Berita Parigi moutong, gemasulawesi– Masyarakat Kecamatan Moutong Kabupaten Parigi moutong (Parimo) Sulawesi tengah (Sulteng), diresahkan dengan berlabuhnya kapal asal Nabire Papua yang memuat 8 alat berat milik PT Kemilau Nusantara Katulistiwa (KNK) di pelabuhan Desa Moutong Barat.
Kemudian diketahui kapal tersebut milik sumber sejahtera abadi asal nabire Papua yang mengangkut ekskavator milik PT KNK. Ekskavator itu, menurut keterangan sejumlah warga yang minta namanya tidak dikorankan mengatakan rencananya digunakan untuk mengolah tambang emas di wilayah Kecamatan Moutong Desa Lobu.
Sempat beredar viral foto yang disebar akun facebook bernama Ajad Husain, menarik perhatian dari netizen.
Nampak dari foto tersebut tim covid-19 beserta babinsa dan petugas Puskesmas Kecamatan Moutong sedang melakukan pemeriksaan terhadap ABK kapal.
Aw salah seorang masyarakat menyatakan seharusnya pemerintah tidak memberikan izin kepada perusahaan untuk beroperasi atau masuk kewilayah yang belum terpapar penyebaran virus corona.
“Selama masa pandemik berlangsung hal ini bertentangan dengan aturan dan himbauan pemerintah,” tegasnya.
Sangat ironis kata dia, jika pemerintah memberikan peluang warga dari luar masuk wilayah Moutong. Sementara, warga sendiri sudah dilarang untuk melakukan beberapa aktifitas.
“Melarang masyarakat sendiri untuk sholat dan kegiatan lainnya tapi memberikan peluang bagi orang luar masuk ke Wilayah kami, mana kita tau kalau dia membawa virus corona,” tuturnya.
Sementara Camat Moutong Aftar M Musa S.Sos saat dikonfirmasi melalui via telepon 081341xxxx17 sampai saat ini tidak aktif untuk dimintai keterangan.
Sementara itu Kapolsek Moutong AKP Siswanto SH MM, yang dikonfirmasi media ini membenarkan kejadian tersebut.
“Sebelum alat diturunkan saya sudah sampaikan untuk melalui semua prosedur kesehatan seperti penyemprotan disinfektan serta pemeriksaan kesehatan lainnya,” jelasnya.
Sementara itu Kepala Syahbandar Moutong Provinsi Sulawesi tengah, Jufri yang dikonfirmasi Rabu 13 Mei 2020 mengatakan kapal masuk itu berasal dari nabire Papua.
Ia juga membenarkan, jika alat berat yang dibawa oleh kapal tersebut adalah milik dari PT KNK.
“Ada delapan alat berat dan dua mobil pribadi, semua unsur tadi ada terlibat termasuk syahbandar moutong. Mengingat kita harus mencegah penyebaran virus corona. ABK kapal kita tidak ijinkan untuk turun. Semua harus bertahan diatas kapal saja,” pungkasnya.
BACA JUGA: Dinas ESDM Sulteng Perintahkan PT KNK Tidak Berkegiatan di Moutong
Laporan: Muhammad Irfan Mursalim/TIM