Berita parigi moutong, gemasulawesi– Bantu korban banjir, ratusan tenaga kesehatan dalam Gabungan Organisasi Profesi Kesehatan Kabupaten Parimo Sulteng lakukan aksi bakti sosial.
“Sekitar 100 orang tenaga kesehatan dari enam organisasi profesi kesehatan di Parimo, membantu aksi bakti sosial korban banjir ini. Untuk bantuan yang diberikan, kami serahkan kepada Pemerintah desa. Nanti, setiap Pemdes yang menyalurkannya kembali kepada warga,” ungkap Ketua Ikatan Apoteker Indonesia, Devi R Uga, Minggu 18 Juli 2020.
Bantuan kata dia, berupa pemeriksaan kesehatan di delapan titik terdampak wilayah Kecamatan Parigi Selatan.
Kedelapan titik itu dibagi pelayanan kesehatannya yaitu tiga titik di Desa Boyantongo, tiga titik di Desa Olaya, satu titik di Desa Lemusa dan satu titik lagi di Desa Olobaru.
Gabungan organisasi profesi tenaga kesehatan yang terlibat adalah Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Persatuan Dokter Gigi Indonesian (PDGI), Ikatan Apoteker Indoneaia (IAI), Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI), Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) dan Persatuan Ahli Teknologi Laboratorium Medik (PATELKI).
“Selain dilakukan pemeriksaan secara serentak di lokasi banjir. Juga pemberian bantuan berupa tikar, sarung, peralatan mandi serta melakukan trauma healing bagi anak anak terdampak banjir,” urainya.
Sejak terjadinya peristiwa banjir beberapa hari yang lalu di wilayah bagian Selatan Parigi Moutong, bantuan terus mengalir demi membantu warga akibat korban banjir.
Sebelumnya, Wakil Ketua I DPRD Parigi Moutong dari Fraksi Partai Gerindra, Faisan Badja serahkan puluhan paket bantuan selimut dan sembako.
“Bantuan ini sebagai bentuk kepedulian dan membantu untuk meringankan kesulitan warga saat ini,” ungkap Faisan Badja.
Ia mengatakan, jumlah bantuan ini berupa bahan sembako yaitu beras, minyak goreng, teh dan gula. Serta paket bantuan selimut.
Paket bantuan sederhana ini kata dia, adalah sifatnya uluran tangan dari pribadinya untuk kemanusiaan korban banjir Desa Boyantongo dan Desa Olobaru.
“Paket bantuannya, kami serahkan ke Posko Induk BPBD Parigi Moutong. Nanti, tim yang mendistribusikannya kepada korban di setiap desa,” urainya.
Bantuan terpusat di Posko Induk, sebab BPBD Parigi Moutong telah memiliki data detail dari setiap korban terdampak. Sehingga, tidak ada lagi warga yang tidak mendapatkan bantuan karena alasan kesalahan koordinasi data.
Sementara itu, Kepala BPBD Parigi Moutong, Aziz Tombolotutu mengatakan setiap bantuan yang masuk ke Posko Induk akan langsung dibagikan kepada yang berhak.
“Setelah ditampung dan didata, bantuan akan langsung dibagikan. Karena, jangan sampai bantuan itu akhirnya rusak karena menumpuk di Posko,” jelasnya.
Hingga saat ini, bantuan yang masuk sehari sebelumnya adalah dari BNPB Sulawesi Tengah.
Rencananya, akan masuk bantuan berupa beras dan jenis bantuan lainnya ke Posko Induk untuk segera dibagikan kepada warga di dua desa terdampak bencana banjir.
Selain DPRD, Forum ASN Parigi Moutong bagikan makanan ke korban banjir.
“Aksi bagi makanan ke korban banjir adalah sebagai bentuk kepedulian kepada sesama, apalagi pasca tertimpa musibah,” ungkap anggota Forum ASN Parigi Moutong, Ibrahim.
Ia melanjutkan, pihaknya aksi pembagian makanan siap saji itu dipusatkan di Desa Olaya Parigi Moutong.
Alasan Desa Olaya menjadi titik pembagian bantuan adalah, tempat itu menjadi salah satu terdampak banjir yang parah.
Banyak warga Parimo kata dia, harus mengungsi dan kehilangan harta benda karena terbawa hanyut air banjir beserta lumpur.
“Makanan siap saji, lebih tepat untuk disalurkan. Sebab, situasinya tidak serba darurat dan warga merasa bantuan itulah salah satunya yang paling dibutuhkan,” urainya.
Sementara itu, Sekretaris Forum ASN Parigi Moutong, Sri Nurahma mengatakan bantuan makanan siap saji merupakan hasil dari donasi dari ASN di Parigi Moutong.
Setiap donasi itu tertampung di rekening Forum ASN Parigi Moutong, yang telah sudah diinformasikan ke khalayak ramai.
“Setelah ada beberapa dana terkumpul, maka kami langsung menyalurkannya kepada warga terdampak,” jelasnya.
Ratusan bungkus makanan siap saji kata dia, yang telah disalurkan. Kegiatan kata dia, dimulai dari pagi hingga malam hari.
Rencananya, kalau sudah cukup terkumpul dana donasinya, pihaknya akan menyalurkannya dalam bentuk pakaian, selimut ataupun bantuan lainnya.
“Bukan hanya ASN saja yang bisa menyalurkan donasinya kepada kami, pihak swasta pun bisa menitipkannya melalui Forum ASN ini,” terangnya.
Laporan: Muhammad Rafii