Internasional, gemasulawesi – Pada hari Senin kemarin, tanggal 20 November 2023, Presiden Turkiye, Recep Tayyip Erdogan, menyatakan jika Israel berusaha mematahkan ketahanan warga Gaza dengan sengaja membom rumah sakit yang berada di wilayah yang terkepung.
Diketahui jika pernyataan Presiden Turkiye, Recep Tayyip Erdogan, tersebut, mengacu pada serangan berulang kali yang sengaja dilakukan oleh militer Israel terhadap beberapa rumah sakit di Gaza yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir.
Presiden Turkiye, Recep Tayyip Erdogan, menyebutkan jika Israel dan pendukungnya yang menggunakan semua peralatan perang modern terhadap anak-anak, perempuan dan orang tua, akan diadili sebelum hati nurani umat manusia.
Erdogan menyampaikan jika sejak awal serangan Israel ke Gaza pada tanggal 7 Oktober 2023, daerah kantong yang diperangi tersebut telah menyaksikan kekejaman dan kekejaman serupa dengan apa yang terjdi pada Perang Salib abad pertengahan dan Perang Dunia II.
“Turkiye adalah satu-satunya negara yang Israel tidak bisa disebut sebagai anti-semit,” katanya.
Erdogan menegaskan publik tidak dapat melihat noda memalukan seperti itu di masa allu Turkiye.
Baca: Jadi Sorotan Dunia, Mengenal Sepak Terjang Pejuang Hamas Palestina Sebelumnya
Dalam kesempatan yang sama, Erdogan menyebutkan jika publik tidak bereaksi terhadap apa yang terjadi di Gaza, publik tidak akan mampu mencegah fanatisme penjajah mencapai tanah Turkiye besok.
Dilansir dari Middle East Monitor, sejak Israel mulai memborbardir Gaza di tanggal 7 Oktober 2023, setidaknya sekitar 13.000 warga Palestina telah tewas, meski belum terhitung yang masih tertimbun dan belum terdata.
Angka tersebut mencakup lebih dari sekitar 9.000 kaum wanita dan anak-anak, dengan lebih dari 30.000 lainnya terluka.
Hal itu disebutkan merupakan angka terbaru yang dirilis Otoritas Palestina beberapa hari terakhir.
Blokade yang dilakukan Israel juga telah memutuskan pasokan bahan bakar, listrik dan air ke Gaza yang menjadi elemen penting untuk kehidupan rakyat Palestina.
Selain itu, juga mengurangi pasokan bantuan hingga hanya sedikit.
Sedangkan di pihak Israel, angka resmi menyebutkan telah sekitar 1.200 orang tewas.
Ribuan bangunan, termasuk rumah sakit, gereja dan masjid juga telah rusak dan hancur akibat serangan udara dan darat yang tidak berhenti dari Israel terhadap wilayah kantong yang terkepung tersebut.
Kemarin, RS Indonesia yang berada di Gaza utara dijadikan sasaran oleh Israel yang menyebabkan beberapa orang tewas karenanya. (*/Mey)