Sulawesi Tengah, gemasulawesi – Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) mengikuti roadshow percepatan penurunan stunting dan penghapusan kemiskinan ekstrem di Provinsi Sulawesi Tenggara secara daring di Ruang Kerja Wakil Gubernur pada Senin,27 Maret 2023.
Menko PMK Muhadjir Effendy di awal sambutannya mengatakan menurut data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) prevalensi stunting di Provinsi Sulawesi Tengah sebesar 28,2 persen pada tahun 2022.
“Angka tersebut turun 1,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya, namun masih di atas rata-rata nasional sebesar 21,6 persen ,” kata Muhadjir Effendy.
Baca : Gubernur Sulawesi Tengah Minta Bupati-Wali Kota Palu Kurangi Kemiskinan
Data tingkat kemiskinan di Sulawesi Tengah masih relatif tinggi yaitu sebesar 3,02 persen.
Meskipun diatas rata-rata nasional yaitu 2,04 persen, namun harus memenuhi target presiden pada 2024 yaitu 0 persen, sehingga diperlukan kerja keras dari Pemprov Sulteng.
“Target presiden tahun 2024 adalah nol kemiskinan di Indonesia, artinya membutuhkan upaya lebih besar dari pemprov Sulawesi Tengah” lanjutnya.
Baca : Cegah Stunting dan Kemiskinan: Pemkab Minahasa Mengalokasikan Pendanaan Rp 101,94 miliar
Selain itu, Menko PMK menjelaskan road show ini dilakukan secara marathon dengan pihak yang terkait.
Untuk memastikan bahwa semua arahan dan instruksi presiden benar-benar dilaksanakan dari tingkat paling bawah yaitu tingkat desa.
“Dalam tataran desa tentunya terdapat pihak yang akan menangani masalah ini baik perangkat desa maupun relawan” tambahnya.
Baca : BPS: Angka Kemiskinan Parigi Moutong 2020 Turun 15,85 Persen
Karena itu Menko PMK berharap road show ini benar-benar terealisasi dengan baik di lapangan.
Dan juga tercapai dengan baik sehingga pengolahan lebih tepat sasaran, akurat dan efisien dengan menggunakan seluruh sumber daya yang ada.
“Berdasarkan survei SSGI yang dilakukan di Provinsi Sulawesi Tengah, Kabupaten Sigi merupakan daerah dengan angka stunting tertinggi sebesar 36,8 persen,”terangnya.
Baca : Pemkot Palu Sukses Tekan Kemiskinan 6,63 Persen di Tahun 2022
Daerah dengan angka stunting terendah di Sulteng yaitu Kabupaten Banggai Laut sebesar 20 persen.
Tingkat kemiskinan ekstrem di Kabupaten Parigi Moutong yaitu 6,39 persen dan menjadi daerah yang memiliki tingkat kemiskinan tertinggi di Sulteng.
“Sedangkan daerah dengan tingkat kemiskinan ekstrem terendah di Sulteng diraih Kabupaten Banggai Kepulauan dengan 1,34 persen,” jelasnya.
Baca : Kondisi Geografis Penyebab Kemiskinan Masih Terjadi di Indonesia
Menko PMK melihat penggunaan dana desa masih belum optimal untuk memerangi stunting dan mengurangi kemiskinan ekstrem dari 1,51 triliun dana desa yang dialokasikan ke Provinsi Sulawesi Tengah dan baru tersalurkan 175,4 miliar atau 11,58 persen.
Dana desa yang tersalurkan di rekening desa hanya mencapai 16,2 miliar atau 4,32 persen dari target 25 persen penyaluran dana desa.
“Pemprov Sulteng harus bekerja lebih keras dari provinsi lain untuk mempercepat penurunan stunting guna mencapai target nasional sebesar 14 persen pada tahun 2024,” tuturnya.
Wakil Gubernur Sulawesi Tengah Ma’mun Amir menyampaikan apresiasi dan kepeduliannya terhadap kegiatan roadshow tersebut.
Sehingga dapat menyelesaikan masalah utama penanggulangan kemiskinan dan kemiskinan ekstrem di Provinsi Sulawesi Tengah.
“Mudah-mudahan dengan tindakan ini, kami akan menangani masalah ini dengan lebih serius,” tutup Ma’mun Amir. (*/Siti)
Editor: Muhammad Azmi Mursalim
Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di : Google News