Internasional, gemasulawesi – Menurut laporan, militer penjajah Israel telah menangkap 10 pria Palestina di Yerusalem Timur, Tepi Barat.
Pasukan penjajah Israel juga menembak kaki salah satu pria tersebut ketika melakukan terhadap mereka kemarin, tanggal 24 Juni 2024, waktu Palestina.
Sumber yang tidak disebutkan namanya mengatakan pasukan penjajah Israel juga telah menangkap 3 pria Palestina di Tammun, yang berada dekat Tubas.
“Seorang pria lainnya ditangkap di Beitunia, yang berada di sebelah barat Ramallah, Tepi Barat,” ujarnya.
Sementara itu, serangan militer penjajah Israel telah dilaporkan di beberapa lokasi lainnya di Tepi Barat, yakni di Desa Rafat, yang berada di sebelah barat Salfit, Kota al-Khader, di sebelah selatan Betlehem, Kota Beita, di sebelah selatan Nablus, lingkungan at-Tira di kota Ramallah dan Nablus.
Pasukan penjajah Israel juga menyerang kamp pengungsi Balata, yang berada di sebelah timur Nablus.
Di sisi lain, setidaknya 15 orang meninggal dalam 3 serangan yang dilakukan terpisah di Kota Gaza.
Sebelumnya, dikabarkan jika militer penjajah Israel telah membunuh 6 orang setelah melakukan serangan terhadap Sekolah Abdel-Fanah Hammoud, yang berada di kawasan Daraj di Kota Gaza.
Sumber yang tidak disebutkan namanya mengatakan militer penjajah Israel telah melakukan serangan mematikan terhadap Sekolah Asmaa di kamp Pantai.
“Mereka juga menyerang sebuah rumah yang merupakan milik keluarga al-Zamili di lingkungan Shuja’iya di Kota Gaza,” katanya.
Namun, jumlah korban tewas untuk setiap serangan yang terjadi belum ditentukan.
Di sisi lain, Duta Besar Amerika Serikat untuk penjajah Israel, Jacob Lew, menyerukan reformasi Otoritas Palestina untuk memainkan perang di Jalur Gaza pasca perang di pertemuan puncak yang dilangsungkan di kota pesisir Herzliya, penjajah Israel.
Dia menyoroti perlunya ketertiban sipil, administrasi sipil dan keyakinan pemerintah Amerika Serikat bahwa Otoritas Palestina harus menjadi bagian dari hal tersebut.
Lew juga kembali menegaskan kembali dukungan pemerintahnya terhadap solusi 2 negara yang akan mewujudkan terbentuknya negara Palestina.
“Masa depan yang memberikan keamanan dan martabat untuk masyarakat Jalur Gaza dan Tepi Barat, itu adalah masa depan yang lebih aman,” katanya. (*/Mey)