Berita parigi moutong, gemasulawesi– Akibat banjir, tujuh jembatan di Parigi Moutong Sulawesi Tengah rusak.
“Curah hujan yang tinggi, mengakibatkan sejumlah jembatan yang menjadi akses utama warga beraktifitas di sejumlah titik di wilayah eks Kecamatan Parigi, rusak berat hingga tidak bisa dilewati,” ungkap Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPRP Kabupaten Parigi Moutong, I Wayan Mudana ST, Selasa 14 Juli 2020.
Ia mengatakan, ada tujuh jembatan rusak. Mulai dari jalur dua, korontua, olonjongi, terus gangga, air panas, kayuboko, parigimpuu baliara, sama abutment jembatan olobaru-lemusa.
Pihaknya kata dia, sudah berkoordinasi dengan pihak Direktorat Jenderal (Dirjen) Jembatan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Republik Indonesia terkait kerusakan itu.
“Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) XIV Palu, meminta untuk mengirimkan file foto kondisi jembatan yang rusak beserta kronologi dan action plan lewat aplikasi seluler,” terangnya.
Pihaknya berharap ada tindak lanjut dari Dirjen terkait usulan beberapa perbaikan jembatan rusak di Parigi Moutong.
Baca Juga: Balai Akan Normalisasi Sungai Besar di Parigi Moutong
Sementara itu, Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dinas PUPRP Parigi Moutong, Rivai ST Msi mengatakan, pihaknya akan segera menangani kerusakan jembatan itu.
Menurutnya, yang akan terlebih dahulu diperbaiki yaitu jembatan Olaya dan Jembatan Olonjongi.
“Kedua jembatan itu merupakan penghubung jalur alternatif keluar masuk kota Parigi. Sedangkan untuk jembatan Baliara-Parigimpuu belum bisa ditangani secepatnya karena perlu ada pembongkaran secara menyeluruh pada fisik jembatan,” terangnya.
Ia melanjutkan, untuk penanganan perbaikan yang pertama untuk Jembatan Olaya dan Jembatan Olonjongi di jalur dua.
Rencananya, besok sudah akan sudah mulai ditangani. Harapannya, beberapa hari ke depan sudah bisa dilalui kembali.
“Kalau Jembatan Baliara memang agak berat, karena harus dibongkar total jembatannya dan dianggarkan kembali,” tuturnya.
Untuk jembatan yang lain kata dia, pihaknya akan mempercepat perbaikan agar semua aktifitas warga bisa kembali normal. Dan biaya pekerjaan akan dimasukkan dalam anggaran perubahan.
Sebelumnya, selain merendam rumah warga, cuaca ekstrim hujan lebat dalam sepekan terakhir mengakibatkan banjir yang memutus jembatan Olaya.
Kepala pelaksana (Kalak) BPBD Parimo Abdul Azis Tombolotutu mengatakan, penyebab putusnya jembatan Olaya diakibatkan tingginya volume air sungai karena curah hujan tinggi.
“Saat ini, jembatan jalur dua Olaya belum bisa dilalui kendaraan. Meskipun demikian, jalur trans sulawesi aman dan bisa jadi alternatif,” tuturnya.
Walaupun demikian, pengendara yang melintas di jalan trans sulawesi diharapkan berhati-hati. Pasalnya, ada beberapa titik terdapat genangan air hingga membatasi pergerakan kendaraan dari dan ke arah Kota Palu.
Kalak BPBD Parigi Moutong belum dapat mengetahui berapa kerusakan akibat bencana banjir di Desa Olaya. Pihaknya, masih melakukan pendataan dan koordinasi dengan petugas lapangan.
“Kami bersama petugas lainnya, telah mengambil tindakan penanganan darurat terhadap warga terdampak banjir. Diantaranya, melakukan evakuasi ketempat yang lebih aman, mendirikan posko pengungsian dan mendistribusikan bantuan logistik,” urainya.
Selain merendam rumah warga serta memutus jembatan jalur dua Desa Olaya, puluhan hektar areal persawahan di wilayah itu terendam banjir. Petani terancam akan mengalami kerugian.
Laporan: Muhammad Rafii