Internasional, gemasulawesi – Menurut laporan, tank, artileri dan serangan udara pasukan penjajah Israel menghantam sasaran di udara, selatan dan tengah Jalur Gaza dalam semalam.
Dalam peristiwa yang terjadi pada tanggal 20 Juni 2024 malam, tank-tank penjajah Israel menembaki wilayah timur Khan Younis yang berada di Jalur Gaza bagian tengah.
Selain itu, pasukan penjajah Israel juga menggempur sasaran di sekitar lingkungan Saudi yang berada di sebelah barat Rafah dan meledakkan bangunan tempat tinggal yang ada di daerah tersebut.
Sumber yang tidak disebutkan namanya mengatakan tembakan artileri menghantam wilayah utara Kamp Pengungsi Nuseirat, yang juga terletak di pusat Jalur Gaza.
“Di bagian utara Jalur Gaza, serangan udara yang terjadi semalam telah menyebabkan jatuhnya korban jiwa, termasuk pemboman sebuah rumah di lingkungan Shujyea yang berlokasi di timur Kota Gaza,” ucapnya.
Di sisi lain, keluarga para tawanan penjajah Israel yang berada di Jalur Gaza melakukan demonstrasi di luar kediaman pribadi Benjamin Netanyahu yang berada di kota Kaisarea di hari Kamis, tanggal 20 Juni 2024.
Mereka menyerukan pemilihan umum diadakan dan kesepakatan gencatan senjata untuk tawanan harus disetujui.
Salah satu ibu dari tawanan yang ditahan di Jalur Gaza, Einav Zangauker, menyampaikan mereka datang untuk memberitahu perdana menteri jika dia tidak akan dibiarkan memainkan politik kecil-kecilan untuk kepentingan para sandera.
Diketahui jika dia merupakan ibu dari Matan, salah satu tawanan penjajah Israel yang ditahan di Jalur Gaza.
Baca Juga:
30 Orang Dinyatakan Terluka, Bom Penjajah Israel Dilaporkan Menghantam Sekelompok Orang di Rafah
“Kami tidak akan membiarkan Anda meninggalkan para sandera dan meninggalkan wilayah utara,” katanya.
Dia menambahkan jika mereka juga tidak akan membiarkan Netanyahu menawan seluruh negara untuk kelangsungan politiknya.
“Itu tidak akan terjadi,” ujarnya.
Sementara itu, PBB hingga kini masih mengkaji apakah lembaga dan staf PBB dapat menggunakan dermaga bantuan Jalur Gaza yang dibangun oleh Amerika Serikat.
Hal ini dilakukan di tengah klaim bahwa dermaga itu mungkin telah digunakan oleh pasukan penjajah Israel selama operasi berdarah mereka di tanggal 8 Juni 2024 untuk membebaskan sejumlah tawanan di Jalur Gaza. (*/Mey)