Pemerintah Diminta Kawal Perusahaan Pertambangan Emas di Parigi Moutong

<p>Foto: Ketua DPRD Parigi Moutong, Sayutin Budianto</p>
Foto: Ketua DPRD Parigi Moutong, Sayutin Budianto

Berita parigi moutong, gemasulawesi– Pemerintah diminta mengawal aktifitas perusahaan pertambangan emas legal di Parigi Moutong, Sulawesi Tengah sebagai bentuk antisipasi dampak lingkungan ditimbulkan.

“Jangan sampai mereka semena-mena saat melakukan aktifitas pertambangan emas, menimbulkan dampak lingkungan. Pemerintah harus perkuat Dinas Lingkungan Hidup, untuk memfilter itu,” ungkap Ketua DPRD Parigi Moutong, Sayutin Budianto yang ditemui di ruang kerjanya, belum lama ini.

Sejak tahun 2010 telah diterbitkan Surat Izin Usaha Pertambangan (SIUP) di Parigi Moutong. Namun hanya dua perusahaan pertambangan emas ada saat ini yakni PT KNK dan PT Trio Kencana.

Baca juga: Tidak Ada Aktivitas Aftershock Pasca Gempa M 6,4 Gorontalo

Aktifitas perusahaan pertambangan emas itu minimal diharapkan tidak sampai menimbulkan kerusakan lingkungan dengan skala besar. Sehingga, terkesan lebih besar dampak dibandingkan manfaatnya bagi masyarakat.

Jika aktifitas tambang dilakukan dengan pola modern diyakini tidak akan menimbulkan dampak besar. Sebab, jaminan investasi dan reklamasi jelas.

Baca juga: Gabungan Pecinta Alam Tanam Mangrove di Parigi Moutong

“Hanya saja, menjadi persoalan kalau perusahaannya nakal. Tapi tidak semua wilayah kita masuk dalam kawasan pertambangan, itu yang penting,” kata dia.

Berbicara soal pertambangan, Sayuti berpendapat pihaknya sangat dilema karena ada regulasi mengaturnya. Namun, jika ingin menolaknya karena dampak lingkungan, harus dilakukan secara bersama-sama.

Baca juga: BPBD Parimo Usul Bantuan Ribuan Rumah Terdampak Bencana

Disisi lain, masuknya perusahaan pertambangan emas di Parigi Moutong akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, seperti UMKM. Bahkan, akan banyak menyerap tenaga kerja di daerah.

“Pemerintah harus berperan untuk menjadi agar tidak terjadi dampak lingkungan yang serius akibat itu. Bagaimana caranya? Kita harus menjaga kepastian hukumnya, perusahaan harus beroperasi sesuai dengan prosedurnya,” tandasnya.

Baca juga: Rusak Hutan Mangrove di Parigi Moutong, Dikenai Pidana

Selain itu, pemerintah juga harus melakukan pendampingan, edukasi dan sosialisasi terkait keuntungan serta dampak terhadap aktifitas perusahaan pertambangan emas kedepan kepada masyarakat. Sehingga, daerah benar-benar siap menerima investor yang akan masuk didaerah.

“Dimana-mana memang tetap ada pro dan kontra soal pertambangan emas. Suka atau tidak suka pemerintah harus mensosialisasikan, bukan hanya soal keuntungan tapi juga dampak kedepan,” tutupnya. (**)

Baca juga: Massa Aksi Demo Sebut Tambang Emas Kasimbar Ancam Lingkungan

...

Artikel Terkait

wave

Kartu KUSUKA Hambat Asuransi Nelayan Parigi Moutong

artu KUSUKA hambat asuransi dari program Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk sejumlah nelayan di Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.

Parigi Moutong Salah Satu Daerah Guru Penggerak Percontohan di Sulteng

Parigi Moutong menjadi salah satu daerah program guru penggerak percontohan di Provinsi Sulawesi Tengah, dari 56 Kabupaten.

Evaluasi Titik Banjir di Kota Palu, Enam Pintu Air Butuh Perbaikan

Walikota tinjau lokasi banjir di Kelurahan Baru, Kota Palu. Hasil evaluasinya, enam pintu air butuh perbaikan, menyasar sejumlah gorong lain

Bergulir di Pengadilan, Dugaan Korupsi BPKAD Balut Sulawesi Tengah

Dugaan kasus korupsi BPKAD Balut Sulawesi Tengah, kini bergulir di pengadilan, Berkas perkara terdakwa Idhamsyah Sahib Tompo.

Banjir Kiriman Rendam 100 Rumah di Kota Palu, Sulawesi Tengah

Banjir kiriman merendam sekitar 100 rumah di bantaran Sungai Palu di Kelurahan Baru, Kecamatan Palu Barat, Kota Palu, Sulawesi Tengah.

Berita Terkini

wave

Aroma Nepotisme dan Akal-akalan Anggaran di Proyek Rehab Ruang Wakil Bupati Menguat

Selain kejanggalan penganggaran pada rehab ruangan wakil bupati parigi moutong, indikasi nepotisme kini juga menguat.

Parah, Mendekati Batas Waktu Pekerjaan Deviasi Proyek Gedung Perpustakaan Parigi Moutong Malah Bertambah Jadi Minus 13 Persen

Bukannya terkejar, deviasi proyek pembangunan gedung perpustakaan malah menjadi minus 13 persen. Keseriusan kontraktor dipertanyakan.

Tiga Mantan Pejabat Bappenda Lombok Tengah Resmi Ditahan

Tiga mantan pejabat Bappenda Lombok tengah resmi ditahan pihak Kejaksaan terkait kasus dugaan korupsi insentif PPJ.

Mengembalikan Mandat Sosial BUMN dalam Bencana Sumatera

Mengembalikan mandat BUMN dalam perannya menangani bencana yang melanda Sumatera dan sekitarnya menjadi topik hangat.

Warga Akui Senang Tempati Rusun Jagakarsa

warga relokasi eks tempat pemakaman umum (TPU) Menteng Pulo 2 mengaku senang menempati Rusun Jagakarsa, Jakarta Selatan.


See All
; ;