Berita Sulawesi Tengah, gemasulawesi – Dinas Sosial (Dinsos) Sulawesi Tengah (Sulteng) perpanjang masa proses penyaluran tahap satu, bantuan langsung tunai dampak dari kenaikan harga bahan bakar minyak (BLT BBM) dan bantuan sosial tunai pangan gagal bayar kepada penerima manfaat.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Sosial Sulteng Siti Hasbiah di Palu, Selasa 18 Oktober 2022.
“Sesuai kebijakan pemerintah, Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang gagal bayar karena alasan teknis akan tetap dibayar melalui kantor pos di masing-masing daerah hingga minggu depan,” ucap Siti Hasbiah.
Ia menjelaskan, pembayaran BLT BBM belum terealisasi antara lain karena berbagai faktor seperti penerima manfaat meninggal dunia, pindah wilayah, ketidaksesuaian Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan yang bersangkutan berada di luar daerah.
Khusus warga yang masih berada di luar daerah, kata dinas sosial meminta petugas lapangan menghubungi KPM untuk memastikan keberadaan individu tersebut agar penyaluran dapat diselesaikan dengan cepat.
“Perpanjangan masa penyaluran BLT BBM berlaku untuk keluarga sasaran yang tidak berada di tempat sesuai kebijakan pemerintah dan kami berharap penerima manfaat dapat memanfaatkan kebijakan itu” kata Hasbiah.
Jumlah penerima manfaat yang belum dibayar di Sulawesi Tengah saat ini sebanyak 5.344 KK terdampak kuota provinsi 241.891 keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang tersebar di 13 kabupaten/kota.
Baca: Bawaslu Parigi Moutong Ingatkan ASN Jaga Netralitas Pemilu
Hasbiah mengatakan, tidak ada data klasifikasi berapa keluarga binaan yang pindah, meninggal dan tidak sedang berada di tempat. Oleh karena itu, pihaknya memastikan bansos yang telah disalurkan di kabupaten/kota sudah benar, karena penerima bantuan ini adalah keluarga kurang mampu yang terdaftar dalam data Kesejahteraan Sosial (DTKS) masing-masing daerah.
Dia menambahkan, dana bantuan yang disalurkan pada tahap pertama digabungkan dengan BBM BLT senilai Rp 300.000 untuk kebutuhan pada bulan September dan Oktober 2022 dan kemudian bansos tunai pangan senilai Rp. 200.000. Total bantuan yang diterima melalui kantor pos kepada keluarga sasaran adalah Rp 500.000 melalui petugas kantor pos mengunjungi rumah para penerima manfaat.
“Sejauh ini kami menunggu kebijakan pemerintah pusat terkait penyaluran tahap kedua, karena tercatat 100 persen sudah disalurkan di Sulawesi Tengah, kecuali KPM yang gagal bayar,” pungkas Hasbiah. (Dn)
Baca: Poso Sampaikan Maaf Bongkar Gapura Perbatasan Parigi Moutong
Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di : Google News
Editor: Muhammad Ikhsan