombi terhadap pelaku tambang ilegal mendapat respon Polres Parigi moutong.

Dugaan Pungutan Liar Pemerintah Desa pada Penambangan Ilegal di Desa Tombi Mencuat

Setelah Sipayo, Giliran Desa Tombi coba melegalkan pungutan terhadap pelaku tambang ilegal yang tertuang dalam berita acara berkop surat BPD

Aroma Nepotisme dan Akal-akalan Anggaran di Proyek Rehab Ruang Wakil Bupati Menguat

Selain kejanggalan penganggaran pada rehab ruangan wakil bupati parigi moutong, indikasi nepotisme kini juga menguat.

Parah, Mendekati Batas Waktu Pekerjaan Deviasi Proyek Gedung Perpustakaan Parigi Moutong Malah Bertambah Jadi Minus 13 Persen

Bukannya terkejar, deviasi proyek pembangunan gedung perpustakaan malah menjadi minus 13 persen. Keseriusan kontraktor dipertanyakan.


See All
; ;