Kupas tuntas, gemasulawesi – Salah satu aplikasi yang saat ini sedang naik daun adalah Tiktok. Aplikasi yang berasal dari China ini memang sedang diminati oleh semua orang.
Berisi video-video pendek ringan, membuat semua orang menikmati konten yang ada di aplikasi ini.
Sajian pada aplikasi ini juga beraneka ragam. Dari berbagai kategori, mulai hiburan, edukasi, dan juga jualan.
Baca: Instagram Akan Ubah Konsep Layanan Berbasis Video
Semua tersaji dengan lengkap, apalagi baru-baru ini Tiktok membuat fitur live dan Tiktok shop sehingga penjual pun boleh ikut serta untuk melakukan penjualan pada fitur tersebut.
Hampir semua masyarakat memiliki aplikasi ini, mulai dari yang hanya menonton bahkan banyak juga yang menjadi content creator di aplikasi yang satu ini.
Sebelumnya, aplikasi penyedia video lain yang juga popular adalah youtube. Aplikasi youtube juga menampilkan video dari video panjang hingga akhir-akhir ini memunculkan fitur youtube short.
Baca: Indonesia Turun Kelas Penghasilan Menengah Bawah
Namun, beberapa waktu lalu perusahaan induk Google dan Youtube, Alphabet merilis pendapatan perusahaannya pada Q4 2022 kemarin.
Ternyata hasilnya menunjukan bahwa pendapatan iklan youtube terus menurun dari tahun ke tahun.
Jika ditotal secara keseluruhan, Alphabet membukukan pendapatan yang ada di kisaran US$ 76.05 miliar.
Baca: Dalam Lima Tahun Mendag Target Ekspor Fesyen Muslim Naik 10 Kali Lipat
Laba bersih yang dihasilkan US$ 13.62 miliar yang turun sebesar 34% jika dibandingkan dengan kuartal keempat pada 2021 yang mencapai US$ 20.6 miliar.
Sedangkan untuk pendapatan iklan youtube sendiri turun sebanyak 7,8% yaitu sebesar US$ 7.96 miliar dibandingkan tahun sebelumnya mencapai US$ 8.63%.
Untuk pesaingnya, aplikasi Tiktok berhasil melontarkan sekitar US$ 6 miliar atau sekitar Rp 92 triliun.
Baca: Nelayan Hina Polri dan Bendera Merah Putih di Aceh Terancam Lima Tahun Penjara
Jika dibandingkan dengan kuartal ketiga di tahun 2022, ini sangat meningkat tajam dari kisaran US$ 5 miliar.
Hal ini membuktikan bahwa perkembangan aplikasi Tiktok sangat berkembang pesat jika dibandingkan pada tahun 2020 lalu.
Bahkan, pada tahun 2020 tersebut Tiktok tidak masuk ke daftar 100 aplikasi dengan customer spending terbesar di dunia.
Baca: Kerajaan Bisnis Jual Beli Akun Youtube Terpercaya Milik Mario Ramdhani
Oleh karena penurunan yang tajam terhadap penghasilan youtube, perusahaan Alphabet sampai melakukan PHK besar-besaran demi mengurangi biaya. Sebanyak 6% atau 12.000 karyawan terpaksa dipulangkan. (*/Desi)
Editor: Muhammad Azmi Mursalim
Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di : Google News