gemasulawesi.com – Berita Terkini Indonesia Hari Ini
Berita Terupdate dan Terkini Indonesia, Sulawesi Tengah, Palu, Poso, Parigi Moutong
Wabup Parimo Minta Dana Desa Untuk Bantu Penanganan Stunting
Sulawesi Tengah, gemasulawesi – Wakil Bupati Parigi Moutong Badrun Nggai meminta Kepala Desa untuk mengalokasikan sedikit dana desa untuk penangan stunting. Hal ini disampaikan dalam rapat koordinasi percepatan penanganan tengkes, Selasa 31 Januari 2023.
Badrun Nggai mendukung penggunaan dana desa guna membantu percepatan penanganan stunting atau tengkes di kabupaten ini.
Badrun Nggai pun memaparkan survai status gizi Indonesia kasus stunting di tahun 2022 sebesar 27,4 persen. Sementara untuk tahun ini target nasional akan di turunkan mejadi 14 persen.
Baca: TPKK Parigi Moutong Sosialisasi Pencegahan Stunting dan Pernikahan Dini
” Dari data itu Pemerintah Daerah (Pemda) tak henti–hentinya selalu fokus guna menurunkan permasalahan stunting di kabupaten Parimo,” katanya.
Menambahkan, percepatan penanganan stunting mesti didorong dengan pembiayaan, salah satunya alokasi dana desa bisa di gunakan menekan prevalensnya.
Ia menyebutkan, Pemkab Parigi Moutong serius untuk penuntasan prevalensi stunting, bahkan kebijakan ini sudah dimasukan ke dalam Surat Keputusan (SK) Bupati nomor 267.45/391/Bappelitbangda tentang desa prioritas percepatan penurunan stunting di tahun ini.
Baca: Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong akan Pasang Alat Pelacak Pada Hewan Ternak
Arah fokus komitmen Pemda setempat ialah pendataan target sasaran, lalu intervensi spesifik serta sensitif pada sasaran stunting, pembentukan juga penguatan pusat informasi selanjutnya konseling remaja (PIK-R) SMP dan SMA.
Lalu, pemanfaatan alokasi dana desa guna percepatan penurunan prevalensi stunting, melaksanakan pematauan juga evaluasi kinerja, dan menetapkan target penurunan prevalensi stunting setiap kecamatan.
“Adanya poin-poin ini kita akan tertolong dalam meningkatkan peran perangkat daerah serta pemerintah desa dalam melakukan intervensi,” ujarnya.
Baca: Persiapan Festival Durian di Parigi Moutong Kian Dimatangkan
Ia menegaskan, khusus bimbingan konseling wajib dioptimalkan pada anak usia remaja, calon pengantin, pasangan usia subur, ibu hamil, bayi di bawah dua tahun serta balita, dan juga pencegahan pernikahan dini.
“Dibandingkan 2021 prevalensinya stunting berada diangka 31 persen dan mengalami penurunan di tahun 2022 menjadi 27, 4 persen. Pencapaian tahun lalu itu sudah sangat baik, akan tetapi harus ditingkatkan sehingga kasus ini benar-benar tuntas,” tutup Badrun. (*/NRL)
Editor: Muhammad Azmi Mursalim
Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di : Google News