Keluhan Warga Terhadap Layanan Bank BRI dan Bank BSI Ramai Disuarakan, dari Lambatnya Pelayanan CS hingga M-Banking yang Sering Eror

Ini sejumlah keluhan yang sering disampaikan terkait layanan di Bank BRI dan Bank BSI.
Ini sejumlah keluhan yang sering disampaikan terkait layanan di Bank BRI dan Bank BSI. Source: Foto/ilustrasi/Pexels

Nasional, gemasulawesi - Seiring dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan nasabah yang semakin kompleks, pelayanan perbankan seperti dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank Syariah Indonesia (BSI) menjadi salah satu aspek yang sangat diperhatikan oleh masyarakat.

Namun, belakangan ini, keluhan terhadap layanan Bank BRI dan Bank BSI semakin mengemuka, menyoroti berbagai masalah yang dihadapi oleh nasabah dalam menjalankan transaksi keuangan mereka.

Salah satu keluhan yang paling sering disampaikan adalah terkait dengan kecepatan pelayanan yang lambat dari Bank BRI dan Bank BSI itu sendiri.

Para nasabah Bank BRI merasa frustasi dengan proses yang memakan waktu lama, terutama di kantor cabang.

Baca Juga:
Singgung Temuan BPK Terkait Dana dari Ratusan Ribu Pensiunan yang Tidak Jelas, Rieke Diah Pitaloka Minta Kebijakan Tapera Dibatalkan

“Pelayanan cs sangat lama. Dari jam 11 sampai sekarang jam 12.15 masih belum dipanggil. Costumer servise yang aktif cuma 1 dari tadi. Padahal cuma mau aktivasi kartu ATM sudah daftar di online,” ungkap salah seorang warga.

Hal serupa juga dialami oleh nasabah Bank BSI dalam proses transfer antarbank.

Keluhan lainnya adalah kesulitan akses ke layanan perbankan melalui aplikasi mobile, di mana seringkali terjadi kendala teknis seperti server down atau transaksi online yang sulit dilakukan.

Seperti beberapa waktu lalu, keluhan terkait layanan terkait mobile banking Bank BSI yang mengalami eror ramai dikeluhkan.

Baca Juga:
Memanas! Anggota DPR RI Anita Jacoba Gah Bentak Nadiem Makarim yang Usul Tambahan Anggaran, Kritik Keras Kinerja Kemendikbud di Lapangan

"Hingga pagi ini, layanan mbanking masih belum bisa digunakan untuk mengecek saldo dan hal lainnya. Sampai kapan masalah ini akan diselesaikan? BSI seharusnya memberikan kompensasi kepada nasabah atas kegagalan sistem yang sudah berlangsung lebih dari dua hari," ungkap salah seorang warga.

Tak hanya itu, biaya dan tarif yang tinggi juga menjadi sorotan.

Nasabah Bank BRI merasa terbebani dengan biaya administrasi bulanan yang tergolong tinggi, terutama bagi mereka dengan saldo rendah.

Sementara itu, nasabah Bank BSI mengeluhkan tarif transfer antarbank yang dianggap tinggi.

Baca Juga:
Blak-blakan! Ketua PP Muhammadiyah Bongkar Alasan Terkait Pengalihan Dana BSI ke Bank Syariah Lain, Singgung Soal Persaingan di Perbankan

Di samping itu, keluhan mengenai kesulitan mendapatkan layanan nasabah yang responsif juga menjadi perhatian serius.

Nasabah kedua bank mengeluhkan sulitnya mendapatkan bantuan dari customer service saat menghadapi masalah transaksi atau pertanyaan terkait produk dan layanan.

Hal ini tentu memberikan pengalaman yang kurang memuaskan bagi nasabah.

Salah satu aspek lain yang menjadi sorotan adalah kualitas layanan yang dinilai kurang memuaskan.

Baca Juga:
Selain Mengerjakan Infrastruktur Jalan, Tim Satgas Manunggal Juga Membantu Rehabilitasi Masjid Nurul Aamiin di Kabupaten Kepulauan Selayar

Proses klaim asuransi di Bank BRI seringkali dianggap rumit dan memakan waktu, sementara Bank BSI dianggap kurang memberikan edukasi terkait produk dan layanan kepada nasabahnya.

