Populasi Anoa Menurun Karena Perburuan di Sulawesi Utara

<p>Ket Foto: Ilustrasi anoa di Sulawesi Utara (Foto/Pixabay)</p>
Ket Foto: Ilustrasi anoa di Sulawesi Utara (Foto/Pixabay)

Sulawesi Utara, gemasulawesi – Populasi anoa hewan endemik Pulau Sulawesi kian menurun. Hal ini tak lepas dari perburuan yang dilakukan secara massive.

Hal ini dismpaikan oleh Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Utara Askari Dg Masikki beberapa waktu lalu. Ia pun menegaskan anoa terancam punah karena populasinya yang menurun.

Askari mengungkapkan, perburuan menyebabkan tekanan terhadap populasi anoa, sehingga dapat mengancam kelestariannya. Berdasar data jumlah hewan tersebut hanya 2.500 ekor yang hidup secara bebas.

“BKSDA sudah melakukan pelestarian, adanya perburan satwa liar mengancam hewan ini. Kita juga telah melakukan intervensi terhadap masalah ini,” katanya.

Baca: Pertumbuhan Ekonomi di Sulawesi Utara Tahun 2022 Melebihi Target Nasional

Mengingat anoa merupakan satwa endemik Pulau Sulawesi dan merupakan aset kebanggan khususnya Sulawesi Utara. Merujuk pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI

“Bernomor P.106/Menlhk/Setjen/Kum.1/12/2018 hewan itu termasuk dalam satwa dilindungi. Tidak hanya dalam peraturan kementerian dalam organisasi perlindungan lingkungan IUCN dan pada perjanjian internasional CITES anoa termasuk dalam satwa yang tak boleh diperjual belikan,” jelasnya.

Askari juga meminta untuk menghentikan perburuan terhadap satwa liar. Dikarenakan beberapa bulan yang lalu ditemukan daging anoa dan babi rusa dijual di sebuah pasar tradisional.

Baca: 4 Agenda Pariwisata Sulawesi Utara Dipromosikan di KEN 2023

Mengingat daging satwa liar yang dijual berasal kebanyakan berasal dari luar Sulawesi Utara. Diantaranya Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara, Palu Provinsi Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Selatan.

“BKSDA berkoordinasi dengan tim terkait menerjunkan tim patroli guna menjaga jalur jalan perbatasan yang masuk wilayah Sulawesi Utara,” terangnya.

Askari menjelaskan, untuk kasus anoa dan babi rusa, dirinya bersikap tegas serta akan memprosesnya secara hukum sebab keduanya masuk dalam daftar satwa liar yang dilindungi.

Baca: Angka Piutang Pajak Sulawesi Utara Tembus Puluhan Miliar

Dia pun meminta terhadap masyarakat, agar tidak mengkomsumsi daging satwa liar. Terlebih lagi daging satwa lia yang dijual tak mempunyai surat keterangan kesehatan hewan.

“Jika mengkomsumsi daging satwa liar akan berpotensi kena penyakit zoonosis. Walaupun hingga kini belum ada laporan terkait penyakit tersebut, namun kita punya potensi tinggi untuk itu,” tutupnya.(*/NRL)

Editor: Muhammad Azmi Mursalim

Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di : Google News

...

Artikel Terkait

wave

Pemerintah Sulsel akan Intervensi Harga Beras di Pasaran Bila Terjadi Kelonjakan

Pemerintah Sulsel  tidak segan-segan mengintervensi harga beras terhadap pedagang, bila diketahui menjualnya dengan harga terlalu tinggi.

Gubernur Sulawesi Tengah Minta Mahasiswa Untad Banyak Membaca

Bukan tanpa alasan Gubernur Sulawesi Tengah minta mahasiswa banyak membaca, karena dapat menambah khasazanah keilmuan

Akan Ada Event Olahraga Bertaraf Internasional di Parigi Moutong

Akan ada event olahraga bertaraf internasional di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. Hal itu disampaikan oleh Bupati Samsurizal

Tukang Ojek di Minahasa Sempat Dilaporkan Hilang Ternyata Jadi Korban Pembunuhan

Seorang tukang ojek, IS (31) di Minahasa, Sulawesi Utara dilaporkan hilang oleh istrinya sejak tanggal 24 Januari 2023 di Polres Minahasa.

Nilai Reformasi Birokrasi Sulteng Masih B, Gubernur Minta Bawahannya Bekerja Lebih Lincah

Gubernur meminta bawahannya bekerja lebih lincah. Mengingat nilai reformasi birokrasi provinsi Sulteng masih berpredikat B.

Berita Terkini

wave

Jadi Debut Bunda Corla di Layar Lebar, Inilah Sinopsis Mertua Ngeri Kali, Film Drama Komedi yang Lucu sekaligus Menyentuh Hati

Mertua Ngeri Kali adalah film drama komedi yang menghibur sekaligus menyentuh hati, dibintangi Bunda Corla yang kocak

Menyoroti Misteri dan Kepercayaan seputar Gunung Merbabu, Inilah Sinopsis Film Horor Kuncen

Kuncen adalah film horor yang akan hadir di bioskop November mendatang, membawa kisah seputar mitos di Gunung Merbabu

PT Bukit Asam Catat Produksi dan Penjualan Batu Bara Tumbuh, Optimis Hadapi Tekanan Pasar Global

PTBA mencatat produksi 35,90 juta ton hingga kuartal III-2025, didukung efisiensi, penjualan meningkat, permintaan pasar kuat.

Polresta Samarinda Tangkap 10 Tahanan Kabur, Polisi Terus Memburu Lima Buronan dan Tingkatkan Keamanan Sel

Polresta Samarinda berhasil menangkap 10 tahanan kabur, sementara lima lainnya masih diburu dengan penguatan sistem keamanan.

Pemerintah Perluas Penyaluran BLT Rp30 Triliun untuk 35 Juta Keluarga, Dorong Kesejahteraan

Pemerintah menyalurkan BLT Rp300 ribu per bulan selama tiga bulan kepada 35 juta keluarga, hasil efisiensi anggaran tahun 2025.


See All
; ;