Jakarta, gemasulawesi - Seorang pengemudi atau driver ojek online (ojol) hampir saja ikut terjaring dalam operasi penertiban juru parkir (jukir) liar yang dilakukan oleh Suku Dinas Perhubungan (Sudinhub) Jakarta Pusat.
Insiden ini terjadi di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, tepatnya di depan sebuah minimarket di jalan KH Mas Mansyur.
Pria muda yang diperkirakan berusia sekitar 20 tahun ini sedang duduk di teras minimarket tersebut ketika petugas Sudinhub Jakarta Pusat mengadakan razia.
Pada saat itu, ia mengenakan kaus hitam lengan pendek dan sedang beristirahat setelah menjalani pekerjaannya sebagai pengemudi ojol.
Ketika petugas mendekat, pemuda ini langsung menghampiri motornya yang diparkir di depan minimarket.
Dengan nada panik namun tegas, ia menjelaskan kepada petugas bahwa dirinya bukanlah juru parkir liar.
"Pak, saya narik, driver, demi Allah," ucap pemuda itu sambil berusaha meyakinkan petugas.
Sambil mengacungkan dua jarinya, ia bersumpah bahwa dirinya hanyalah seorang pengemudi ojol yang sedang beristirahat sejenak sebelum melanjutkan pekerjaannya mencari penumpang.
Menyadari kekeliruan yang hampir terjadi, pemuda ini dengan tegas meminta agar petugas tidak sembarangan menangkapnya.
"Jangan sembarangan menangkap, Pak. Saya seorang pengemudi Grab," kata pemuda itu.
Ucapannya yang disertai dengan sikap bersumpah itu menunjukkan bahwa ia sangat serius dan jujur mengenai identitasnya sebagai pengemudi ojol dan bukan sebagai jukir liar.
Petugas Sudinhub yang semula mencurigai pemuda tersebut sebagai juru parkir liar akhirnya memeriksa lebih lanjut identitas dan keberadaan pemuda tersebut di lokasi.
Setelah memastikan bahwa pemuda tersebut memang seorang pengemudi ojol dan bukan juru parkir liar, petugas kemudian membiarkannya pergi dan melanjutkan operasi penertiban mereka.
Operasi penertiban jukir liar ini dilakukan untuk mengatasi masalah parkir ilegal yang sering kali menyebabkan kemacetan dan ketidaknyamanan bagi pengguna jalan serta pengunjung area komersial seperti minimarket.
Para jukir liar ini sering kali memungut biaya parkir dari pengendara tanpa izin resmi dan menyebabkan gangguan terhadap kelancaran lalu lintas.
Dalam razia tersebut, beberapa jukir liar berhasil diamankan oleh petugas.
Mereka yang tertangkap biasanya dikenai sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku untuk memberikan efek jera serta menjaga ketertiban di area publik.
Insiden yang menimpa pengemudi ojol ini menjadi contoh betapa pentingnya bagi petugas untuk lebih teliti dalam melakukan penertiban.
Tidak jarang pengemudi ojol memang harus berhenti sejenak untuk beristirahat atau menunggu penumpang di lokasi-lokasi tertentu.
Oleh karena itu, identifikasi yang akurat sangat diperlukan agar tidak terjadi kesalahpahaman yang bisa merugikan pihak yang tidak bersalah.
Baca Juga:
Pilgub Jawa Timur, PAN Tegaskan Menolak Ide PDI P yang Ingin Mengusung Duet Khofifah dan Kadernya
Video yang memperlihatkan momen driver ojek online itu diamankan petugas pun menjadi viral di media sosial dan menuai beragam komentar.
“Dishub saking malu nih asal tangkap terus cari kesalahan menahan motor ojol, ini dishub wajib ditatar pendidikan sekolah lagi,” ungkap akun @agu**.
Dengan kejadian ini, diharapkan bahwa operasi penertiban ke depannya dapat dilakukan dengan lebih baik, menghindari kesalahan identifikasi, dan tetap menjaga keamanan serta ketertiban di wilayah publik tanpa merugikan pihak yang tidak bersalah. (*/Shofia)