gemasulawesi.com – Berita Terkini Indonesia Hari Ini
Berita Terupdate dan Terkini Indonesia, Sulawesi Tengah, Palu, Poso, Parigi Moutong
Gizi Kronis dan Infeksi Berulang Penyebab Stunting
Berita Sulawesi Selatan, gemasulawesi – Kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang menjadi penyebab utama terjadinya stunting, Kondisi ini ditandai dengan panjang atau tinggi badan anak yang berada di bawah rentang usia atau standar yang ditetapkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), Sulawesi Selatan, Basra.
“Perlu diketahui bahwa anak yang pendek belum tentu stunting, tetapi anak stunting sudah pasti pendek. Ini bisa terjadi karena anak secara genetik kecil tapi tidak tetapi tidak stunting,” ucap Basra.
Tidak hanya perawakan yang terhambat, lanjutnya, pertumbuhan otak juga kurang berkembang.
Baca: Kepala BKKBN RI Apresiasi Langkah Penurunan Stunting di Palu
Akibatnya, anak sulit belajar, tidak cerdas, dan sulit berkonsentrasi.
“Kalau sudah mengalami stunting, yang bisa dilakukan hanyalah memperbaiki gizi agar dampaknya tidak semakin parah,” ucapnya.
Ia menambahkan bahwa dapat terjadi kasus gizi buruk kronis, karena anak-anak ini sulit mengakses makanan, baik kualitas maupun nilai gizinya, karena faktor ekonomi orang tua atau karena ketidaktahuan keluarga terkait pola asuh yang layak juga kebiasaan makan yang baik.
Baca: Cegah Stunting, Remaja Putri di Palu Minum Tablet Tambah Darah
Ia menjelaskan, stunting tidak hanya terjadi pada keluarga miskin saja, banyak keluarga yang anaknya menderita stunting, hal ini menunjukkan bahwa stunting bukan hanya masalah ekonomi, tetapi terkait dengan pola asuh dan pola makan yang buruk.
Ia menambahkan bahwa tingkat prevalensi stunting di Sidrap saat ini mencapai 25,4% berdasarkan data SSGI 2021, sedangkan World Health Organization (WHO) menetapkan tingkat toleransi stunting di satu negara hanya sebesar 20%.
Terkait penanganan stunting di Kabupaten Sidrap, Basra mengatakan mengembangkan inovasi “Sahabat Stunting” atau “Saya Hadir Buat Stunting”, sebuah program pendampingan bagi ibu hamil, ibu nifas, balita dan remaja putri dengan memberikan pelayanan pendidikan dan kesehatan terkait pencegahan stunting.
Baca: Pemkot Palu Percepat Penanganan Stunting Melalui Audit
Melalui program Sahabat Stunting ini, lanjutnya, Dinas Kesehatan akan memberikan pelayanan kesehatan, edukasi, diagnosis dini risiko stunting, layanan rujukan untuk kepedulian dan pemberdayaan masyarakat. (*/Ikh)
Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di : Google News