Menghadapi berbagai keluhan ini, kedua bank perlu melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kualitas layanan yang mereka berikan.

Perbaikan teknologi dan sistem menjadi kunci dalam mengatasi masalah akses dan kecepatan pelayanan.

Selain itu, transparansi terkait biaya dan tarif juga perlu ditingkatkan, agar nasabah merasa lebih dihargai dan puas dengan layanan yang diberikan.

Baca Juga:
Beberapa Menyerang Warga Palestina, Ribuan Masyarakat Penjajah Israel Bergabung dalam Unjuk Rasa Melalui Wilayah Yerusalem Timur

Pemberian pelatihan dan edukasi kepada customer service juga menjadi langkah penting untuk meningkatkan responsivitas dalam memberikan bantuan kepada nasabah.

Dengan demikian, diharapkan kedua bank dapat melakukan langkah-langkah perbaikan yang konkret dan terukur, sehingga mampu memberikan layanan perbankan yang berkualitas dan memuaskan bagi para nasabahnya. (*/Shofia)

...

Artikel Terkait

wave
Blak-blakan! Ketua PP Muhammadiyah Bongkar Alasan Terkait Pengalihan Dana BSI ke Bank Syariah Lain, Singgung Soal Persaingan di Perbankan

Ramai diperbincangkan, ternyata ini alasan Muhammadiyah alihkan dana hingga Rp13 Triliun dari BSI ke bank syariah lain.

Heboh Soal Keputusan PP Muhammadiyah untuk Alihkan Dana dari BSI ke Bank Syariah Lain, Corporate Secretary BSI Tegaskan Hal Ini

Corporate Secretary BSI buka suara soal keputusan PP Muhammadiyah untuk memindahkan seluruh dana mereka dari BSI ke bank syariah lain.

Mengejutkan! Muhammadiyah Resmi Alihkan Dana hingga Rp13 Triliun dari BSI ke Bank Syariah Lain, Diduga Karena Ini

PP Muhammadiyah memutuskan untuk memindahkan dana mereka dari Bank Syariah Indonesia (BSI) ke bank syariah lainnya. Ini kata Abdul Mu’ti.

Hanya 49 Detik, Nasabah Bank BRI di Makassar Ini Mengaku Kehilangan Uang Rp400 Juta, Bank BRI Beberkan 3 Fakta Mengejutkan

Bank BRI memberikan sejumlah fakta terkait viralnya pengakuan Sigit Prasetya yang kehilangan uang Rp400 juta hanya dalam waktu 49 detik.

Ramai di Twitter! Akun Resmi Bank BRI Mendadak Diserbu Warganet, Keluhkan Banyaknya Uang Nasabah yang Hilang, Capai Belasan Juta Rupiah

Heboh, akun resmi Bank BRI di Twitter mendadak diserbu nasabah, keluhkan soal pelayanan hingga uangnya yang mendadak hilang.

Berita Terkini

wave

Kabut di Tambang Parigi Moutong: "Gertak Sambal" Polda Sulawesi Tengah Dalam Penertiban PETI

Operasi penyisiran Disinyalir tanpa hasil dari Polda Sulawesi tengah saat ini, akibat operasi itu dinilai hanya aksi seremonial.

Kala Jaring dan Gelombang Seismik Berbenturan di Teluk Tomini

Nelayan Parigi moutong gelar aksi demo buntut dari puluhan rompon diputus oleh tim survey potensi Migas di perairan teluk tomini.

Dugaan Monopoli Tambang Ilegal di Buranga: Sosok 'Reny' Asal Jawa Barat Jadi Sorotan

Sosok reni pelaku tambang ilegal di Desa Buranga yang disebut-sebut kebal hukum dan beroperasi dibekas lahan yang pernah menelan korban jiwa

Dugaan Dominasi Tambang Ilegal di Desa Tombi: Peran Haji Anjas dan Infrastruktur Talang Raksasa

Kuatnya bekingan Kelompok Haji Anjas hingga saat ini belum tersentuh oleh Aparat penegak Hukum berkaitan dengan pengelolaan tambang ilegal.

SMART GOV dan CITIGOV untuk Tekan Kebocoran PAD di Parigi Moutong

Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) terus memacu transformasi digital dalam sektor perpajakan dan ekspansi digitalisasi ke sektor retribusi.


See All
; ;