Harta Karun Permata Mahkota Angkor yang Dicuri Telah Kembali Ke Kamboja

waktu baca 2 menit
Keterangan Foto: Mahkota Angkor yang telah dicuri,(Foto:/Twitter/xinhua)

Internasional, gemasulawesi – Lusinan perhiasan mahkota Angkorian yang dicuri dari , banyak yang belum pernah dilihat oleh publik, telah dikembalikan setelah muncul kembali di London, kata kementerian kebudayaan pada hari Senin.

Trove termasuk mahkota, kalung, jimat dan harta lainnya dari periode Angkor, yang berlangsung dari abad kesembilan hingga ke-14 M, ketika kekaisaran Khmer adalah kekuatan dominan di Asia Tenggara.

Kementerian mengatakan para pejabat di menerima 77 buah dari keluarga pedagang barang antik Inggris Douglas Latchford.

Baca : Puluhan WNI Asal Sulut Jadi Korban Trafficking di Kamboja

Latchford meninggal pada tahun 2020 saat menunggu persidangan di karena perdagangan seni, dan keluarganya mencapai kesepakatan dengan pada tahun yang sama untuk mengembalikan koleksi barang antik Khmernya.

Koleksi itu, yang tiba secara diam-diam di pada hari Jumat, menampilkan “emas dan potongan logam mulia lainnya dari periode pra-Angkorian dan Angkorian termasuk mahkota, kalung, gelang, ikat pinggang, anting-anting dan jimat”, kata kementerian itu.

Ketika dirusak oleh perang saudara dan genosida oleh rezim Khmer Merah pada 1970-an, ribuan barang antik dijarah dan dijual melalui dealer di Thailand dan Hong Kong kepada pembeli dan museum kaya di Eropa dan AS.

Baca : Uni Emirat Arab Minta 200 Delegasi Imam Asal Indonesia

Jaksa penuntut AS telah mendorong untuk mengembalikan banyak pekerjaan dalam beberapa tahun terakhir.

Pada tahun 2021, menerima lima artefak batu dan perunggu yang hilang dari keluarga Latchford.

30 barang antik bersejarah yang dicuri telah dikembalikan AS ke serta patung perunggu dan batu dewa Buddha dan Hindu yang diukir dengan usia lebih dari 1.000 tahun.

Baca : Pemda Parigi Moutong Ancam Beri Sanksi Pejabat Belum Lapor LHKPN

Menteri kebudayaan , Phoeurng Sackona, mengimbau individu dan museum di seluruh dunia untuk mengembalikan artefak curian ke negara itu untuk berkontribusi pada “rekonsiliasi dan penyembuhan warga yang mengalami perang saudara selama beberapa dekade”. (*/Siti)

Editor: Muhammad Azmi Mursalim

Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di : Google News


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.