gemasulawesi.com – Berita Terkini Indonesia Hari Ini
Berita Terupdate dan Terkini Indonesia, Sulawesi Tengah, Palu, Poso, Parigi Moutong
Ini Alasan Mengapa APAR Biasa Tidak Bisa Memadamkan Baterai Kendaraan Listrik
Kupas Tuntas, gemasulawesi – Saat baterai kendaraan listrik terbakar, APAR yang biasa kita andalkan dalam situasi darurat ternyata tidaklah efektif.
Dalam Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2023, sebuah peragaan mengejutkan disajikan kepada para pengunjung: simulasi dramatis kebakaran baterai motor listrik.
Baca Juga : Mobil Listrik Legendaris! VW Kombi Sekelas Mercedes Benz S Class, Harga Sama-sama Mewah!
Tindakan ini diambil sebagai respons terhadap insiden serupa yang terjadi belum lama ini, yang telah menimbulkan kekhawatiran yang tak terbendung di kalangan masyarakat yang berminat untuk membeli kendaraan listrik.
Panggung PEVS berubah menjadi medan perang yang diperlihatkan oleh simulasi visual yang menakjubkan.
Baca Juga : Mobil Listrik Menjadi Sorotan di KTT ASEAN ke-42: Pengemudi Bangga Ikut Ambil Bagian
Baterai motor listrik dipicu untuk memunculkan efek kebakaran yang mempesona, menciptakan suasana yang dramatis dan memukau.
Simulasi yang dikembangkan oleh PT Famindo Alfa Spektrum Teknologi (FAST) memberikan pengajaran kepada masyarakat tentang penanganan yang esensial saat terjadi kebakaran pada kendaraan listrik.
Baca Juga : Termurah! Mobil Listrik K-Upgrade Hanya Rp75 Juta, Jarak Tempuh 336 KM dan Turut Meriahkan PEVS 2023
Dalam kesempatan ini, Willy Hadiwijaya, sebagai CEO PT FAST, mengungkapkan, penanganan kebakaran yang melibatkan baterai lithium pada kendaraan listrik menuntut pendekatan yang berbeda dan inovatif.
Menariknya, penelitian terbaru menunjukkan bahwa alat pemadam api ringan (APAR) konvensional berbahan dasar bubuk, yang biasa digunakan untuk memadamkan api, ternyata tidak efektif dalam memadamkan kobaran api yang berasal dari baterai lithium.
Dalam simulasi yang menampilkan APAR berteknologi canggih dari Hartindo, yang diberi label AF31 Lithium Fire Killer, pengunjung diajak untuk menyaksikan pengejewantahan si jago merah yang muncul dari baterai lithium.
Baca Juga : Nissan Ingin Buat Mobil Listrik LCGC, Datsun Bakal Bangkit dari Kubur?
APAR ini menawarkan pendekatan baru dengan bahan kimia berbasis air dan mengandung senyawa Potassium yang memiliki kemampuan luar biasa untuk memadamkan kobaran api dari baterai lithium dengan suhu yang mencapai lebih dari 1.200 derajat Celsius.
“APAR berbahan dasar bubuk dirancang khusus untuk mengatasi kebakaran dengan suhu hingga 600 derajat Celsius. Namun, ketika kita berhadapan dengan api yang melahap baterai lithium, suhunya melebihi 1.200 derajat Celsius,” jelas Willy.
Walaupun baterai lithium memiliki potensi bahaya ketika terkena api, sebenarnya baterai tersebut tidak mudah terbakar.
Dalam simulasi ini, peserta dapat melihat bahwa meskipun baterai terkena langsung oleh api, namun api tidak segera membesar dengan signifikan.
Diperlukan waktu lebih dari 5 menit sebelum baterai akhirnya meledak dan api berkobar dengan hebat.
Hal ini memberikan pemahaman bahwa baterai pada kendaraan listrik tidak mudah terbakar, bahkan dalam kondisi suhu ekstrem sekalipun.
Simulasi ini memberikan gambaran unik dan menarik tentang sifat-sifat baterai lithium serta mengedukasi masyarakat mengenai kebutuhan akan penanganan yang tepat dalam situasi kebakaran. (*/YN)
Editor: Muhammad Azmi Mursalim
Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di : Google News