Berita sulawesi tengah, gemasulawesi– Puluhan jiwa dan rumah terdampak bencana banjir di Desa Poi Kabupaten Sigi Sulawesi Tengah (Sulteng).
Berdasarkan laporan TRC BPBD Provinsi Sulawesi Tengah Kasub Logistik Ops, Andi Sembiring di lokasi terdampak banjir Desa Poi Sigi Sulawesi Tengah menyebutkan, dua unit rumah (2 KK) hilang akibat bencana itu.
Kemudian, 15 unit rumah terdampak lumpur. Dan 17 KK serta 85 jiwa juga menjadi korban terdampak bencana banjir dan lumpur Desa Poi.
Sedangkan, juga terdampak kelompok rentan yaitu tujuh orang Lansia, 10 orang Balita dan bayi umur tujuh hari sebanyak satu orang.
Sebelumnya, faktor tingginya curah hujan, akibatkan sejumlah desa di dua kecamatan di Kabupaten Sigi diterjang banjir hingga longsor.
Adapun titik banjir dan longsor berada di Desa Omu, Kecamatan Gumbasa dan tiga desa di Kecamatan Dolo Selatan yaitu Bulubute, Poi dan Sambo.
BPBD Sulteng menyebutkan, terjadi beberapa titik longsor dan banjir di dua kecamatan yang ada di Kabupaten Sigi. Saat ini sudah surut dan tidak ada korban jiwa.
Selanjutnya, terdata banjir yang menerjang dua kecamatan di Kabupaten Sigi Sulteng pada Jumat 15 Mei 2020 sekitar pukul 22.00 WITA. Dan mulai surut pada pukul 00.00 WITA.
BPBD Kabupaten Sigi telah berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Sulawesi Tengah untuk menormalisasi sungai dan perbaikan jalan. Menurut laporan, saat ini, jalan sudah bisa dilalui.
Banjir yang melanda Kabupaten Sigi Sulteng pada Jumat 15 Mei 2020 lalu, menerjang belasan rumah warga di dua kecamatan. Khusus di Desa Poi Kecamatan Gumbasa 15 rumah tergenang air dan lumpur yang berasal dari luapan sungai. Dua rumah warga terseret banjir.
Menurut Kepala Subbidang Penyaluran Logistik BPBD Sulteng Andy Sembiring, Tim BPBD yang membawa alat berat sudah menuju Desa Poi, berangkat pada pukul 09.00 WITA. Tujuan Tim BPBD, untuk membuka akses jalan yang masih tertutup material banjir.
Ia mengaku data rumah terdampak banjir di Desa Omu belum terdata. Namun, hari ini empat orang tim BPBD sudah menuju Desa Omu Kabupaten Sigi Sulteng.
Laporan: Muhammad Rafii