gemasulawesi.com – Berita Terkini Indonesia Hari Ini
Berita Terupdate dan Terkini Indonesia, Sulawesi Tengah, Palu, Poso, Parigi Moutong
Transmisi Lokal Jadi Penyebar Corona di Sulawesi Tengah, Waspada!
Berita sulawesi tengah, gemasulawesi.com– Gugus Tugas Penanganan virus corona Sulawesi Tengah (Sulteng) menyebut transmisi lokal media penyebaran virus corona.
“Saat ini, Orang Tanpa Gejala (OTG) yang berada di sekitar kita merupakan sumber penularan dari virus corona,” ungkap Juru bicara (Jubir) Gugus Tugas virus corona Sulawesi Tengah, dr Jumriani, Kamis 16 April 2020.
Atas kondisi transmisi lokal penyebaran corona di Sulawesi Tengah kata dia, sehingga Dinas kesehatan kabupaten dan kota Se Sulawesi Tengah sudah melakukan tracking ketat pada semua kontak erat pasien terkonfirmasi positif.
“Disiplin untuk penggunaan masker harus kita tingkatkan, disiplin untuk social distancing harus kita tingkatkan, disiplin untuk physical distancing harus kita tingkatkan,” pesannya.
Ia melanjutkan, penyebaran virus corona di Sulawesi Tengah bukan lagi disebabkan kasus import yang dibawah orang di luar Sulawesi Tengah.
“Penyebaran virus ini sudah melalui orang ke orang (transmisi local) yang ada di Kota Palu,” terangnya.
Mengantasipasi itu, ia pun mengharapkan agar warga dapat mematuhi seluruh himbauan yang disampaikan Pemerintah, TNI atau Polri.
Karena penghentian penyebaran virus corona ditentukan dari kepatuhan warga untuk disiplin.
Kondisi terkini situasi virus corona di Provinsi Sulawesi Tengah kata dia, jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 220 orang dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 30 orang.
“Konfirmasi positif virus corona ada 22 orang. Yang dinyatakan meninggal ada tiga orang dan dinyatakan sembuh ada dua orang,” jelasnya.
Baca juga: Bertambah Lima Kasus PDP Corona Sulawesi Tengah
Sementara itu, dalam rangkuman WHO dilaporkan tentang penularan virus corona (covid-19) dan tinjauan singkat yang tersedia bukti penularan dari orang yang simptomatik, pra-gejala dan asimptomatik yang terinfeksi COVID-19.
Transmisi simtomatik
Berdasarkan definisi, kasus COVID-19 simtomatik adalah kasus yang telah mengembangkan tanda dan gejala yang sesuai infeksi virus corona. Transmisi simtomatik mengacu pada transmisi dari seseorang saat mereka sedang mengalami gejala.
Data dari studi epidemiologi dan virologi yang diterbitkan memberikan bukti virus corona terutama ditularkan dari orang bergejala kepada orang lain yang berada dalam kontak dekat melalui tetesan pernapasan, melalui kontak langsung dengan yang terinfeksi orang.
Atau melalui kontak dengan benda dan permukaan yang terkontaminasi. Ini didukung pengalaman rinci yang dibagikan mitra teknis melalui jaringan pakar global WHO dan laporan serta presentasi Kementerian Kesehatan.
Data dari studi klinis dan virologi yang telah mengumpulkan sampel biologis berulang dari pasien yang dikonfirmasi memberikan bukti bahwa penumpahan virus COVID-19 tertinggi di saluran pernapasan atas (hidung dan tenggorokan) di awal jalannya penyakit. Yaitu, dalam tiga hari pertama sejak timbulnya gejala. Data awal menunjukkan orang mungkin lebih menular di sekitar waktu timbulnya gejala dibandingkan dengan kemudian pada penyakit.
Transmisi pra-gejala
Masa inkubasi untuk COVID-19, yang merupakan waktu antara paparan virus (menjadi terinfeksi) dan onset gejala, rata-rata 5-6 hari. Namun, bisa sampai 14 hari.
Selama periode ini, juga dikenal sebagai periode “presimptomatik”, beberapa orang yang terinfeksi dapat menular. Oleh karena itu, penularan dari kasus pra-gejala dapat terjadi sebelum timbulnya gejala.
Dalam sejumlah kecil laporan dan studi kasus, penularan pra-gejala telah didokumentasikan melalui kontak melacak upaya dan meningkatkan investigasi kelompok kasus yang dikonfirmasi. Ini didukung data beberapa orang dapat dites positif virus corona mulai 1-3 hari sebelum mereka mengalami gejala.
Jadi, mungkin saja orang yang terinfeksi virus corona dapat menularkan virus sebelum timbul gejala yang signifikan. Ini penting untuk menyadari penularan pra-gejala masih memerlukan virus untuk disebarkan melalui tetesan infeksius atau melalui menyentuh permukaan yang terkontaminasi.
Transmisi tanpa gejala
Kasus yang dikonfirmasi laboratorium tanpa gejala adalah orang yang terinfeksi COVID-19 yang tidak mengalami gejala.
Penularan tanpa gejala mengacu pada penularan virus dari seseorang, yang tidak mengalami gejala.
Baca juga: Wali Kota Palu Arahkan Percepatan Pencairan Dana Stimulan
Laporan: Muhammad Rafii