Ini Alasan Mengapa APAR Biasa Tidak Bisa Memadamkan Baterai Kendaraan Listrik

waktu baca 3 menit
APAR khusus untuk baterai mobil listrik (Foto/FAST)

Kupas Tuntas, gemasulawesi – Saat kendaraan terbakar, yang biasa kita andalkan dalam situasi darurat ternyata tidaklah efektif.

Dalam Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2023, sebuah peragaan mengejutkan disajikan kepada para pengunjung: simulasi dramatis kebakaran motor .

Baca Juga : Mobil Listrik Legendaris! VW Kombi Sekelas Mercedes Benz S Class, Harga Sama-sama Mewah!

Tindakan ini diambil sebagai respons terhadap insiden serupa yang terjadi belum lama ini, yang telah menimbulkan kekhawatiran yang tak terbendung di kalangan masyarakat yang berminat untuk membeli kendaraan .

Panggung PEVS berubah menjadi medan perang yang diperlihatkan oleh simulasi visual yang menakjubkan.

Baca Juga : Mobil Listrik Menjadi Sorotan di KTT ASEAN ke-42: Pengemudi Bangga Ikut Ambil Bagian

motor dipicu untuk memunculkan efek kebakaran yang mempesona, menciptakan suasana yang dramatis dan memukau.

Simulasi yang dikembangkan oleh PT Famindo Alfa Spektrum Teknologi (FAST) memberikan pengajaran kepada masyarakat tentang penanganan yang esensial saat terjadi kebakaran pada kendaraan .

Baca Juga : Termurah! Mobil Listrik K-Upgrade Hanya Rp75 Juta, Jarak Tempuh 336 KM dan Turut Meriahkan PEVS 2023

Dalam kesempatan ini, Willy Hadiwijaya, sebagai CEO PT FAST, mengungkapkan, penanganan kebakaran yang melibatkan lithium pada kendaraan menuntut pendekatan yang berbeda dan inovatif.

Menariknya, penelitian terbaru menunjukkan bahwa alat pemadam api ringan () konvensional berbahan dasar bubuk, yang biasa digunakan untuk memadamkan api, ternyata tidak efektif dalam memadamkan kobaran api yang berasal dari lithium.

Dalam simulasi yang menampilkan berteknologi canggih dari Hartindo, yang diberi label AF31 Lithium Fire Killer, pengunjung diajak untuk menyaksikan pengejewantahan si jago merah yang muncul dari lithium.

Baca Juga : Nissan Ingin Buat Mobil Listrik LCGC, Datsun Bakal Bangkit dari Kubur?

ini menawarkan pendekatan baru dengan bahan kimia berbasis air dan mengandung senyawa Potassium yang memiliki kemampuan luar biasa untuk memadamkan kobaran api dari lithium dengan suhu yang mencapai lebih dari 1.200 derajat Celsius.

berbahan dasar bubuk dirancang khusus untuk mengatasi kebakaran dengan suhu hingga 600 derajat Celsius. Namun, ketika kita berhadapan dengan api yang melahap lithium, suhunya melebihi 1.200 derajat Celsius,” jelas Willy.

Baca Juga : Mobil Listrik Makin Mendunia, Hyundai Investasi Milyaran Dolar Bangun Pabrik Baterai EV Superbesar di Amerika Serikat

Walaupun lithium memiliki potensi bahaya ketika terkena api, sebenarnya tersebut tidak mudah terbakar.

Dalam simulasi ini, peserta dapat melihat bahwa meskipun terkena langsung oleh api, namun api tidak segera membesar dengan signifikan.

Diperlukan waktu lebih dari 5 menit sebelum akhirnya meledak dan api berkobar dengan hebat.

Hal ini memberikan pemahaman bahwa pada kendaraan tidak mudah terbakar, bahkan dalam kondisi suhu ekstrem sekalipun.

Simulasi ini memberikan gambaran unik dan menarik tentang sifat-sifat lithium serta mengedukasi masyarakat mengenai kebutuhan akan penanganan yang tepat dalam situasi kebakaran. (*/YN) 

Editor: Muhammad Azmi Mursalim

Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di : Google News

 


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.