Gunakan Rakit Anyaman dari Kayu dan Bambu, Ratusan Korban Banjir di Konawe Utara Sulawesi Tenggara Pilih Mengungsi Secara Mandiri

Ratusan korban banjir di Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, memilih untuk mengungsi secara mandiri.
Ratusan korban banjir di Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, memilih untuk mengungsi secara mandiri. Source: Foto/ilustrasi/Pixabay

Sulawesi Tenggara, gemasulawesi - Ratusan korban banjir yang berada di Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, memilih untuk mengungsi secara mandiri ke rumah kerabat terdekat.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam laporannya terkait banjir di Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara.

Abdul Muhari menjelaskan bahwa saat ini tercatat ada 126 jiwa yang memilih mengungsi mandiri sebagai bagian dari total sebanyak 883 keluarga yang terdampak banjir di Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara sejak Kamis malam.

"Setidaknya sekarang ada sebanyak 126 orang yang memilih untuk mengungsi mandiri," ujar Abdul Muhari.

Baca Juga:
Masih Berstatus Waspada, Gunung Slamet Dikabarkan Mengalami Peningkatan Aktivitas Gempa Selama Sebulan Terakhir

Para pengungsi tersebut merasa khawatir karena air belum surut sepenuhnya dan ada potensi terjadinya banjir susulan.

Sehingga akhirnya mereka pun memutuskan untuk mengungsi secara mandiri ke rumah kerabat terdekat.

Proses pengungsian dilakukan secara bergotong royong, dimana para korban meninggalkan rumah mereka dan menggunakan rakit dari kayu serta bambu untuk mengangkut kendaraan.

Di sisi lain, ada juga sebagian korban yang memilih untuk menetap di rumah masing-masing sambil menunggu sampai genangan banjir benar-benar surut.

Baca Juga:
Dihadiri Jajaran Kemenag Setempat, Wali Kota Mataram Dilaporkan Melepas 393 Jemaah Calon Haji Kloter 1 Embarkasi Lombok Hari Ini

Kondisi ini terpantau di beberapa wilayah yang ada di Konawe Utara, seperti Desa Tambakua, Polora, Paka Indah, Puuwanggudu, Wanggudu, Amorome, Tapuwaru, Loronangaz, dan Rapuema di Kecamatan Molawe.

Tim gabungan dari BNPB, TNI, dan Polri kini juga telah bersiaga di lokasi terdampak banjir untuk memberikan bantuan dan meringankan beban para korban.

Selain itu, BNPB juga mencatat bahwa satu unit jembatan dan luas lahan pertanian dan perkebunan sebesar 450,2 hektare terancam rusak akibat banjir dengan ketinggian muka air mencapai 50 centimeter hingga 1,3 meter.

Pemerintah setempat bersama BPBD Kabupaten Konawe Utara, TNI, dan Polri telah melakukan koordinasi untuk melakukan pendataan dan penanganan selanjutnya terkait bencana banjir ini.

Baca Juga:
Terkait Viralnya Kasus Pembubaran Ibadah Rosario Umat Katolik di Tangerang Selatan yang Berakhir Ricuh, Kemenag Akhirnya Buka Suara

Semua kebutuhan pokok dan kesehatan para korban selama masa darurat bencana juga dijamin oleh pemerintah.

"BPBD Kabupaten Konawe Utara sudah berkoordinasi dengan TNI dan Polri untuk melakukan pendataan dan penanganan lanjutan," ungkapnya. (*/Shofia)

...

Artikel Terkait

wave
Dipimpin Pj Sekda Sulsel, OPD Pemprov Sulawesi Selatan Salurkan Bantuan Kemanusiaan untuk Korban Terdampak Banjir dan Tanah Longsor

Pj Sekda Sulawesi Selatan Andi Muhammad Arsjad melepas bantuan kemanusiaan untuk warga yang terdampak banjir dan tanah longsor.

Terdampak Banjir dan Tanah Longsor di Sulawesi Selatan, 15 Orang Meninggal Dunia dan 210 Warga Dievakuasi ke Pengungsian Sementara

15 orang meninggal dunia dan 210 warga lainnya dievakuasi akibat terdampak banjir dan tanah longsor yang melanda di Sulawesi Selatan.

Bantu Warga Terdampak Banjir dan Tanah Longsor di 6 Kabupaten di Sulawesi Selatan, Pemerintah Pusat Kirim 40 Ton Beras

Pemerintah pusat mengirimkan bantuan sebanyak 40 ton beras untuk membantu warga yang terdampak banjir dan longsor di Sulawesi Selatan.

Terdampak Banjir dan Tanah Longsor, 16 Desa di Kabupaten Luwu Sulawesi Selatan Masih Terisolir, BNPB Beri Bantuan Logistik dengan Helikopter

BNPB pastikan warga yang ada di 16 desa di Kabupaten Luwu yang masih terisolir akibat banjir dan tanah longsor tidak kekurangan logistik.

Gerak Cepat dalam Penanganan Darurat Banjir dan Tanah Longsor di Sulawesi Selatan, BNPB Beri Bantuan Logistik dan Dana Siap Pakai Rp2,5 M

Dana Siap Pakai sebesar Rp2,5 miliar diberikan BNPB kepada Provinsi Sulawesi Selatan untuk penanganan darurat banjir dan tanah longsor.

Berita Terkini

wave

Emas Berdarah Parigi Moutong di Balik Bayang-Bayang Hukum

Aktifitas tambang ilegal di Desa Buranga dan Tombi, hanya berjarak kurang lebih 40 kilometer dari Polres Parigi moutong.

Hanya Sehari Pasca-Penertiban Polda Sulteng, Kades Karya Mandiri Diduga Ijinkan Tambang Ilegal Kembali Beroperasi

Kepala Desa Karya Mandiri di Kecamatan Ongka malino Parigi Moutong diduga terlibat dalam aktivitas tambang ilegal.

Sayutin Budianto Instruksikan Kader NasDem Parigi Moutong Tegak Lurus demi Restorasi 2029

Dalam arahannya, Sayutin menekankan pentingnya loyalitas tunggal seluruh kader dan legislator untuk tegak lurus mengikuti komando Ketua DPW.

Menatap Pemilu 2029: Nilam Sari Lawira Targetkan NasDem Pimpin DPRD Sulteng dan Parigi Moutong

Di bawah kepemimpinannya Nilam Sari Lawira yakin Nasdem akan menangkan perebutan dominasi suara di Wilayah Sulawesi tengah.

Kabut di Tambang Parigi Moutong: "Gertak Sambal" Polda Sulawesi Tengah Dalam Penertiban PETI

Operasi penyisiran Disinyalir tanpa hasil dari Polda Sulawesi tengah saat ini, akibat operasi itu dinilai hanya aksi seremonial.


See All
; ;