Morowali Utara, gemasulawesi – Puluhan keluarga yang ada di Kabupaten Morowali Utara terpaksa mengungsi akibat Banjir yang terus melanda beberapa wilayah.
Delvia Parenta selaku Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Morowali Utara mengatakan lebih dari tujuh puluh sembilan keluarga mengungsi ketika rumah mereka kebanjiran dan tidak bisa dihuni.
“Tujuh Puluh Sembilan keluarga terpaksa mengungsi karena banjir yang masih belum surut,” kata Delvia.
Baca : Kronologi Rusuh Karyawan PT GNI, Telan Korban Jiwa dan Alat Berat Perusahaan Dibakar
Ia mengungkapkan bahwa ada enam belas kepala keluarga di Desa Ulula’a di Kecamatan Petasia Barati yang mengungsi akibat banjir.
Serta 23 keluarga yang ada di Desa Tompira dan 40 keluarga di Desa Bunta Kecamatan Petasia Timur.
“Warga yang mengungsi saat ini ditampung di titik-titik pengungsian di masing-masing desa,” jelasnya.
Baca : Sejumlah Titik Pengungsi Majene-Mamuju Kekurangan Stok Makanan
Ia melanjutkan, berdasarkan informasi sebelumnya dari pemerintah lebih dari 1.883 keluarga di Kecamatan Petasia Barat dan Petasia Timur terdampak banjir yang terjadi dalam beberapa hari.
Banjir juga menggenangi 22 bangunan umum, termasuk tempat ibadah, sekolah, puskesmas, dan kantor pemerintah, hal ini mengacu pada data pemerintah setempat.
“Banjir menyebabkan lebih dari seribu orang terdampak dan sejumlah fasilitas umum juga terdampak,” paparnya.
Baca : 4.841 Warga Aceh Timur Mengungsi Akibat Banjir
Selain itu, banjir juga menggenangi lebih dari seratus empat puluh tiga hektar kebun milik warga Desa Moleono di Kecamatan Petasia Barat.
Banjir dilaporkan terus menggenangi pemukiman warga Desa Bunta dan belum mereda hingga saat ini sehingga warga harus mengungsi.
“Air belum surut hingga hari keempat dan kami memperkirakan jika hujan deras akan semakin lama untuk surut,” terangnya.
Baca : 2.405 Jiwa Warga Aceh Utara Mengungsi Akibat Banjir
Ia menambahkan, pemerintah daerah Morowali Utara telah menyalurkan bantuan sembako, air bersih, perlengkapan tidur dan perlengkapan bayi kepada para pengungsi dan korban banjir.
Ia juga menuturkan jika BPBD Sulteng sudah mengambil langkah membangun posko bencana di setiap desa di Kabupaten Morowali Utara.
“Sebuah posko pemantau bencana didirikan di setiap desa untuk memberikan layanan darurat dan informasi bencana,” tutupnya. (*/Siti)
Editor: Muhammad Azmi Mursalim
Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di : Google News