Kreatifitas Jalaludin, Talas Beneng Naik Kelas dengan Cemilan Premium

waktu baca 3 menit
Ket. Kang Jalal (kiri) dengan produk Colacenta yang kriuk dan premium (Foto/Arifullah)

Kupaa Tuntas, gemasulawesi – Selain daunnya, umbi di Kabupaten Serang juga bisa diolah menjadi camilan premium seperti yang dilakukan Jalaludin dengan merek Colacenta.

yang diproduksi secara rumahan dapat menjadi pilihan alternatif industri yang menarik.

Kang Jalaludin dan adiknya, Yuliana Rumdanah, telah memulai usaha ini sejak tahun 2017 dan berhasil mengolah menjadi camilan yang lezat.

Baca Juga : Berburu Oleh Oleh Khas Palu

Kang Jalal dan adiknya, Yuliana Rumdanah, memulai usaha produksi camilan premium bernama Colacenta selama hampir lima tahun lamanya di rumah mereka di Kampung Cipanggareuman, Desa Sindang Mandi, Kecamatan Baros, Kabupaten Serang.

Menurut Kang Jalal, mereka terinspirasi untuk mengolah karena kegemaran mereka terhadap cemilan seperti , dan melihat potensi sebagai bahan baku yang menjanjikan untuk dijadikan camilan.

“Colacenta memiliki empat varian rasa yang sedang digemari oleh milenial, yaitu lemon, cokelat, oreo, dan green tea (matcha), dan dijual dengan kemasan plastik PP 0.8 yang menarik dengan label yang menarik,” jelasnya.

Baca Juga : Minyak Kelapa Kampung Premium, Industri Parimo ‘Go Nusantara'

Camilan premium rasa lemon dari Colacenta memiliki warna kuning cerah dan aroma lemon yang segar.

Ketika saya dicicipi, sensasi kriuk dari talas begitu terasa di mulut, dan aroma lemon meleleh dengan sempurna di lidah.

Selain itu, Colacenta juga menawarkan talas yang dipadukan dengan cokelat batang yang membuat sulit berhenti mengunyah karena kelezatannya.

Rasanya yang renyah dan meleleh di mulut memang sesuai dengan jargon Colacenta, yaitu “Bukan Sembarangan”.

Kang Jalal mengungkapkan bahwa mereka telah berhasil memasarkan camilan Colacenta ke beberapa daerah di dalam negeri, bahkan telah melakukan ekspor ke tiga negara, yaitu Singapura, Italia, dan Amerika.

Kang Jalal masih mengingat betul saat pertama kali ia mempromosikan Cola Centa dengan cara tatap muka langsung dengan calon pembeli hingga menjual produknya di kampus.

“Saat itu kami menawarkan produk kami kepada seorang dosen, dan ia justru memberikan motivasi kepada kami untuk serius menjalankan bisnis ini,” cerita Kang Jalal yang merupakan lulusan Komunikasi dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

Setelah merasa yakin dengan kualitas produknya, Kang Jalal dan adiknya baru mulai menjual Cola Centa di marketplace.

Bahkan pada tahun 2017, Cola Centa sempat dipromosikan secara tidak langsung melalui televisi nasional.

Saat ini, mereka mampu memproduksi rata-rata 200 paket dengan berbagai varian rasa setiap harinya.

Dengan harga yang terjangkau, yaitu hanya Rp 15 ribu, permintaan untuk produk mereka di e-commerce selalu cepat habis.

Apakah Anda penasaran ingin mencoba? Anda dapat mencarinya di Instagram dengan akun @colacenta atau langsung mengunjungi marketplace untuk memborong semua varian rasanya. (*/YN) 

Editor: Muhammad Azmi Mursalim

Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di : Google News


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.