Nasional, gemasulawesi - Bank Syariah Indonesia (BSI) baru-baru ini menghadapi sorotan tajam terkait dugaan bahwa fokusnya lebih condong kepada korporasi besar daripada memberikan manfaat yang signifikan pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Dugaan ini semakin diperkuat setelah Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengeluarkan pernyataan yang menegaskan pentingnya BSI untuk fokus pada UMKM.
Pernyataan PP Muhammadiyah dengan nomor NOMOR 31/PER/I.0/A/2020 itu menyoroti bahwa bank syariah seperti BSI harus benar-benar memperhatikan keadilan sosial ekonomi dengan memberikan dukungan yang lebih besar kepada UMKM.
Beberapa poin penting dalam pernyataan pers Muhammadiyah tersebut yaitu, Bank Syariah Indonesia (BSI) yang merupakan hasil penggabungan tiga bank syariah pemerintah, yaitu Bank Syariah Mandiri, BNI Syariah, dan BRI Syariah, menekankan pentingnya BSI menjadi lembaga perbankan yang dikelola dengan good governance, profesionalisme, dan transparansi.
Mereka juga menyoroti pentingnya BSI untuk fokus pada pembiayaan UMKM dan pemberdayaan ekonomi umat Islam, dengan harapan agar BSI dapat menjadi motor penggerak bagi pemerataan ekonomi dan keadilan sosial di Indonesia.
Muhammadiyah juga mengajak seluruh komponen bangsa, terutama yang memiliki akses ekonomi-politik yang kuat, untuk bersatu dalam memperkuat UMKM dan ekonomi rakyat kecil.
Hal ini karena dalam beberapa tahun terakhir, UMKM telah menjadi salah satu sektor yang terus berkembang di Indonesia.
Namun, tantangan yang dihadapi oleh UMKM masih sangat besar, terutama terkait dengan akses terhadap pendanaan yang memadai.
Dengan adanya dugaan bahwa BSI lebih memihak pada korporasi besar, hal ini dapat menghambat pertumbuhan dan pemberdayaan UMKM secara keseluruhan.
Muhammadiyah juga menyoroti pentingnya kebijakan yang bersifat imperatif untuk mendorong pembiayaan UMKM.
Hal ini sejalan dengan semangat keadilan distributif dan kesetaraan ekonomi yang merupakan prinsip dasar dalam pembangunan ekonomi yang inklusif.
Sebagai bagian dari komitmen untuk mencapai tujuan ekonomi yang lebih adil dan inklusif, BSI perlu mengkaji ulang kebijakan dan strategi bisnisnya.
Memberikan perhatian yang lebih besar pada UMKM bukan hanya akan memberikan manfaat ekonomi yang lebih luas, tetapi juga mendukung terciptanya stabilitas ekonomi yang berkelanjutan.
Tantangan ini menjadi perhatian utama dalam upaya pemberdayaan ekonomi yang lebih inklusif di Indonesia.
Dalam konteks pembangunan ekonomi yang berkeadilan, UMKM memiliki peran yang sangat penting.
Mereka tidak hanya menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi, tetapi juga menjadi sumber utama penciptaan lapangan kerja dan kesejahteraan masyarakat luas.
Baca Juga:
Pilgub Jawa Timur, PAN Tegaskan Menolak Ide PDI P yang Ingin Mengusung Duet Khofifah dan Kadernya
Namun, dugaan bahwa BSI lebih memilih untuk mengalokasikan sumber daya ke korporasi besar menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya ketimpangan ekonomi yang semakin membesar.
Setelah Muhammadiyah mengeluarkan pernyataan pers tersebut, BSI pun akhirnya menyatakan memiliki pandangan yang sama dengan Muhammadiyah terkait UMKM.
Hal ini disampaikan langsung oleh Direktur Utama BSI, Hery Gunardi, yang menegaskan komitmen BSI untuk mengutamakan nasabah dan pelaku UMKM sebagai pilar penting ekonomi Indonesia.
"Bank Syariah Indonesia dan Muhammadiyah memiliki pemahaman dan kesepakatan yang sama tentang pentingnya kontribusi UMKM dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi secara merata di Indonesia. Kami akan bersama-sama mengembangkan dan memberdayakan UMKM di masa yang akan datang," tegasnya.
Mereka berencana menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang terjangkau, menyediakan produk dan layanan keuangan syariah sesuai kebutuhan UMKM, serta akan terus meningkatkan dukungan kepada UMKM.
Dukungan BSI terhadap UMKM akan tercermin dalam penyaluran KUR yang mudah diakses dan berbagai produk keuangan syariah yang sesuai.
Hery menegaskan bahwa BSI menyalurkan minimal 23 persen dari total portofolio pembiayaan untuk UMKM sejak Desember 2021 dan akan terus meningkatkan porsi pembiayaan dan layanan bagi UMKM melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk Muhammadiyah.
Sejalan dengan program pemerintah melalui Kementerian BUMN, BSI akan terus memberikan dukungan kepada UMKM melalui produk dan layanan keuangan syariah yang sesuai, serta melalui kerjasama dengan bank-bank Himbara. (*/Shofia)