Berita sulawesi tengah, gemasulawesi– Jadikan Kabupaten Sigi Provinsi Sulteng menjadi pemasok bawang merah, Bank Indonesia (BI) beri bantuan kepada petani.
“Menjadi penyuplai komoditi kualitas terbaik adalah target utama. Maka, kami mendukung dan mendorong peningkatan produksi bawang merah di Kabupaten Sigi,” ungkap Kepala Kantor Perwakilan BI Sulteng Abdul Majid Ikram, di Sigi, Sabtu 15 Agustus 2020.
Ia mengatakan, pada tahap awal BI telah bantu Sigi berupa dua embung dan dua sumur artesis untuk lahan budi daya bawang merah.
Bantuan itu, untuk mendukung petani bawang merah dengan pengelolaan seluas sekitar 11 hektare lahan dan mendorong Sigi Sulteng jadi pemasok bawang merah.
“Saat ini, lahan seluas itu dikelola Kelompok Tani Hortikultura Jaya Sigi,” urainya.
Ia melanjutkan, pihaknya siap memberikan berbagai bantuan lainnya kepada kelompok petani bawang merah di Sigi, agar tujuan jadi penyuplai bawang merah berkualitas dapat tercapai.
Menurutnya, bawang merah adalah komoditi penyumbang inflasi di Sulteng. Jadi, BI memutuskan untuk bantu Kabupaten Sigi.
“Namun, setiap petani bawang merah di Sigi mesti membentuk kelompok tani hortikultura.
Dalam acara panen raya bawang merah Kelompok Tani Hortikultura Jaya di Desa Kotarindau, Kecamatan Dolo Sigi, ia menegaskan petani bawang merah harus komitmen dan disiplin mengembangkan komoditi ini.
Dia menuturkan, pihaknya siap bekerja sama dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kabupaten Sigi untuk membantu para petani bawang merah.
“Namun, tetap menghargai OPD di Sigi dengan tidak mengambil tugas, pokok dan fungsi (tupoksi) yang menjadi kewajibannya,” tegasnya.
BI kata dia, tidak bisa serta merta memberikan bantuan begitu saja, jika para petani tidak sungguh-sungguh mengembangkan komoditas itu.
Menurutnya, petani harus ada komitmen kuat. Pasalnya, Sigi memilik potensi lahan yang cukup sebagai kawasan produksi bawang merah.
Sementara itu, Bupati Sigi Moh Irwan Lapata menyambut baik dukungan BI bagi peningkatan produksi bawang di Sigi.
Ia berharap, BI dapat terus memberikan bantuan kepada kelompok petani-kelompok petani bawang merah lainnya di Sigi.
“Kalau hanya mengandalkan Anggaran pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Sigi tidak akan sanggup apalagi pasca-bencana 2018 dan pandemi Covid-19 yang membuat APBD Sigi banyak teralihkan untuk mengatasi persoalan itu,” tutupnya.
Laporan: Muhammad Rafii