Internasional, gemasulawesi – Dilaporkan jika sedikitnya 9 orang meninggal saat bom penjajah Israel menghantam sekelompok orang di dekat penyeberangan bantuan Karem Abu Shalem atau Kerem Shalom, yang berada di Rafah, Jalur Gaza bagian selatan.
Sumber yang tidak disebutkan namanya mengatakan setidaknya 30 warga Palestina terluka dalam serangan tersebut.
“Puluhan orang yang terluka datang ke RS Eropa yang berada di Jalur Gaza bagian selatan, yang kini kondisinya sangat penuh sesak,” ujarnya.
Dia menambahkan mengutip sumber medis, sekelompok orang tersebut terkena serangan saat sedang menunggu kedatangan truk bantuan melalui penyeberangan.
Di sisi lain, serangan lainnya dilakukan pasukan penjajah Israel di Kota Gaza yang berada di Jalur Gaza bagian utara.
2 orang dikabarkan meninggal setelah mereka menjadi sasaran serangan drone tentara penjajah Israel.
Diketahui jika berdasarkan sumber medis di RS al-Ahli, serangan tersebut terjadi di lingkungan Zeitoun yang berada di sebelah tenggara Kota Gaza.
Dalam serangan tentara penjajah Israel lainnya, yang dilakukan melalui tembakan artileri, 2 warga Palestina lainnya tewas di wilayah barat Rafah, yang berada di dekat Bundara al-Alam.
Sementara itu, Wakil Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB, Robert Wood, menyatakan dermaga yang dibangun oleh Amerika Serikat di Jalur Gaza, yang dibangun untuk meningkatkan jumlah bantuan yang masuk ke wilayah Jalur Gaza, tidak pernah dimaksudkan sebagai penyelamat utama.
Pernyataannya muncul menyusul laporan bahwa Amerika Serikat akan segera membongkar dermaga itu setelah cuaca buruk menggganggu distribusi bantuan kemanusiaan.
Menurutnya, cakupan kebutuhan di Jalur Gaza sangat besar.
“Dermaga bantuan di Jalur Gaza adalah upaya yang bermanfaat,” katanya.
Sementara itu, Kantor Hak Asasi Manusia PBB atau OHCHR telah menerbitkan laporan mengenai 6 serangan simbolis yang dilakukan oleh pasukan penjajah Israel di Jalur Gaza di tahun 2023 yang menimbulkan kekhawatiran serius berdasarkan hukum perang.
Beberapa temuan dari laporan OHCHR adalah PBB memverisfikasi 218 kematian akibat 6 serangan penjajah Israel yang melibatkan dugaan penggunaan bom GBU-21, GBU-32, GBU-39 dari tanggal 9 Oktober hingga 2 Desember 2023 di bangunan tempat tinggal, sekolah, kamp pengungsi dan juga pasar.
Disebutkan jika GBU-31, 32 dan 39 sebagian besar digunakan untuk menembus beberapa lantai beton dan juga dapat meruntuhkan struktur tinggi sepenuhnya. (*/Mey)