Internasional, gemasulawesi – Direktur RS Kamal Adwan, Hussam Abu Safia, menyatakan jika jumlah anak yang meninggal di rumah sakit karena kekurangan gizi telah meningkat menjadi 4 dalam waktu 1 minggu terakhir.
Hussam Abu Safia mengungkapkan pihaknya kehilangan seorang anak di ruang perawatan RS Kamal Adwan selama beberapa jam terakhir.
Hal tersebut disampaikan Hussam Abu Safia dalam konferensi pers yang diadakan di Jalur Gaza bagian utara pada tanggal 23 Juni 2024 waktu Palestina.
Di sisi lain, Yair Golan, yang merupakan pemimpin Partai Buruh penjajah Israel, mengecam penangkapan massal dan juga kebrutalan yang dilakukan oleh polisi penjajah Israel terhadap para demonstran, yang malam tadi menyerukan diakhirinya pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
“Kekerasan dalam demonstrasi malam ini melintasi semua batas negara,” katanya.
Dia menambahkan jika polisi tidak boleh menjadi alat di tangan pemerintah penjajah Israel yang korup dan gagal dalam menghancurkan pemerintahan.
Di sisi lain, media penjajah Israel mengatakan jika sebagian dari dermaga apung Jalur Gaza terdampar di Pantai Frishman di Tel Aviv.
Sementara itu, badan-badan PBB memperingatkan jika lebih dari 1 juta warga Palestina di Jalur Gaza akan menghadapi kelaparan parah pada pertengahan bulan Juli nanti.
Blokade yang dilakukan penjajah Israel membuat para orang tua berjuang mati-matian untuk menjaga anak-anak mereka tetap hidup.
Baca Juga:
Soroti Krisis Kemanusiaan di Jalur Gaza, Armenia Secara Resmi Mengakui Negara Palestina
Militer penjajah Israel juga menyampaikan jika seorang tentara yang berusia 25 tahun dari Batalyon 205 meninggal dalam pertempuran di Jalur Gaza bagian selatan.
Mereka mengatakan jika hal ini menjadikan jumlah korban operasi darat penjajah Israel di Jalur Gaza mencapai 315 orang.
Di pihak lain, pemerintah Palestina juga menyambut baik langkah Kuba yang memutuskan untuk bergabung dalam kasus ICJ melawan penjajah Israel.
Baca Juga:
Gerebek Kota Ramallah di Tepi Barat, Pasukan Penjajah Israel Dikabarkan Menembak 3 Warga Palestina
Kementerian Luar Negeri Palestina mengungkapkan jika ini menunjukkan komitmen teguh Kuba terhadap keadilan dan juga supremasi hukum internasional.
“Ini juga menggarisbawahi solidaritas yang mengakar dan juga persahabatan yang bersejarah antara negara-negara kita,” terang mereka. (*/Mey)