Internasional, gemasulawesi – Kementerian Pendidikan Palestina menyatakan jika serangan yang dilakukan penjajah Israel di Tepi Barat dan Jalur Gaza telah menewaskan total 450 anak sekolah yang seharusnya terdaftar di sekolah menengah tahun ini.
Dalam pernyataannya pada hari Sabtu, tanggal 22 Juni 2024, Juru Bicara Kementerian Pendidikan Palestina, Sadiq al-Khadour, mengatakan jika ujian sekolah menengah Palestina yang dimulai di hari Sabtu, 23 Juni 2024, di Tepi Barat dalam keadaan sulit, tidak diadakan di Jalur Gaza.
Sadiq al-Khadour juga mengatakan jika 450 anak tersebut, terdiri dari 430 siswa di Jalur Gaza dan 20 orang lainnya di Tepi Barat.
“Sementara sekitar 50.000 siswa di Tepi Barat mengikuti ujian sekolah menengah atas, sebanyak 39.000 siswa di Jalur Gaza tidak dapat mengikuti ujian tersebut dikarenakan serangan penjajah Israel yang hingga kini masih berlangsung di Jalur Gaza,” katanya.
Diketahui jika selama kunjungan yang dilakukan ke wilayah selatan Hebron, Tepi Barat, untuk meninjau ujian sekolah menengah yang diadakan disana, Perdana Menteri Palestina, Mohammed Mustafa, menyoroti pentingnya ujian tahun ini.
“Ujian tersebut mengirimkan pesan jika pendidikan merupakan senjata utama kuta dalam menghadapi pendudukan penjajaha Israel dan mencapai kemerdekaan,” ujarnya.
Dia menambahkan jika komitmen pihaknya terhadap pendidikan adalah garis hidup yang melaluinya, kami dapat mengatasi semua tantangan.
Mustafa menegaskan pendudukan penjajah Israel telah menghalangi sekitar 39.00 siswa mengikuti ujian sekolah menengah atas karena agresi yang sedang berlangsung terhadap Jalur Gaza.
Sebelumnya, menurut kantor media pemerintah di Jalur Gaza, perang telah merenggut nyawa lebih dari 10.000 pelajar.
Di sisi lain, Menteri Luar Negeri Belgia, Hadja Lahbib, juga mengatakan jika kekerasan di Jalur Gaza harus dihentikan.
Dalam postingannya di media sosial X, dia menyerukan penghentian segera permusuhan dan juga mendesak semua pihak untuk membuka jalan yang menuju ke perdamaian.
Diketahui jika sekitar 37.551 orang telah tewas akibat perang di Jalur Gaza. (*/Mey)