Merapi Erupsi Lagi, Sultan HB X Yakin Tidak Separah Erupsi 2010

Merapi Erupsi Lagi, Sultan HB X Yakin Tidak Separah Erupsi 2010

Nasional, gemasulawesi – Sri Sultan Hamengku Buwono X (HB X), Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), memberikan kepastian bahwa Gunung Merapi tidak akan meletus dengan intensitas yang sama seperti tahun 2010 lalu. 

Sultan meyakini, meskipun luncuran awan panas mencapai ketinggian 4 km, namun gunung Merapi saat ini memiliki kondisi yang berbeda dari sebelumnya, sehingga awan panas hanya akan mencapai puncak gunung dan tidak meletus.

Baca Juga : Gunung Merapi Meletus Siang Ini! Hujan Abu di 11 Kecamatan

“Sekarang kan sudah 10 tahun lebih, erupsi Gunung Merapi adalah hal yang wajar. Karena Gunung Merapi biasanya mengalami periode erupsi setiap 4 tahun sekali,”tuturnya.

Sultan mengatakan bahwa erupsi Gunung Merapi biasanya terjadi untuk menutup lubang-lubang tanah yang rusak akibat penambangan.

Setelah lubang-lubang tanah yang rusak akibat tambang tertutup kembali, maka erupsi akan berhenti.

Baca Juga : Sebelum Erupsi, Warga Yogya dan Magelang Keluhkan Panasnya Cuaca

Menurut Sultan, yang penting adalah menutup kembali lubang-lubang tanah yang dirusak karena penambangan, sehingga erupsi dapat berhenti setelah lubang-lubang tersebut tertutup.

Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat menyatakan bahwa menutup kembali lubang-lubang tanah yang rusak akibat penambangan memerlukan waktu yang lama karena lubang tersebut tidak hanya berada di permukaan tanah, tetapi juga di bawah tanah.

Baca Juga : Akibat Erupsi Gunung Semeru, 2.219 Orang Mengungsi

Pihak Keraton telah menutup tambang-tambang yang ada dan tidak akan mengizinkan penambangan lagi.

Wilayah penambangan yang sudah ditutup telah diratakan dan ditumbuhi dengan 500 ribu tanaman, seperti rumput, pohon kopi, dan lainnya, sehingga penduduk setempat dapat memperoleh pendapatan dari sektor pertanian dan tidak perlu lagi melakukan penambangan.

Seperti diketahui, aktivitas penambangan galian C di sungai yang berhulu di Gunung Merapi masih terus dilakukan masyarakat.

Baca Juga : Status Siaga, Gunung Anak Krakatau Erupsi Tujuh Kali

Salah satu lokasi penambangan tersebut adalah di Kali Gendol yang hanya berjarak 6-7 km.

Padahal, lokasi tersebut menurut rekomendasi dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), titik tersebut merupakan salah satu area yang harus dihindari karena termasuk dalam Kawasan Rawan Bencana III pada erupsi Merapi 2010.

Pada tahun 2021, Pemerintah Daerah DI Yogyakarta menutup 14 lokasi tambang pasir ilegal di lereng Gunung Merapi yang berada di Kabupaten Sleman.

Selain tidak memiliki izin, kegiatan penambangan pasir tersebut juga dianggap dapat menyebabkan kerusakan pada daerah resapan air di lereng Merapi yang berperan penting dalam menjaga ketersediaan air tanah di beberapa wilayah di DIY. (*/YN) 

Editor: Muhammad Azmi Mursalim

Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di : Google News

...

Artikel Terkait

wave

Sebelum Erupsi, Warga Yogya dan Magelang Keluhkan Panasnya Cuaca

Nasional, gemasulawesi – Gunung Merapi kembali erupsi, Sabtu 11 Maret 2023 siang, sebelum terjadi erupsi warga Yogyakarta dan Magelang sempat mengeluhkan panasnya cuaca di akhir pekan ini. Keluhan cuaca panas sempat dikeluarkan oleh beberapa netizen di Twitter, salah satunya @collegemenfess. “Pantes dari tadi Jogja panas banget, beda sama panas biasa ternyata Merapi lagi aktif guys, […]

Gunung Merapi Meletus Siang Ini! Hujan Abu di 11 Kecamatan

Nasional, gemasulawesi – Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meletus, siang ini dan hujan abu menyebar di 11 kecamatan di Magelang. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan terjadi luncuran awan panas dari gunung tersebut. Menurut BPPTKG, awan panas tersebut mengarah ke arah Kali Bebeng atau Krasak, namun […]

Ramainya Berita Kasus Narkoba Ammar Zoni, Warganet Berpendapat Itu Hanya Pengalihan Isu

Pasalnya, pada 2017 silam Ammar pernah terjerat dalam kasus serupa. Pesinetron tersebut terbukti atas kepemilikan ganja seberat 39,1 gram.

Akhirnya, Gelombang 49 Kartu Prakerja Resmi Dibuka! Yuk Daftar, Ada Biaya Intensif Sebesar Rp600 Ribu yang Bisa Dicairkan

Setelah gelombang 48 resmi ditutup pada 22 Februari 2023, kini Kartu Prakerja kembali membuka kesempatan bagi mereka yang belum berhasil

Banjir Terparah, WALHI Tuding Pemprov Sumsel Gagal Baca Alam

Nasional, gemasulawesi – Bencana banjir bandang Lahat, Sumsel, mencatat level keparahan tertinggi dalam lima tahun terakhir, menurut laporan dari Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI). Direktur WALHI Sumatera Selatan, Yuliusman menjelaskan, sinyal akan terjadinya banjir bandang pada awal tahun ini telah terdeteksi sejak beberapa tahun lalu. Namun sayangnya, upaya pencegahan dini dari Pemerintah tidak berhasil menangkap […]

Berita Terkini

wave

TNI AL dan BI Resmi Lepas Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025 di Sulawesi Tengah

Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025 memastikan distribusi rupiah layak edar di wilayah 3T, wujud sinergi TNI AL dan BI.

Ribuan Ojol Gelar Aksi di DPR, 6.118 Personel Gabungan Dikerahkan Amankan Unjuk Rasa

Aksi ribuan pengemudi ojol di DPR/MPR dikawal 6.118 personel. Massa sampaikan tujuh tuntutan, termasuk revisi RUU.

Pemohon Minta MK Hapus Kolom Agama dari KTP dan KK

Pemohon minta hapus data agama di KTP dan KK karena risiko diskriminasi dan pelanggaran hak asasi warga.

KPK Ungkap Dugaan Korupsi Kuota Haji, Pansus DPR Soroti Pembagian Tambahan yang Menyimpang

KPK dan DPR mengusut dugaan korupsi kuota haji 2023–2024, termasuk jual beli kuota dan pelanggaran aturan pembagian.

KPK Benarkan Pengembalian Uang oleh Khalid Basalamah dalam Kasus Kuota Haji

KPK mengonfirmasi pengembalian dana oleh Khalid Basalamah terkait kuota haji, serta ungkap kerugian negara capai Rp1 triliun.


See All
; ;