Dampak Gerhana Bulan Total Picu Pasang Air Laut Total di Sultra

<p>Ket Foto: Dampak gerhana bulan pasang air laut total di Sultra (Foto Ilustrasi/Pixabay)</p>
Ket Foto: Dampak gerhana bulan pasang air laut total di Sultra (Foto Ilustrasi/Pixabay)

Berita Sulawesi Tenggara, gemasulawesi – Dampak dari gerhana bulan total pada 8 November 2022, memicu terjadi pasang air laut total di Sulawesi Tenggara (Sultra).

Hal itu diungkapkan Kepala Stasiun Geofisika Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) Rudin secara umum gerhana bulan total tidak menyebabkan dampak yang terlalu membahayakan.

“Dalam hal dampak, tidak ada yang biasanya hanya terjadi pada saat pasang maksimum. (Dampak, red.) tidak terlalu besar,” ucap Rudin, Selasa, 8 November 2022.

Ia mengatakan bahwa pasang maksimum terjadi ketika posisi bulan, bumi dan matahari berada dalam satu garis lurus atau sejajar.

Baca: Kejari Parigi Moutong Musnahkan Barang Bukti dari 41 Perkara

Dia menjelaskan bahwa pasang maksimum lebih tinggi dari yang seharusnya untuk setiap hari.

Namun, dia mengatakan bahwa kondisi pasang surut maksimum yang akan terjadi akibat gerhana bulan total tidak tinggi.

“Artinya setiap hari ada air surut, jadi pasang maksimum melebihi pasang harian, tetapi untuk sampai ke meter tidak sampai,” katanya.

Baca: Kebakaran PT GG Kediri, Manajemen Enggan Beritahu Penyebab

Ia menambahkan, fenomena terjadinya gerhana bulan total (GBT) di Sulawesi Tenggara tertutup awan sehingga tidak dapat dilihat secara langsung maupun dengan mata telanjang.

Sebelumnya, BMKG pusat mengimbau masyarakat di pesisir untuk mewaspadai banjir saat gerhana bulan total pada 8 November 2022.

“Masyarakat yang tinggal di pantai atau dekat laut harus mewaspadai terjadinya banjir yang lebih tinggi dari biasanya,” ucap Pelaksana Tugas Kepala Pusat Seismolog Teknik, Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG, Muzlisaat saat dihubungi dari Jakarta, Selasa 8 November 2022.

Baca: Ramalan Harian Zodiak Pisces, Butuh Olahraga Ringan

Ia mengatakan gelombang pasang surut hal yang normal saat bulan purnama.

Ia menjelaskan bahwa gerhana bulan adalah peristiwa di mana proyeksi cahaya Matahari ke Bulan terhalang oleh Bumi.

“Peristiwa ini merupakan salah satu hasil dari pergerakan dinamis posisi Matahari, Bumi, dan Bulan. Ini hanya terjadi pada fase purnama dan dapat diprediksi sebelumnya,” ucapnya.

Baca: Polisi Belum Mau Ungkapkan Pasal yang Dikenakan Untuk Pemeran Vidio Kebaya Merah

Ia menambahkan, gerhana bulan total terjadi ketika posisi matahari, bumi, dan bulan sejajar.

Bila bulan berada di umbra (bayangan pusat) bumi, bulan tampak berwarna merah, maka dinamakan Blood Moon.

Dia mengatakan gerhana bulan total dapat dilihat di sebagian wilayah Indonesia dan aman untuk dilihat tanpa kacamata khusus.

“Gerhana bulan total bisa diamati pada saat kondisi cuaca yang cerah dan berawan juga aman bagi masyarakat untuk melihat dengan mata telanjang tanpa harus memakai kacamata khusus gerhana,” ucapnya. (*/Ikh)

Editor: Muhammad Ikhsan

Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di : Google News

...

Artikel Terkait

wave

Kejari Parigi Moutong Musnahkan Barang Bukti dari 41 Perkara

Kejaksaan Negeri (Kejari) Parigi Moutong, Provinsi Sulawesi Tengah musnahkan barang bukti hasil penegakan hukum selama Januari hingga

Hadiri Apeksi, Wali Kota se-Indonesia Ikuti Malam Puncak HUT Makassar ke 415

Makassar, Senin 7 November 2022 hadiri Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Nasional Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) 2022

Ratusan Pemuda Kendari Ikuti Gerakan Indonesia Tanpa Pacaran

Ratusan pemuda di Kendari Sulawesi Tenggara, ikuti Gerakan Indonesia Tanpa Pacaran. Gerakan Indonesia Tanpa Pacaran pertama kali digalakkan

Kabupaten Bone Juara 1 Adu Cepat Lomba Perahu Katinting

Lomba adu cepat perahu katinting, Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) menginisiasi hadirnya lomba dalam rangka HUT Sulawesi Selatan

Sambut Pemilu 2024, KPU Sulteng Upayakan DPT Berkualitas

Sambut pemilihan umum (Pemilu) 2024, Komisi Pemilihan Umum Sulawesi Tengah (Sulteng), upayakan DPT berkualitas

Berita Terkini

wave

Jadi Debut Bunda Corla di Layar Lebar, Inilah Sinopsis Mertua Ngeri Kali, Film Drama Komedi yang Lucu sekaligus Menyentuh Hati

Mertua Ngeri Kali adalah film drama komedi yang menghibur sekaligus menyentuh hati, dibintangi Bunda Corla yang kocak

Menyoroti Misteri dan Kepercayaan seputar Gunung Merbabu, Inilah Sinopsis Film Horor Kuncen

Kuncen adalah film horor yang akan hadir di bioskop November mendatang, membawa kisah seputar mitos di Gunung Merbabu

PT Bukit Asam Catat Produksi dan Penjualan Batu Bara Tumbuh, Optimis Hadapi Tekanan Pasar Global

PTBA mencatat produksi 35,90 juta ton hingga kuartal III-2025, didukung efisiensi, penjualan meningkat, permintaan pasar kuat.

Polresta Samarinda Tangkap 10 Tahanan Kabur, Polisi Terus Memburu Lima Buronan dan Tingkatkan Keamanan Sel

Polresta Samarinda berhasil menangkap 10 tahanan kabur, sementara lima lainnya masih diburu dengan penguatan sistem keamanan.

Pemerintah Perluas Penyaluran BLT Rp30 Triliun untuk 35 Juta Keluarga, Dorong Kesejahteraan

Pemerintah menyalurkan BLT Rp300 ribu per bulan selama tiga bulan kepada 35 juta keluarga, hasil efisiensi anggaran tahun 2025.


See All
; ;