Nasional, gemasulawesi - Seiring dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan nasabah yang semakin kompleks, pelayanan perbankan seperti dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank Syariah Indonesia (BSI) menjadi salah satu aspek yang sangat diperhatikan oleh masyarakat.
Namun, belakangan ini, keluhan terhadap layanan Bank BRI dan Bank BSI semakin mengemuka, menyoroti berbagai masalah yang dihadapi oleh nasabah dalam menjalankan transaksi keuangan mereka.
Salah satu keluhan yang paling sering disampaikan adalah terkait dengan kecepatan pelayanan yang lambat dari Bank BRI dan Bank BSI itu sendiri.
Para nasabah Bank BRI merasa frustasi dengan proses yang memakan waktu lama, terutama di kantor cabang.
“Pelayanan cs sangat lama. Dari jam 11 sampai sekarang jam 12.15 masih belum dipanggil. Costumer servise yang aktif cuma 1 dari tadi. Padahal cuma mau aktivasi kartu ATM sudah daftar di online,” ungkap salah seorang warga.
Hal serupa juga dialami oleh nasabah Bank BSI dalam proses transfer antarbank.
Keluhan lainnya adalah kesulitan akses ke layanan perbankan melalui aplikasi mobile, di mana seringkali terjadi kendala teknis seperti server down atau transaksi online yang sulit dilakukan.
Seperti beberapa waktu lalu, keluhan terkait layanan terkait mobile banking Bank BSI yang mengalami eror ramai dikeluhkan.
"Hingga pagi ini, layanan mbanking masih belum bisa digunakan untuk mengecek saldo dan hal lainnya. Sampai kapan masalah ini akan diselesaikan? BSI seharusnya memberikan kompensasi kepada nasabah atas kegagalan sistem yang sudah berlangsung lebih dari dua hari," ungkap salah seorang warga.
Tak hanya itu, biaya dan tarif yang tinggi juga menjadi sorotan.
Nasabah Bank BRI merasa terbebani dengan biaya administrasi bulanan yang tergolong tinggi, terutama bagi mereka dengan saldo rendah.
Sementara itu, nasabah Bank BSI mengeluhkan tarif transfer antarbank yang dianggap tinggi.
Di samping itu, keluhan mengenai kesulitan mendapatkan layanan nasabah yang responsif juga menjadi perhatian serius.
Nasabah kedua bank mengeluhkan sulitnya mendapatkan bantuan dari customer service saat menghadapi masalah transaksi atau pertanyaan terkait produk dan layanan.
Hal ini tentu memberikan pengalaman yang kurang memuaskan bagi nasabah.
Salah satu aspek lain yang menjadi sorotan adalah kualitas layanan yang dinilai kurang memuaskan.
Proses klaim asuransi di Bank BRI seringkali dianggap rumit dan memakan waktu, sementara Bank BSI dianggap kurang memberikan edukasi terkait produk dan layanan kepada nasabahnya.
Menghadapi berbagai keluhan ini, kedua bank perlu melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kualitas layanan yang mereka berikan.
Perbaikan teknologi dan sistem menjadi kunci dalam mengatasi masalah akses dan kecepatan pelayanan.
Selain itu, transparansi terkait biaya dan tarif juga perlu ditingkatkan, agar nasabah merasa lebih dihargai dan puas dengan layanan yang diberikan.
Pemberian pelatihan dan edukasi kepada customer service juga menjadi langkah penting untuk meningkatkan responsivitas dalam memberikan bantuan kepada nasabah.
Dengan demikian, diharapkan kedua bank dapat melakukan langkah-langkah perbaikan yang konkret dan terukur, sehingga mampu memberikan layanan perbankan yang berkualitas dan memuaskan bagi para nasabahnya. (*/Shofia)